Tangan Yoongi ditepis oleh Jimin, namun Yoongi semakin mengeratkan rengkuhannya membuat Jimin semakin memberontak.
Jimin menatap Yoongi tajam dengan mata berair, "Lepaskan aku!"
Alih-alih mendengarkan gertakan Jimin, Yoongi lebih memilih untuk menarik paksa tubuh Jimin, ia berusaha untuk memeluk meski Jimin terus memberontak. Yoongi mengelus surai belakang Jimin dan berbisik dengan lembut, "Sst, tenanglah"
Yoongi mengelus surai Jimin pelan, membuat Jimin yang tadinya terus memberontak menjadi sedikit lebih tenang.
Tubuh kecil Jimin sedikit bergetar saat menyandar di bahu Yoongi, Yoongi sadar kata-katanya telah menyakiti hati seseorang yang kini sedang ia peluk, tak seharusnya ia gegabah mengatakan semua yang ada dalam benaknya.
Tangan Yoongi terus mengelus surai Jimin disaat tangan yang lainnya masih merengkuh Jimin erat. Yoongi merasa bersalah sekarang, namun ia juga terlampau kesal karena Jimin mencintai sosok bajingan seperti Taehyung.
Hal tersebut memang diluar kendalinya, ia juga tak memiliki hak untuk mencampuri urusan pribadi dokternya, namun hati Yoongi juga terasa sakit jika melihat Jimin sakit.
Yoongi memundurkan badannya, melihat Jimin yang masih sesenggukan. Tangannya yang sedari tadi sibuk mengusak surai belakang Jimin ia gunakan untuk mengusap mata Jimin.
Jimin menatapnya sendu dengan bahu yang masih naik turun menahan tangisan, Yoongi mengelus pipi Jimin pelan menyalurkan kekhawatirannya. Mereka berdua terpaku dalam tatapan satu sama lain, Yoongi merasakan jantungnya berdebar kencang saat menatap mata Jimin begitupula dengan Jimin yang mulai memalingkan wajahnya.
Yoongi menarik wajah Jimin pelan, mengarahkan ke posisi semula dimana wajah mereka sejajar dengan jarak beberapa centi.
Yoongi menarik pinggang Jimin, mendekatkan wajahnya dan berhenti saat ujung hidung mereka bergesekan. Jimin terus menatap manik Yoongi yang perlahan-lahan semakin mendekat, ia merasakan jantungnya berdebar dengan sangat cepat ditambah dengan desiran dalam hatinya.
Yoongi menelan ludahnya kasar, ia sadar apa yang akan ia lakukan salah namun saat ia akan menjauhkan wajahnya, tangan Jimin bergerak meraih tengkuknya.
Sial, ia sudah berusaha sekuat tenaga untuk kembali sadar namun Jimin tidak mengizinkannya, batin Yoongi.
Tanpa fikir panjang ia mendorong wajahnya untuk lebih dekat. Nafas Yoongi memburu, ia sedang berusaha mati-matian untuk lemah lembut agar Jimin nyaman.
Jimin Focused POV.
Pergerakan Yoongi yang teramat pelan membuat hatinya berdesir panas, dalam otaknya saat ini ia hanya menginginkan melakukannya meski hatinya terus berteriak berusaha membuatnya sadar.
Tak tau dari mana asalnya namun yang ia inginkan saat ini hanya ciuman, ciuman lembut yang menenangkan.
Jimin merasa kesabarannya habis, ia sudah cukup digoda oleh Yoongi yang bergerak dengan sangat pelan. Ia memejamkan mata lalu memajukan wajahnya, membuat bibirnya mungilnya menabrak bibir Yoongi.
Jantungnya ingin meledak saat Yoongi mulai melumat bibirnya dengan lembut, tanpa sadar ia mengalungkan tangannya saat memanggut bibir Yoongi pelan, menarik tubuh Yoongi mendekat seakan tak ingin ada jarak diantaranya.
Sial, Jimin terbang sekarang. Perasaan sesak dalam dadanya berganti dengan rasa berbunga-bunga, ia ingin terus merasakan lumatan yang begitu menenangkan,
"Mmh" Jimin melepaskan tautan bibir mereka, ia dapat merasakan nafasnya memburu begitu pula dengan seseorang yang ada dihadapannya.
Ia kira jika panggutannya terlepas debaran di dadanya akan menjadi normal kembali namun ternyata tidak, wajah Yoongi yang berjarak beberapa inchi didepannya membuat jantungnya lebih membara. Sialan, ia bahkan tak bisa menatap Yoongi terlalu lama karena saat mata mereka bertemu Jimin dapat merasakan desiran darahnya memanas.
Author POV.
Yoongi tersenyum miring melihat kelakuan Jimin, ia tau pria dihadapannya menginginkannya lagi. Ia mendekatkan wajahnya kembali hanya untuk menggigit bibir Jimin pelan.
"Angh" Erang Jimin saat bibir bawahnya digigit oleh Yoongi
Yoongi kembali memundurkan wajahnya untuk melihat ekspresi dokter pribadinya lalu tersenyum penuh kemenangan.
Tak disangka-sangka Jimin bergerak cepat untuk menyambar bibirnya kembali, sialan dokter barunya ini sepertinya sudah kecanduan.
Yoongi mengangkat badan Jimin, menggendongnya bak koala agar lebih mudah melumat serta memandangi wajah dokter yang menjadi lebih tinggi darinya.
Jimin membuka mata saat badannya terangkat, ia melihat Yoongi dengan mata tertutup dan bibir tersenyum disela-sela lumatan, sial ekspresi Yoongi membuatnya semakin hanyut dalam permainan.
Jimin mengeratkan tangannya yang sedari tadi mengalung dengan indah di leher Yoongi, ia menutup mata dan kembali fokus dalam pergulatan basah disana, lumatan demi lumatan yang semakin memanas membuat keduanya semakin terbang.
Yoongi memutuskan untuk berjalan menuju sofa dan memangku Jimin disana, bunyi kecapan basah terdengar diseluruh penjuru ruang, malam ini akan menjadi malam yang panas pikirnya namun tiba-tiba saja Jimin memutus tautan bibir mereka, membuat Yoongi mengerang putus asa.
Ia menatap bibir merah Jimin yang mulai membengkak, surai yang tak lagi rapih dan dada yang membusung. Sial, Jimin sangat sexy apalagi dengan sorot mata yang mendamba lebih. Ditengah kegiatan memujanya, pria yang sedang duduk dipangkuan mengelus surai belakang Yoongi dan menjambaknya kasar. Yoongi menyeringai, dokternya ini benar benar nakal.
Yoongi terkekeh pelan,
"Beraninya kau" Suara Yoongi menjadi lebih berat dari biasanya membuat Jimin yang sedang kalut dalam nafsu ikut menyeringai
"Apa yang harus kita lakukan sekarang?" Goda Yoongi
Jimin memiringkan kepalanya, mengeluarkan ekspresi datar seolah tak tau.
Yoongi menghentakkan pinggulnya membuat Jimin yang duduk diatasnya juga ikut terhentak
"Ahh" Jimin tak sengaja mengeluarkan desahan karena merasa ada yang menumbuk dibagian bawah
"Sekali lagi, aku ingin dengar sekali lagi" Yoongi mengambil tangan Jimin dikepala belakangnya, tangan itu lemas hanya karena satu hentakan dari luar
Yoongi terkekeh lalu mencium tangan itu pelan, "Kau cantik Park Jimin, sangat cantik"
Pipi Jimin terasa panas saat mendengar ucapan manis dominan didepannya ditambah kepala sang dominan mulai mendekat kembali ke arah lehernya, mengecup basah sejengkal demi sejengkal lalu menggigitnya pelan.
"Ahh" Desahan Jimin terdengar lagi, Yoongi mendengar hal yang ia inginkan kembali menyeringai.
Jimin mendongahkan wajahnya agar akses lehernya menjadi lebih mudah, ia menutup matanya erat menikmati permainan Yoongi, tangannya terus mengelus kepala Yoongi dan sesekali menekannya.
"Yoo- Yoongi-shhi" Desis Jimin pelan
.
..
.— ☁️ —
PULU PULU PULU
VOTE, COMMENT, FOLLOW, BYE!🌟
KAMU SEDANG MEMBACA
Sleep Disorder [YoonMin]
FanficSleep Violence adalah gangguan tidur terkait dengan perilaku agresif, saat tidur mereka bisa berjalan dan mewujudkan mimpi yang tak dapat mereka capai. Gangguan ini juga berpengaruh terhadap kesehatan, karena kualitas tidur yang buruk. Bagian terbu...