Panglima Lee dan Putri Jaemin saling bertegur sapa. Panglima Lee kemudian mengajak Putri Jaemin untuk duduk di bangku taman. Sambil berjalan, Putri Jaemin memberikan ucapan selamat atas kemenangan Kerajaan Soverlyon, "Selamat atas kemenangan Anda, Panglima Lee," ucap Putri Jaemin.
"Terima kasih, Putri," balas Panglima Lee. "Kami juga berterima kasih atas bantuan yang diberikan oleh Kerajaan Cholin."
"Kami hanya memberi sedikit bantuan, Panglima Lee. Kerajaan Anda-lah yang telah bekerja keras. Apalagi, pemimpin pasukan adalah Panglima Lee sendiri. Aku yakin kemenangan ada di tangan Kerajaan Soverlyon mengingat siapa pemimpin perangnya. Anda sangat hebat," sanjung Putri Jaemin.
Panglima Lee tersenyum mendengar sanjungan manis dari sang putri. Ia mengambil tangan Putri Jaemin dan menggenggamnya. "Aku percaya pada pasukanku," ucapnya, "dan aku juga mendapatkan bantuan darimu."
Alis Putri Jaemin sedikit naik. "Bagaimana aku membantumu, Panglima Lee? Aku hanya bisa mendoakan kemenanganmu."
Panglima Lee tersenyum. Kehadiran Putri Jaemin memicunya untuk memenangkan pertempuran. Ia tidak mungkin pulang membawa kekalahan ketika ada sang putri bersamanya. Ia harus membawanya, menjaganya, dan akhirnya memberikan kebanggaan kepadanya.
"Pasti doa Putri mengiringiku di sana," ucap Panglima Lee. "Putri berkontribusi pada kemenangan ini."
Putri Jaemin tersenyum. "Aku tidak melakukan apa-apa, tetapi aku turut senang mendengarnya."
"Omong-omong, Putra Mahkota Johnny mengundangku untuk makan malam. Apakah Putri juga akan hadir?" tanya Panglima Lee.
Putri Jaemin tidak mengetahui adanya acara makan malam itu. "Aku tidak mengetahuinya, Panglima Lee, tetapi kurasa aku akan menghadirinya."
"Senang mendengarnya," ucap Panglima Lee.
Putri Jaemin melihat luka kecil di sisi wajah Panglima Lee. Ia menarik tangannya dari genggaman Panglima Lee. Ia mendekatkan tangannya pada luka tersebut, tidak sampai menyentuhnya. "Astaga. Apakah Panglima Lee mendapatkan luka ini karena perang?"
"Ya, Putri. Aku mendapatkannya karena perang. Luka di wajahku ini tidak seberapa. Hanya tinggal menunggu waktu untuk menghilang," jawab Panglima Lee.
Panglima Lee menatap Putri Jaemin dengan khawatir. "Bagaimana denganmu, Putri?"
"Aku?" tanya Putri Jaemin. "Aku tidak apa-apa."
Panglima Lee memaklumi sikap Putri Jaemin.
Mereka lanjut bertukar cerita.
.
Malam tiba. Berbagai hidangan disajikan. Makan malam dihadiri oleh Putra Mahkota Johnny, Panglima Nakamoto, Putri Haechan, Putri Jaemin, Panglima Lee, dan Sunoo. Acara makan malam dibuka oleh Putra Mahkota dengan ucapan selamat kepada Kerajaan Soverlyon dan seluruh prajurit. Kemudian, Panglima Lee berterima kasih kepada seluruh orang yang membantu untuk perang mereka. Setelah itu, mereka mulai menyantap hidangan.
Putra Mahkota Johnny, Panglima Lee, dan Panglima Nakamoto banyak berbincang mengenai pertempuran yang telah terjadi ketika Panglima Lee menceritakan bagaimana keadaan perang di daerah yang diperebutkan. Sementara itu, Putri Jaemin, Putri Haechan, dan Sunoo mendengarkan dan hening. Mereka menyimak perbincangan itu tanpa berniat melakukan interupsi.
"Ketika mereka sudah kalah, aku mengumandangkan kemenangan," ucap Panglima Lee menceritakan bagian ujung pertempuran. Ia mengingat bagaimana rasanya saat itu, rasa puas atas usaha yang terbayarkan. "Aku berkeliling untuk menyerukan kemenangan kami ke segala arah. Lalu aku melihat ada seorang prajurit Crypton yang sedang membidik. Perlahan aku mendekatinya untuk melihat siapa yang kiranya ia bidik sambil memasang anak panahku sendiri. Aku melakukannya dengan langkah penuh perhatian agar ia tidak menyadari keberadaanku. Dia sedang berada di sebuah tebing pendek saat itu. Bidikannya ke arah bawah. Aku melihat dua orang Pasukan Cierro dan seorang prajurit Crypton. Satu orang prajurit Cierro dalam keadaan terluka, dia adalah Ri-ki, dan satu lagi, seorang prajurit Cierro wanita, sedang beradu pedang dengan prajurit Crypton. Semua terjadi begitu cepat," ucap Panglima lee mengingat betapa cepatnya kejadian pelepasan anak panah. "Aku mendengar pergerakan dan langsung membidik prajurit Crypton yang berada di tebing. Ia jatuh dari tebing itu. Kemudian dengan cepat aku turun dari tebing sambil melihat yang terjadi. Prajurit Crypton telah tumbang, tetapi bukan itu yang membuatku terbelalak. Aku melihat Ri-ki telah tertusuk anak panah. Ri-ki melindungi Cierro wanita tersebut dengan memeluknya sehingga anak panah itu menusuknya. Aku mencabut anak panah itu dan menyadari bahwa benda tersebut diselimuti racun."
KAMU SEDANG MEMBACA
Empat Kerajaan
FanfictionSteele, Acacia, Cholin, Soverlyon. Jung, Kim, Seo, Lee. Pewaris yang tersisa mendapatkan lamaran. Dari lamaran itu, jadilah kisah empat kerajaan. Prolog: 30 Desember 2020 Mulai : 6 Januari 2021 Selesai: -