Panglima Lee menunggu kapal yang membawa Pasukan Cierro di pelabuhan milik Kerajaan Soverlyon. Kapal yang ditunggunya menepi di sore hari menjelang malam. Tak lama, para pasukan turun dari kapal itu.
.
Panglima Lee selaku pemimpin Pasukan Panthera memberikan ucapan selamat datang kepada para pasukan Kerajaan Cholin yang telah sampai di tanah kerajaannya. Setelah itu, kedua pasukan kerajaan berbenah. Masih ada dua malam sebelum mereka berangkat menuju medan perang. Dua malam itu digunakan untuk melakukan perkenalan dan persiapan.
Panglima Lee banyak berbincang dengan Ri-ki, seorang pasukan Cierro yang menjadi pimpinan pasukan Kerajaan Cholin selama membantu perang. Ketika jadwal makan malam tiba, Panglima Lee dan Ri-ki berada pada satu meja bersama petinggi pasukan lainnya, kebanyakan dari pihak Kerajaan Soverlyon.
"Berapa banyak Cierro yang ada di sini?" tanya salah satu orang Soverlyon.
"Ada dua puluh tiga orang, Tuan," jawab Ri-ki.
"Ada yang perempuan?" tanya yang lain. "Apa aku salah lihat?"
Ri-ki menggeleng. "Tidak. Anda tidak salah lihat. Memang ada perempuan dalam Pasukan Cierro."
Beberapa orang saling melihat di meja itu.
"Saya tidak akan membawa pasukan yang tidak kompeten dalam pertempuran ini," ucap Ri-ki. Ia melihat adanya keraguan dalam raut wajah orang-orang Soverlyon itu. Pasukan Cierro tidak akan berada di bawah kaki mereka, pikir Ri-ki. Pasukan Cierro adalah suatu kehormatan.
"Berapa jumlah perempuannya?"
"Kami membawa tiga orang pasukan perempuan, dan ketiganya adalah Pasukan Cierro," jawab Ri-ki.
"Jadi selain itu adalah laki-laki?"
"Ya," jawab Ri-ki dengan tegas.
"Apakah ada Pasukan Cierro yang menetap di kerajaan kalian?"
"Ya. Sebagian tentu tetap menjaga kerajaan kami."
"Berapa total seluruh Pasukan Cierro?"
"Itu adalah informasi yang tidak bisa kami bagikan," jawab Ri-ki.
Setelah itu, Panglima Lee tidak menempatkan fokus pada perbincangan di atas mejanya. Ia melihat sekitar. Ia melihat kegiatan lainnya dan juga mencari keberadaan Dominica. Kegelapan malam membuatnya sulit apalagi halaman tempat makan luas. Dominica akan sulit dikenali dalam situasi seperti ini.
Panglima teringat bahwa biasanya Pasukan Cierro perempuan makan terlebih dahulu. Ia juga teringat bahwa tenda Pasukan Cierro perempuan terpisah di Kerajaan Cholin. Lantas, ia terpikir mengenai tempat istirahat mereka. Panglima ingin sekali memberi tempat khusus bagi Dominica. Bagaimana pun, ia adalah seorang putri. Ia layak mendapatkan tempat istirahat yang nyaman.
Setelah jadwal makan, Panglima Lee bertanya pada petugas mengenai pembagian tempat istirahat. Petugas mengarahkannya pada suatu tempat. Di sana, Panglima Lee bertemu dengan pasukan Kerajaan Cholin.
"Ada apa Panglima malam-malam ke sini?" tanya salah satu prajurit Kerajaan Cholin.
"Aku ingin memastikan kondisi di sini," jawab Panglima Lee.
Panglima Lee lanjut berjalan.
Ia kemudian melihat beberapa Pasukan Cierro laki-laki. Arah langkahnya sudah benar.
Panglima Lee lanjut berjalan. Ia melihat sebuah ruangan yang ia yakini adalah ruangan Pasukan Cierro perempuan seperti yang telah diberitahukan sebelumnya oleh petugas. Namun ketika Panglima Lee hendak melangkahkan kaki semakin dekat, seorang Pasukan Cierro laki-laki menghentikannya. "Ada apa, Panglima?" tanyanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Empat Kerajaan
FanfictionSteele, Acacia, Cholin, Soverlyon. Jung, Kim, Seo, Lee. Pewaris yang tersisa mendapatkan lamaran. Dari lamaran itu, jadilah kisah empat kerajaan. Prolog: 30 Desember 2020 Mulai : 6 Januari 2021 Selesai: -