Makan malam bukan penutup acara hari itu. Orang-orang Clanden telah berkumpul di sebuah lapangan di mana api unggun besar menjadi pusat. Putri Haechan di sana, menghadiri acara penyambutan dirinya dan sang kakak. Acara malam itu berlangsung.
Ketika Putri Haechan fokus pada pertunjukan, seorang pria dari arah belakang memanggilnya. Pria itu bersama dengan seorang pria lain di sampingnya. "Putri Haechan."
Putri Haechan menoleh. "Seongwoo! Hendery!"
"Putri, senang melihatmu kembali," ucap Hendery.
"Aku juga. Aku merindukan kalian."
"Kami merindukanmu juga," balas Seongwoo.
Seongwoo memberikan bunga-bunga di tangannya. "Ini, sesuai janjiku."
Putri Haechan menerimanya dengan senang. "Terima kasih. Kau selalu menepatinya." Saat ia masih kecil, Seongwoo berjanji untuk membawakan bunga pada Putri Haechan setiap mereka bertemu.
"Apa kalian sudah menyapa kakak?" tanya Putri Haechan.
Hendery mengangguk. "Sudah, kami telah menyapa dan memberi hormat kami." Kewajiban mereka adalah menyapa sang Putra Mahkota terlebih dahulu. Pada dasarnya, orang pertama yang harus dihampiri dan diberi hormat adalah orang yang memiliki gelar lebih tinggi, disesuaikan dengan urutan.
Mata Hendery menangkap kehadiran asing di antara mereka. "Siapa dia?" tanya Hendery. Putri Haechan mengikuti arah pandang Hendery. Panglima Lee di sana, tengah berbincang dengan putra mahkota. "Dia adalah Panglima Lee," jawab Putri Haechan.
"Apakah dia yang telah melamarmu?" selidik Hendery. Putri Haechan menggeleng. "Bukan. Dia panglima dari Soverlyon."
"Begitu," sahut Hendery. "Putri, sempat terpikir kedatanganmu ke sini adalah untuk memperkenalkan calon suamimu pada kami."
"Tidak, bukan begitu," balas Putri Haechan maklum. Banyak yang mengira itulah yang akan dilakukan.
"Apa kau sudah bertemu dengannya?" tanya Seongwoo.
"Sudah," jawab Putri Haechan. "Pertama kali kami bertemu di Acacia, saat aku menemani kakak menghadiri undangan Raja Acacia. Kedua kali, ia mengunjungi kami."
"Lamaran itu?" tebak Hendery.
"Benar, untuk memenuhi syarat lamaran itu. Tapi, dia sudah pulang."
"Apakah sudah diputuskan? Jadi, kau resmi akan menikah dengannya?" tanya Hendery.
"Tidak. Keputusan ada di tangan kakak."
"Merunut perbincangan kami dengan putra mahkota, kutebak, ada suatu hal," ucap Hendery. Ia memperkirakan bahwa lamaran itu tidak akan berlanjut pada pernikahan. Jika berlanjut pada pernikahan, putra mahkota pasti dengan sumringah dan senang hati mengumandangkan berita besar itu pada semua orang. Namun, putra mahkota tidak melakukannya, tidak sama sekali membahas lamaran itu.
"Tidak, atau belum?" tanya Seongwoo.
"Kupikir tidak, meski belum terang-terangan dilakukan," ucap Putri Haechan.
"Berarti ada suatu hal besar di balik itu."
.
Acara berganti. Hendery bangkit berdiri dan menghadap Putri Haechan dan Seongwoo. "Kyklos Tou Iliou. Kalian harus menarikannya!" katanya dengan berseri-seri. Seongwoo dan Putri Haechan bertatapan. Pria itu menarik Putri Haechan dalam barisan.
Di tempatnya, Putra Mahkota Johnny terkekeh. "Putri Haechan pandai menarikan ini," ucapnya.
Panglima Lee tidak yakin putra mahkota berucap untuknya. Juga, mulutnya tak mengeluarkan kata apapun. Ia hanya memberikan senyum sopan kemudian melihat ke acara tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Empat Kerajaan
FanficSteele, Acacia, Cholin, Soverlyon. Jung, Kim, Seo, Lee. Pewaris yang tersisa mendapatkan lamaran. Dari lamaran itu, jadilah kisah empat kerajaan. Prolog: 30 Desember 2020 Mulai : 6 Januari 2021 Selesai: -