12.

1K 114 8
                                        

Beberapa minggu berjalan normal seperti semula, dimana Jimin mulai aktif menerima pasien baru begitupula dengan Seokjin dan Jungkook yang kembali melakukan dinas di rumah sakit.

Kehadiran Yoongi di rumah sakit waktu itu ternyata untuk bertemu Pak Lee membahas suntikan dana rumah sakit juga untuk memberi tahukan bahwa ia akan ke Thailand dalam beberapa minggu kedepan.

Hari ini ada rapat evaluasi besar, Jimin memutuskan untuk keluar paling ahir dari ruangan karena ia tidak ingin berduselan dengan para tenaga kesehatan lain.

Saat Jimin akan berdiri dari tempat duduknya tiba-tiba Pak Lee mulai membuka suara, "Park Jimin, ada yang ingin aku bicarakan denganmu"

Jimin yang mendengarnya, kembali duduk dan ditinggal oleh Seokjin

"Min Yoongi ingin kau yang memjadi dokter pribadinya lagi" Ucap Pak Lee yang disambut dengan tatapan aneh dan kernyitan di dahi Jimin

"Dia memang cerewet saat memilih dokter yang akan merawatnya, tak heran jika dokternya bergonta ganti mengikuti suasana hatinya" Sambungnya

"Bukankah sebelumnya Min Yoongi menginginkan Dokter Seokjin dan Dokter Jeon, Pak?" tanya Jimin hati-hati

"Ya mungkin sudah tidak lagi, sepertinya Min Yoongi itu tidak puas dengan kinerja mereka berdua. Ia butuh dokter yang cerewet dan keras kepala sepertimu, ditambah hanya kau yang tak tunduk kepadanya" Pak Lee tersenyum lalu menyelipkan pena di kantong dadanya

"Tidak ada protes, selesaikan pelatihanmu lalu kembali menjadi dokter pribadinya, sebelum kau selesai akan kuatasi sendiri" Selat Pak Lee saat Jimin membuka mulutnya akan protes lalu pergi meninggalkan Jimin

"Sial, kenapa sih" Gerutu Jimin sambil menghentakkan kakinya kesal saat Pak Lee sudah keluar ruangan

-

"Oh ya? kau akan kembali ke team? wah senang sekali ahirnya aku bebas" Teriak Seokjin saat Jimin selesai menceritakan ulang pembicaraannya bersama Pak Lee di ruang rapat

"Kau kan juga ditugaskan membantuku hyung, apa maksudmu bebas" Mata Jimin melirik sewot

"Membantu kan? ya nanti kubantu sebisaku" Goda Seokjin lalu tertawa lepas

Sedangkan Jimin hanya menghela nafas dan merutuki nasibnya, jujur saja baru kali ini Jimin merasa terbebani dengan eksistensi seseorang.

Ya, cuma Min Yoongi yang membuatnya tak nyaman.

- 2 weeks latter -

Dua minggu sudah berlalu, pelatihan Jimin telah selesai beberapa hari yang lalu, ia sudah memiliki sertifikat pelatihan dokter tingkat 3.

Jimin menghela nafas saat sadar hari ini dia sudah harus pergi ke rumah tuan muda kaya raya itu, ia mulai mengemasi barang barang di ruangannya ditemani Seokjin saat istirahat makan siang.

"Ah aku pasti akan merindukanmu" Seokjin memanyunkan bibirnya saat memasukkan jas dokter Jimin ke dalam tas

"Hyung-nim aku masih di Seoul, kita kan juga akan bertugas bersama" Jimin menekankan perkataannya sambil melotot ke arah Seokjin yang terus menggodanya

Seseorang membuka pintu ruangan Jimin, "Dokter Park Jimin,"

Jimin dan Seokjin menoleh bersamaan kearah pintu yang baru saja dibuka, dimana Pak Lee berdiri dengan sosok tak asing disebelahnya,

Seokjin langsung menundukkan badannya untuk menyapa atasannya, sedangkan Jimin yang masih terpaku melihat Min Yoongi segera mengikuti Seokjin

"Min Yoongi menjemputmu" Sambung Pak Lee

Sial batin Jimin spontan saat melihat Yoongi tersenyum

"hati-hati ya, hubungi aku saat sudah sampai" Seokjin memberikan tas kepada Jimin lalu menepuk pundak Jimin pelan

Tatapan Yoongi berubah menjadi dingin saat Seokjin menepuk pundak Jimin, sedangkan Jimin sibuk melotot kepada Seokjin karena terus terusan menggodanya sedari pagi.

Setelah Jimin mengambil tasnya ia pergi mengikuti Min Yoongi turun kebawah menyusuri lobby menuju parkir mobil

"Wajahmu seperti tak suka aku menjemputmu" Ucap Yoongi saat keluar dari pintu lobby rumah sakit

Jimin yang tadinya berjalan dibelakang Yoongi mulai mensejajarkan langkahnya, "Maaf apa kau berbicara sesuatu?"

Yoongi menoleh kearah Jimin, ia menggeleng dan terkekeh pelan karena selain lucu Jimin juga sedikit budeg, batinnya.

Jimin mengernyitkan dahinya melihat sikap aneh Yoongi.

-

Selama perjalanan Yoongi dan Jimin hanya diam tak ingin berinteraksi satu sama lain sampai mereka berada di rumah Yoongi.

Baru saja Jimin dipersilahkan masuk, ia sudah dikagetkan oleh pasiennya yang berbicara, "Park, malam ini kau tidur di kamarku"

"Maaf, di kamarmu?" Jimin memastikan kembali apa maksut perkataan pasiennya tersebut

"Ya, aku ingin tidur malam ini. Kau tidur di sofa, aku tidak akan mengganggumu lagi" Lalu Yoongi melenggang pergi keruangannya begitu saja meninggalkan Jimin berdiri ditempat.

Jimin menghela nafas lalu menyemangati dirinya sendiri, ia pasti bisa. Ia sudah tak sepanik dulu lagi saat disuruh tidur bersama pasiennya yang memiliki Sleep Violence Disorder karena selama pelatihan ia sudah banyak mempelajari gangguan tidur ini.

Ponsel Jimin bergetar menunjukkan ada pop up pesan,

Jimin mendengus sebal lalu memasukkan ponselnya kembali ke kantong celananya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jimin mendengus sebal lalu memasukkan ponselnya kembali ke kantong celananya.

"Ingin berdiri disana sampai kapan?" Suara Yoongi memecah fokus Jimin

Jimin mendongahkan wajahnya melihat Yoongi berada lurus didepannya dengan jarak cukup jauh, "Ah iya aku akan segera naik"

— ☁ —

Happy Eid Mubarak y'all!
jangan lupa vote comment yaa🤩🌟

Sleep Disorder [YoonMin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang