18.

1K 132 11
                                    

Yoongi Focused POV.

Yoongi berjalan menyusuri lobby kantor Namjoon, ia akan mengambil jasnya sekaligus melakukan tujuan lain. Saat ia sampai di ruangan Namjoon ia dapat melihat Namjoon tidak sendirian, ada Taehyung disana seperti yang ia pinta kemarin malam melalui telfon.

"Hyung" Sapa mereka berdua bersamaan

Yoongi mengangguk pelan sebagai jawaban dan duduk di kursi kerja Namjoon, sedikit tak sopan memang namun Namjoon adalah mitra yang lebih bawah darinya. Namjoon dan Taehyung yang tadinya berdiri menyambut Yoongi beranjak duduk di sofa.

"Selain mengambil jasku aku juga ingin tahu sesuatu, tidak kah kalian ingin berbagi cerita denganku?" Ucap Yoongi memandangi dua orang yang duduk di sofa depannya

Namjoon dan Taehyung bingung dengan apa yang dimaksud Yoongi.

"Jimin" Tambah Yoongi

Raut wajah mereka berdua yang sedang duduk disofa berubah menjadi gusar dan saling menatap satu sama lain.

"Kurasa hanya aku yang tak tau? kukira kita teman" Yoongi tersenyum miring melihat ekspresi Namjoon dan Taehyung

"Tidak hyung, aku juga baru tahu kemarin saat pulang dengan Seokjin" Ucap Namjoon

Yoongi mencerna ucapan Namjoon, namun ia masih dalam perannya yang seolah olah sudah mengetahui semuanya.

"Hyung, tapi itu tidak penting bukan? kenapa harus kita bahas" Sahut Taehyung

Yoongi terkekeh, "Tidak penting ya?"

Namjoon menyenggol Taehyung dengan sikunya. Taehyung menghela nafas berat, "Ah baiklah baik, jadi aku dulu pernah berpacaran dengan Jimin"

"Aku.. ya aku brengsek memang memacarinnya hanya karena kasihan. Tapi itu diluar kendaliku hyung, aku kira aku mencintainya tapi ternyata tidak" Sambung Taehyung

Yoongi tersenyum, bagaimana bisa dia berteman dengan para bajingan yang bersaudara

"Aku berteman dengannya sejak awal masuk kuliah, meski kita berbeda fakultas karena aku jurusan akuntansi dan dia kedokteran kita sangat dekat. Jadi aku kira aku menyukainya, aku nyaman namun tidak" Tambah Taehyung

"Lalu Jungkook?" Yoongi memiringkan kepalanya

Taehyung menunduk, "Jungkook itu adik tingkat Jimin, mereka sangat dekat sampai-sampai aku menyukainya"

Yoongi terkekeh pelan, ia menggelengkan kepalanya, "Kau pendosa paling sempurna, sudah melanggar larangan ditambah berselingkuh"

"Sialan, tak beragama tapi mengingatkan tentang dosa" Gumam Taehyung, Yoongi yang mendengarnya tersenyum miring, dasar bajingan tak tau sopan santun.

"Hei sudahlah hyung, kejadian itu sudah lama kan? lupakan saja, tidak penting" Ucap Namjoon memecah suasana tegang diantara keduanya

"Penting bagiku, aku tak pernah membahas hal tidak penting" Yoongi berdiri dari duduknya, beranjak akan mengambil jasnya yang kemarin ia tinggal lalu pergi

"Kau menyukai Park Jimin, kan?" Celetuk Taehyung

Yoongi yang sedang membenarkan kancing jasnya mendongah melihat Taehyung, memberi senyuman mengejek

"Dia itu mentalnya tak stabil, lambat laun kau pasti akan mengerti mengapa aku seperti ini kepadanya" Suara Taehyung semakin meninggi membuat Yoongi tak bisa menahan amarahnya

Yoongi berjalan mendekati Taehyung, memegang kerah kemeja yang lebih muda

Buagh!

"Pukulan ini untuk Jimin yang kau sakiti" Ucap Yoongi saat melihat Taehyung sempoyongan menerima bogem mentahnya

Sleep Disorder [YoonMin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang