22.

1K 112 18
                                    

Semua orang berpindah ke halaman belakang rumah Yoongi yang dipenuhi rerumputan rapih serta sebuah kursi dan teleskop. Tempat itu dulu digunakan keluarga kecil Yoongi untuk berkumpul bersama, memasak ala barbeque atau bahkan sekedar duduk bercerita sambil memandangi bintang.

Setelah orang tua Yoongi berpisah tempat itu sudah tak lagi terjamah, padahal dulu tempat itu adalah tempat yang digunakan sepasang suami istri untuk memanjakan putra mereka satu-satunya setiap hari.

Yoongi tak pernah lagi menginjakkan kakinya disana, ia tak sanggup jika mengunjunginya seorang diri, karena semua kenangan disetiap sudut akan otomatis terputar dibenaknya. Bukan hanya kenangan, rasa rindu dan benci juga akan memaksanya untuk tunduk.

Sekarang ia kembali menapakkan kakinya di taman kecil penuh memori, taman itu masih tak berubah. Memori masa kecilnya sedikit demi sedikit terputar di benaknya.

Yoongi tersenyum

"Kenapa aku dulu sangat manja" Gumamnya

Hal yang membuat ia yakin untuk berkunjung hari ini adalah teman-temannya, ia merasa sudah waktunya memori-memori usang digantikan dengan memori yang baru. Ia berharap akan mengingat kebersamaan dengan orang-orang terdekatnya hari ini saat berkunjung kembali, bukan mengingat memori dengan orang-orang yang sudah jauh darinya.

"Yoongi hyung, kau baik-baik saja?" Tegur Woozi

"Ya, aku baik" Jawab Yoongi singkat

"Kita bisa melakukannya di tempat lain jika kau tak ingin kemari hyung, ini kan titik buta" Lanjut Woozi

"Lee Jihoon, aku tak apa. Sudah seharusnya suasana di titik buta rumah ini hidup kembali" Jawab Yoongi

"Setidaknya aku akan mengingat kalian saat datang kemari, bukan hal-hal lain yang tak perlu" Sambung Yoongi

Woozi mengangguk, ia berusaha memahami hyungnya.

Titik buta adalah sebutan yang digunakan Yoongi dengan Woozi untuk menyebut ruangan-ruangan penuh kenangan yang dulunya ia gunakan bersama ayah dan ibunya dan tak pernah ia gunakan lagi setelah kembali kerumah ini.

Rumah ini adalah rumah utama milik ibu Yoongi yang ia tinggali sejak lahir, saat permasalahan ayah dan ibu Yoongi memuncak ayah Yoongi mengajaknya untuk pergi. Yoongi kecil hanya bisa menurut karena yang ia ketahui saat itu ibunya sudah tak menyayanginya dan akan menikah lagi, namun saat tinggal dengan ayahnya ia juga dipaksa untuk akrab dengan calon ibu barunya.

Keadaan semakin rumit, Yoongi pun diambil oleh nenek dari pihak ibunya, ia tinggal di Daegu bersama kakek dan neneknya yang sangat kaya namun hidup dengan sederhana. Saat Yoongi tumbuh menjadi seorang remaja, ia ingin kembali ke rumahnya karena mendengar rumahnya sudah lama tak ditempati oleh sang ibu, sang ibu mengikuti jejak suami barunya dan mengharuskan tinggal dirumah sang suami baru atau lebih tepatnya ayah tiri Yoongi.

Yoongi kembali saat duduk di pertengahan Sekolah Menengah Atas, ia difasilitasi lengkap oleh sang ibu dan ayah tirinya. Saat lulus SMA ia dipaksa sang ibu untuk mengambil jurusan arsitektur demi meneruskan usaha sang ayah tiri karena semua anak kandung dari ayah tirinya memberontak tak ingin meneruskan usaha.

Setelah memikirkan matang-matang Yoongi mau meneruskan usaha ayahnya, ia menyelesaikan kuliah strata pertamanya di Seoul dan strata kedua di Berlin. Saat ia difasilitasi untuk melanjutkan kuliahnya di Berlin, anak kandung dari ayah tirinya atau saudara tirinya muncul dengan segala usaha untuk menjatuhkan Yoongi.

Namun karena saat itu Yoongi yang terlebih dahulu lulus, Yoongi sempat memegang bagian Presdir Muda untuk beberapa tahun di perusahaan ayah tirinya, sampai ahirnya salah satu saudara tirinya menyelesaikan kuliah strata pertama dan menggantikan dirinya.

Sleep Disorder [YoonMin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang