20.

1K 115 12
                                    

Yoongi meminta Jimin untuk tetap tinggal untuk menyuapinya, sampai akhirnya Dokter Jung datang untuk melepas jarum infus yang ada di tangannya, banyak hal yang diceritakan Dokter Jung mengenai Yoongi selama proses melepas jarum infus.

Jimin menjadi tahu apa alasan Yoongi sakit dan mengapa Yoongi menjadi semanja ini, tanpa disadari sebuah pemikirian yang tak seharusnya ada, muncul dibenak Jimin. Apakah Dokter Jung juga sedekat itu dengan Min Yoongi? Apa Min Yoongi memperlakukan semua dokternya seperti memperlakukan dirinya?

Dokter Jung berpamitan kembali ke rumah sakit karena istirahat makan siang hanya satu jam, ia diantar oleh sekretaris Yoongi yaitu Woozi.

Tak lama setelah Dokter Jung berpamitan, yang lainnya juga izin untuk undur diri karena masih ada urusan di kantor masing-masing termasuk Jungkook yang hari ini tidak libur, mereka bilang akan kembali pada jam makan malam.

Awalnya Seokjin akan tetap tinggal menemani Jimin karena ia sedang libur hari ini, namun Namjoon mengajaknya berbelanja makanan untuk nanti malam saat berkumpul bersama. Jimin yang merasa tak masalah pun membiarkan Seokjin hyungnya pergi, sampai ia sadar hal apa saja yang terjadi jika dia berduaan dengan Yoongi.

Suasana kembali canggung saat Yoongi meminta Jimin untuk mengantarnya ke ruang kerjanya, padahal ia tak selemah itu untuk ditemani saat berjalan menuju keruang kerja, tapi mode manjanya sedang aktif.

Jimin menunggu di sofa ruang kerja Yoongi sedangkan Yoongi sibuk meninjau berkas berkas yang ada diatas mejanya.

"Park, bisakah aku meminta bantuanmu?" Panggil Yoongi

Jimin bangkit secepat kilat dari duduknya karena khawatir, ia berjalan menghampiri Yoongi dengan tergesa, "Yoongi-ssi kau butuh sesuatu?"

"Kau" Ucap Yoongi sangat pelan

Jimin berdiri di sebelah kursi besar yang diduduki Yoongi bingung, karena Yoongi hanya diam sampai ahirnya ia ditarik paksa untuk duduk dipangkuannya.

Jimin menghela nafas pasrah, sialan ia jatuh dalam perangkap Yoongi.

"Kau, aku butuh kau" Bisik Yoongi dibelakang telinga Jimin

Jimin memejamkan mata menahan rasa geli karena hembusan nafas Yoongi yang terlampau dekat, ditambah dengan suara serak yang memasuki telinganya tanpa aba-aba.

"Yoongi-ssi, jangan.." Ucap Jimin tertahan, jantungnya berdegup dengan kencang

Jika begini kesehatan jantung Jimin juga perlu diperiksakan, ia serasa naik rollercoaster setiap hari.

Yoongi terkekeh melihat reaksi dokter yang sedang duduk di pangkuannya, "Jangan? Aku tidak melakukan apa apa"

"Kalau begitu biarkan aku pergi" Ketus Jimin sambil menepuk tangan kekar yang sedang melingkar di perutnya

"Tidak mau" Yoongi semakin mengeratkan tangannya, ia juga menaruh dagunya dibahu Jimin sekarang

"Yoongi-ssi bagaimana jika ada yang melihat" Panik Jimin

Yoongi menyeringai, "Aku sudah mengunci pintunya"

Mata Jimin terbelalak mendengar jawaban enteng Yoongi yang membuatnya merinding, sial ia benar benar masuk ke kandang singa.

"Tenanglah," Yoongi mencium bahu Jimin

"Aku hanya ingin memelukmu erat" Yoongi memejamkan matanya, ia menyandarkan kembali kepalanya di bahu Jimin

"Apa kau seperti ini pada semua doktermu?" Tanya Jimin

Yoongi mengangkat kepalanya, "Tidak"

"Aku tidak segampangan itu, kenapa?" Sambungnya

Sleep Disorder [YoonMin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang