Matahari sudah berada pada porosnya untuk menerangi dunia, semua orang sedang bersiap untuk memulai harinya sekarang, begitupula dengan Yoongi dan Jimin.
Yoongi keluar dari kamar mandi, ia mengedarkan pandanganya mencari sosok dokter mungil yang tadinya masih didalam kamar. Namun yang Yoongi lihat hanya kasur yang ditata rapih oleh Park Jimin.
Yoongi tersenyum tipis saat memandang kasur tersebut, terlintas dalam fikirannya wajah Jimin yang kaget karena ketahuan memandangi wajahnya pagi ini.
Yoongi mengahiri lamunanya, ia berjalan mendekati lemari kayu besar yang berada disalah satu sisi kamar, membuka lemari tersebut dan melihat dengan teliti beberapa setelan jas berwarna warni yang menggantung rapih.
Sebuah ide muncul dari otaknya, ia ingin mendengar saran orang lain hari ini.
Yoongi berjalan keluar, dengan rambut basah dan setengah telanjang. ia mendekati Jimin yang tengah duduk di meja makan.
Jimin segera menyamarkan wajah kagetnya.
“Apa yang sedang kau lakukan?” tanya Yoongi kalem
“Eum, sarapan?” Jawab Jimin
“Bibi Kang sedang menyiapkan makan?” tanya Yoongi lagi
“Oh namanya Bibi Kang, iya dia mempersilahkan aku sarapan tadi” jawab Jimin sambil memandang Yoongi yang berdiri di hadapannya
Jimin berusaha tidak salah fokus pada jakun Yoongi yang sedari tadi bergerak naik turun
“Sudah berasa rumah sendiri ya?” Sindir Yoongi
“Oh maaf, tapi aku tadi sudah dipersilahkan bibi Kang” Jimin tersenyum menunjukan kemenangan.
“Tapi ini rumahku, bukan rumah Bibi Kang” ucap Yoongi datar, terdengar serius tidak seperti nada bicara sebelumnya
Jimin meletakkan rotinya lagi, “Maaf, aku tidak bermaksud”
Dalam hati, Yoongi sedang tertawa jail melihat ekspresi takut Jimin. Ini hiburan yang sangat menyenangkan dan menyegarkan bagi Yoongi.
“Ikut aku, pilihkan aku setelan jas untuk hari ini” Yoongi membalikan badannya, berjalan santai sambil menggaruk perutnya
Jimin mengerucutkan bibirnya, kenapa bisa ia mendapat pasien se-abstrak ini dan berjalan mengikuti Yoongi masuk ke kamarnya.
“Ini aku yang bereskan, sebagai tanda terimakasih” Jimin menunjuk kasur yang ditata rapih pagi tadi olehnya, namun Yoongi hanya berdehem dan membuka pintu lemari dengan acuh.
“Pilihkan aku setelan jas yang pas untuk pertemuan dengan presiden” Yoongi mendudukan dirinya di sisi kasur yang berdekatan dengan lemari
“P-presiden?” Jimin terkejut, bertemu dengan presiden bukan hal yang santai namun Yoongi sangat sangat santai
“Atau aku harus memakai kaos saja?” Yoongi menatap Jimin, sedangkan Jimin masih terkesima dengan pertemuan yang akan Yoongi datangi
“Tentu tidak boleh, kau harus memakai jas yang paling formal untuk menghargai. Presiden itu orang nomer satu di negara jadi kau harus menghargainya” Jimin mengoceh sambil memilih setelan jas yang ada dilemari, sedangkan Yoongi yang berada dibelakang Jimin hanya mengangguk angguk malas mengiyakan ocehan Jimin
Jimin menunjuk dua setelan jas yang digantung, “Ini bagus”
Yoongi tersenyum, “Unik, aku baru menemui lelaki cerewet sepertimu”
Belum sempat Jimin protes, Yoongi sudah berbicara lagi, “Pilih satu saja”
“Sesuka hatimu saja, Tuan Min” Jimin menjawab asal
“Jika membantu jangan setengah setengah, maroon atau putih?” gertak Yoongi
“Putih, aku lebih suka yang putih” Jimin menjawab cepat karena sedikit takut dengan nada bicara Yoongi yang meninggi.
“Padahal kan aku psikolog kenapa dipaksa memilih pakaian?” gumam Jimin pelan
—
Saat Yoongi bersiap siap, Jimin memutuskan untuk bersiap pulang di kamar yang telah disediakan Yoongi dilantai atas. Peninjauan 24 jam nya sudah selesai dan ia akan segera bekerja kembali minggu depan.
“Ku antar saja, jalannya se arah” Jimin yang masih berada di anak tangga akan turunpun menoleh kebawah, melihat Yoongi memakai setelan jas yang ia pilihkan
“Sialan” gumam Jimin sambil menuruni anak tangga
“Aku jalan kaki saja, dekat kok” tolak Jimin saat sudah berada di dekat Yoongi
“Ya sudah” jawab Yoongi acuh, ia berjalan keluar membawa kunci mobil dan di ekori Jimin dibelakangnya
—
Sepanjang perjalanan pulang Jimin menghentakkan kakinya kesal.
“Sial” Jimin merutuki dirinya sendiri, ia mengambil ponsel yang berada di tasnya dan menelfon Seokjin
Saat Jimin mengadu dan memaki pada Seokjin tentang perlakuan Yoongi pagi ini kepadanya sambil berjalan di terotoar, tiba tiba mobil sport putih berjalan pelan disampingnya.
“Sedang mengadu ya?” Ucap seorang laki laki yang berada di mobil tersebut
— ☁ —
KAMU SEDANG MEMBACA
Sleep Disorder [YoonMin]
FanfictionSleep Violence adalah gangguan tidur terkait dengan perilaku agresif, saat tidur mereka bisa berjalan dan mewujudkan mimpi yang tak dapat mereka capai. Gangguan ini juga berpengaruh terhadap kesehatan, karena kualitas tidur yang buruk. Bagian terbu...