4.

1.3K 137 0
                                    

Jimin baru pertama kali menginap dirumah orang sekaya Yoongi. Ia sedikit bingung dengan tata letak rumah tersebut namun Jimin mencoba fokus merawat pasiennya saja.

Ia tak bisa tidur dan terus berundingan di grub chat yang berisi Seok Jin dan Jungkook untuk membahas pasien yang sedikit sepesial ini, spesial penyakitnya.

-

MIN YOONGI (3)

Seokjin Hyung
Bagaimana kabarmu Jim?

Hari mulai gelap
Aku sedikit takut disini

+82 696 97
Butuh bantuan?

Tidak, aku baik baik saja
sent.

-

Jimin membuang asal ponselnya setelah mengirim pesan penolakan terhadap Jungkook, tidak dipungkiri Jimin sedikit takut. Bagaimana tidak takut, dia akan tinggal berdua saja bersama penyidap Sleep Violence Disorder malam ini.

Karena terlalu sibuk khawatir dengan dirinya sendiri, ia lupa menjenguk keadaan pasiennya yang berada dilantai bawah.

"Astaga Park Jimin, bagaimana bisa kau khawatir dengan hidupmu sendiri sedangkan kau disini ditugaskan untuk merawat orang lain" Jimin beranjak dari tempat tidurnya, buru buru ia keluar dan menuruni tangga.

-

Suasana di ruangan bawah sangat sunyi dan tenang, sehingga suara tapak kaki Jimin pun terdengar sangat keras karena kesunyian yang sedang bergelung di rumah ini.

Tiba tiba terlihat pergerakan dari sofa, "Ada yang kau butuhkan Park Jimin-ssi?"

"Oh astaga" Ucap Jimin terkejut.

Yoongi berdiri menghampiri Jimin dengan tatapan datar, "Butuh apa sampai terburu-buru?"

"Tidak, aku hanya ingin memastikan keadaanmu saja, Min Yoongi-ssi" Jimin tersenyum kaku.

Kesunyian mulai menyelimuti keduanya, tidak ada topik lain yang ingin dibicarakan namun juga enggan beranjak dari tempat berdiri satu sama lain.

"Ah iya, aku akan mengonselingmu lagi" sahut Jimin memecah keheningan

"Mungkin maksudmu mengintrogasiku?" Yoongi tersenyum miring, Jimin gelagapan tidak bisa menjawab pertanyaan sarkas pasien yang sedang berdiri didepannya karena konseling yang ia lakukan memang mirip seperti mengintrogasi.

"Mari keruang kerjaku" sahut Yoongi

"Bisakah sambil jalan jalan saja? Aku hanya ingin membuatmu relax" Jimin tersenyum dan dibalas senyuman tipis pasiennya

"Oke, kau ingin keluar dengan keadaan begini?" Jimin melihat pakaiannya sendiri saat Min Yoongi menunjuk dirinya

"Ada yang salah dengan penampilanku?" Tanya jimin sambil melihat style nya saat ini, kaos putih dipadukan dengan trining abu abu

"Apa ini mengusik kenyamananmu? Haruskah aku memakai pakaian dokter secara formal?" Yoongi tersenyum lalu menggelengkan kepala gemas melihat calon dokter pribadinya.

"Tidak, kau bukan dokter pribadiku saat ini" Yoongi berjalan mendahului Jimin

-


Setelah jauh dari rumah, Yoongi dan Jimin masih terdiam dengan keadaan berjalan beriringan.

"Jangan lupa dengan tugasmu" Yoongi berucap tanpa menoleh, Jimin hanya bingung dan sesaat kemudian ia sadar apa yang dimaksud oleh Yoongi

"Mari di taman saja, sambil duduk duduk menikmati pemandangan" Sahut Jimin, Yoongi hanya mengangguk tanpa menatapnya

-

Sesampainya di taman, Yoongi duduk di kursi taman dan disusul oleh Jimin yang duduk disebelahnya. Jimin mengeluarkan notebook kecil dari sakunya.

"Aish, kenapa tidak membawa bulpen" gumam Jimin

"Ada masalah?" tanya Yoongi melihat Jimin yang sibuk menggumam disampingnya

"Ti-" belum sempat Jimin menyelesaikan ucapannya, suara gemuruh yang terdengar cukup keras ditelinga masing masing membuat keheningan menghampiri kembali

Jimin masih menganga tidak percaya dengan muka melongo, lalu tersenyum kikuk, "Maafkan aku, mari lanjutkan aku tidak papa"

"Kacau, kau sangat kacau Park. Bahkan image mu hancur di depan pasienmu sendiri." Batin Jimin

Yoongi berdiri, menarik salah satu tangan Jimin yang tidak memegang notebook lalu menariknya dari taman.

"K-kita akan kemana?" Tanya Jimin gugup saking malunya dan dibalas oleh Yoongi dengan kedua bahunya yang terangkat seolah bilang 'tak tahu'

Jimin menunduk, ia masih menyesali perbuatannya yang ceroboh serta membuat malu dirinya sendiri. Pertama bagaimana bisa dia tidak membawa bulpoin saat akan mengonseling pasiennya, kedua bagaimana bisa ia kelaparan dan tak menyadarinya.

Suara lonceng yang biasa ada di dekat pintu berbunyi, menandakan sebuah pintu kedai makan terbuka.


"Selamat datang tuan, ingin memakan sesuatu?" Tanya seorang wanita tua ramah yang berdiri didekat pintu rumah makan ramai pengunjung

Yoongi memesan beberapa makanan pedas kesukaannya dan minuman tradisional yang difermentasi. Setelah itu mereka duduk dimeja yang disediakan untuk dua orang.


"Lain kali jika lapar kau bisa bilang kepadaku, jangan diam kelaparan dan mengurung diri dikamar" Ucap Yoongi datar

"A-anu, maafkan aku sudah merepotkan" Jimin menundukkan kepalanya sebentar untuk meminta maaf


Sial, malam ini malam yang memalukan pikir Jimin, ia sangat malu sehingga ingin pulang saja dan tidak ingin menemui Yoongi lagi. Sungguh, perbuatan perutnya kali ini mempermalukan banyak pihak.

- ☁ -

Sleep Disorder [YoonMin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang