23.

1.1K 123 15
                                    

Jimin melirik jam dinding yang menunjukkan pukul tujuh lebih saat memasuki rumah dengan Hoseok, mereka telah membeli cola dan beberapa makanan ringan untuk beberapa jam kedepan.

"Hyung, apa kau membelinya?" Tanya yang Jungkook pada Hoseok

Hoseok mengangguk serta mengulurkan sebungkus snack bernama Doritos membuat yang lebih muda tersenyum riang, hubungan mereka terbilang cukup baik karena sama sama menjadi dokter primadona.

Jimin mengedarkan pandangannya mencari sosok putih yang sering membuatnya kesal, Min Yoongi. Sedangkan yang dicari tiba-tiba melewatinya dari belakang.

"Yoongi-ssi" Jimin memanggil Yoongi reflek

Yoongi membalikkan badannya, "Jimin? Darimana saja? Aku mencarimu"

Jimin menatap Yoongi heran, jika dia benar-benar mencari mengapa hanya melewatinya begitu saja tadi.

"Mataku sipit dan minus 4, Park Jimin" Lanjutnya

Jimin menahan senyumannya, ekspresi Yoongi yang berusaha menjelaskan keadaan membuatnya ingin tertawa.

"Hei kalian! Ayo cepat kemari sebelum sosisnya kuhabiskan!" Teriak Namjoon yang berjarak lumayan jauh dari mereka

Hoseok, Jungkook serta Jimin dan Yoongi pun bergegas mendekat untuk menikmati makanan yang telah mereka masak, canda tawa serta beberapa ejekan saling mereka lontarkan sehingga suasana menjadi hangat bak sedang berkumpul dengan keluarga.

Bagi Yoongi saat ini teman adalah segalanya, mereka sudah seperti keluarga yang selalu bisa diandalkan. Personil yang bertambah pun tak menjadi masalah baginya, karena dunia terasa lebih hidup saat submissive datang.

Semakin malam suasana semakin menjadi asyik, mereka melebur menjadi satu tanpa menyadari jam yang berlalu dengan sangat cepat. Taehyung berpamitan paling awal untuk menjaga kepercayaan orang tua sang kekasih.

Dada Jimin sedikit sesak saat melihat Taehyung memperlakukan Jungkook dengan sangat elok bak barang pecah belah yang harus dijaga dengan extra, ia cukup sadar diri untuk tidak membandingkan perlakuan Taehyung pada dirinya dengan Jungkook, karena ia tahu dia dan Jungkook jauh berbeda.

Satu jam setelah kepergian Taehyung dan Jungkook, Hoseok dengan Woozi pun ikut pamit karena Hoseok memiliki dinas pagi keesokan harinya. Yang tersisa hanya Namjoon, Yoongi, Seokjin dan Jimin sekarang, mereka terbagi menjadi dua kubu karena membicarakan hal yang berbeda.

Namjoon dan Yoongi membahas pekerjaan, sesekali mereka juga membahas tentang bagaimana cara mendekati Jimin, sedangkan Seokjin sibuk menasihati Jimin dari A sampai Z agar tidak terbawa perasaan ditempat yang cukup jauh dari para dominannya.

Jam menunjukkan pukul dua belas lebih, udara malam berubah menjadi semakin dingin sehingga Namjoon memutuskan untuk pulang. Dengan berat hati Jimin melepas genggamannya pada tangan Seokjin, hatinya terombang-ambing setelah mendengar nasihat Seokjin perkara perasaan.

Tak dapat dipungkiri jauh dalam hati kecilnya ia ingin terus jatuh dalam buaian Yoongi, namun otaknya menolak keras dengan alasan karir, karir, dan karir.

Yoongi menyadari ekspresi wajah Jimin yang kurang bersemangat sejak awal, ia cukup mengerti dilema yang dirasa Jimin karena dia juga merasakannya.

"Park, ayo masuk" Ajak Yoongi pada Jimin, ia menarik tangan kecil itu lalu menggenggamnya erat sedangkan yang digenggam hanya diam saja tak menjawab

"Ada masalah?" Tanya Yoongi

Jimin menggeleng, ia masih sibuk menata moodnya. Mereka berjalan memasuki rumah dengan sunyi, hanya tangan yang saling menggenggam.

Sleep Disorder [YoonMin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang