13.

988 112 6
                                    

Jimin sekarang berada di kamarnya atau lebih tepatnya kamar yang disediakan Yoongi untuknya. Ia mulai menata bajunya di lemari kecil sebelah kasur lalu menggantung jas dokter yang sedari tadi ia kenakan.

Jimin melihat jam yang menunjukkan pukul dua siang lalu mengedarkan pandangan mengidentifikasi isi ruangannya, sebagai sosok pengidap OCD ia merasa senang karena ada kamar mandi di dalam kamarnya itu artinya ia dapat mandi sesering mungkin.

"Mungkin sebaiknya aku mandi dulu lalu turun" Jimin mengacak rambutnya lalu melepas kancing kemejanya satu persatu, ia juga mengambil alat mandi pribadinya dan masuk ke kamar mandi

Ia menikmati mandi siangnya, merasakan air shower yang menyapu rambut, punggung dan wajahnya dengan lembut menimbulkan rasa relax dan segar bercampur menjadi satu.

Beberapa saat kemudian ia memulai kegiatan membersihkan dirinya dengan tenang sampai ada suara ketukan pintu kamarnya diiringi suara wanita paruh baya, "Permisi Dokter"

tok tok tok

"Dokter?" Suara itu memanggilnya lagi sedangkan Jimin yang didalam kamar mandi mulai terburu buru membersihkan badannya namun suara wanita paruh baya yang notabenenya pembantu Yoongi itu menghilang.

Jimin kembali tenang dan melanjutkan mandinya dengan santai, ia berfikir nanti akan mendatangi Bibi Kang untuk meminta maaf.

tok tok tok

Suara ketukan kembali terdengar, Jimin menghela nafas karena ia tak bisa mandi dengan tenang

"Park Jimin, buka pintunya" Suara Yoongi menggelegar masuk ke gendang telinga Jimin

Jimin terbelalak, ia buru buru mematikan shower dan mencari handuknya. Sial, ia lupa membawa handuknya ke kamar mandi

"Jika kau tidak menjawab, aku akan masuk"

ceklek

Jimin semakin panik mendengar suara pintu yang terbuka, oh tuhan bagaimana dia akan keluar kali ini

"Jimin?" Panggil Yoongi

"Em Yoongi-ssi, aku di kamar mandi" Teriak Jimin

"Tadi Bibi Kang lupa menaruh bathrobe di kamar mandimu, aku taruh di kasur" Yoongi baru akan  meletakkan bathrobe Jimin namun ia mendengar terikan Jimin lagi dari dalam kamar mandi

"Yoongi-ssi aku sedang mandi dan lupa membawa handukku, bolehkah aku meminta tolong untuk mengantarkannya kepadaku?" Yoongi melirik handuk navy diatas kasur, ia tersenyum karena selain budeg dokternya juga ceroboh

Yoongi berjalan ke kamar mandi  yang berada dipojok kamar, "Buka pintunya"

Jimin membuka pintu sejengkal, ia mengintip Yoongi dari balik pintu lalu menjulurkan tangannya ragu

Yoongi memberikan bathrobe tebal ke tangan Jimin dan disambut pertanyaan oleh penerimanya, "Apa ini?"

Yoongi tersenyum, "Bathrobe, pakai ini dan cepat keluar"

Jimin yang melihat senyuman Yoongi segera menarik tangannya yang menggenggam bathrobe masuk, ia menutup pintu kamar mandi dengan keras lalu bersandar dibalik pintu

Kenapa Yoongi tersenyum padanya, kenapa juga dirinya merasa terbakar saat melihat senyuman Yoongi batinnya. Jimin menggelengkan kepalanya dan segera memakai bathrobe putih yang diberikan Yoongi.


YOONGI FOCUSED POV

Yoongi berdiri di depan kamar mandi untuk memberi bathrobe kepada Jimin. Awalnya Yoongi merasa biasa saja sampai ia melihat Jimin mengintip dibalik pintu kamar mandi dengan surai yang basah, bahu putihnya juga menyembul keluar diikuti tangannya yang terulur ragu.

Wajah malu malu Jimin mengintip keluar membuat Yoongi tak bisa menahan senyumannya, Yoongi merasa ada yang menggelitik didadanya. Saat ia sibuk mengamati wajah Jimin, Jimin menarik tangannya yang memegang bathrobe dengan cepat.

Pintu kamar mandi didepannya pun tertutup, Yoongi yang masih tersenyum menunduk memegangi dadanya karena merasa aneh. Tak ingin terlalu memikirkannya, Yoongi berjalan mengitari ruangan melihat lihat apa kekurangan kamar yang akan menjadi kamar dokter pribadinya.

Tak lama kemudian suara pintu kamar mandi pun terbuka, Yoongi reflek membalikkan badannya berniat menanyakan apa yang Jimin rasa kurang dari kamar ini namun matanya terpaku melihat Jimin mengenakan bathrobe dengan dada yang sedikit terekspos.

Jakun Yoongi bergerak tidak nyaman, ia yang gugup berusaha memalingkan matanya dari leher dan tulang selangka Jimin

Yoongi berdehem lalu memutar badannya kembali membelakangi Jimin, "Apa yang tidak kau sukai dari kamar ini?"

"Tidak ada, apapun yang kau sediakan akan aku terima" Sahut Jimin

Yoongi tersenyum sampai ia mendengar suara langkah Jimin yang mulai berjalan seolah akan mendekatinya, ia membelalakkan matanya lalu tergopoh keluar padahal Jimin hanya bergeser dari tempatnya untuk melihati isi ruangan

"Yasudah, jika ada yang kurang kau bisa memberitahu ku" Yoongi baru saja melangkahkan kakinya namun Jimin kembali memanggilnya

"Min Yoongi-ssi"

Yoongi menelan ludahnya saat mendengar panggilan Jimin, "Setelah ini aku akan turun, kita akan berbincang tentang keluhanmu oke?"

Yoongi tak menjawab, ia langsung melenggang keluar dari kamar Jimin.

"Sial, kamar dilantai atas memang gerah sekali" Gerutu Yoongi sambil mengendurkan dasinya saat menuruni tangga

Yoongi langsung melepas arloji dan pakaiannya saat sampai di kamar, ia merasa sangat gerah sehingga memutuskan untuk mandi. Setelah mandi ia berganti mengenakan kaos Polo berwarna putih dipadukan dengan celana chinos berwarna abu-abu.

Yoongi membuka ponselnya untuk mengecek whatsapp dari sekertarisnya, namun saat membaca pesan itu Yoongi sekelebat teringat pada wajah malu malu Jimin saat mengintipnya dari balik pintu kamar mandi.

"Sial" Yoongi membuang ponselnya asal, ia beranjak keluar dari kamarnya

Saat pintu kamar terbuka, Yoongi langsung melihat sosok Jimin berdiri didepannya

"Astaga" Ucap Yoongi kaget

"Ah maaf Yoongi-ssi tadinya ingin aku ketuk tapi tidak jadi" Jimin tersenyum canggung

"Kenapa tidak jadi?" Yoongi menelisik tatapan mata Jimin lebih jauh, sedangkan Jimin memilih untuk memalingkan pandangannya

"Aku takut mengganggumu, apa kau sibuk?" Ucap Jimin ragu ragu

"Sedikit" Jawab Yoongi asal

Jimin mengangguk kecil, "Baiklah, mungkin kita akan berbicara nanti malam saja sebelum tidur. Jangan makan terlambat Yoongi-ssi, kalau begitu aku akan naik lagi"

Yoongi terus menatap Jimin lekat, sampai ahirnya Jimin membalikkan badan akan pergi ia reflek menarik tangan Jimin, "Dokter Park,"

"Mau menemaniku bermain piano diatas?" Sambungnya

Jimin menoleh dengan senyuman dibibir tebalnya, ia mengangguk

Sedangkan Yoongi? iya dia masih jatuh kedalam senyuman Jimin

—☁—

Min Yoongi passwordnya? TSUNDERE TSUNDERE TSUNDEREEEEE🤡🔥

Mungkin ini masih kurang panjng ya, tapi ini udah hampir 1k word huhu mungkin next chap bakalan lebih panjang dan seruuu. Jangan lupa follow, vote dan comment ya kalau kalian suka ceritanya🤩🌟

Sleep Disorder [YoonMin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang