17. Makes moments

28 5 1
                                    

_All about Trauma_

Tepat pada pukul 031dini hari. Cherel terbangun dan melihat hany masih tertidur di sofa sebuah kamar rawat Cherel dirumah sakit. Ia menghampiri hany dengan tersenyum dalam diam, masih dengan lengannya yang diperban karna luka tembakan kemarin

Cherel meringis sakit karna lukanya masih belum sembuh. Ia bergerak menyelimuti hany, lalu memakai jaket kulit yang tersimpan di laci. Ia pun pergi setelah mencium kening hany.

Sudah ada beberapa mobil hitam yang menunggu Cherel di depan rumah sakit. Mobil itu melaju kencang setelah Cherel masuk di salah satu kendaraan itu.

"Gimana? Lu dah gapapa?" Tanya lelaki seumurannya di samping Cherel sembari memberikan earpiece, sebuah alat komunikasi rahasia yang biasa di tempel di telinga

"Bukan hal serius" jawab Cherel enteng sembari memakai earpiece

"Masa sih?" Temannya ini jail memukul luka cherel yang terberban

"Au sakit goblok!"  Protes Cherel merasa kesakitan

"Haha.. gitu bilangnya enteng beut" ejek nya

"Diem lu ngga." sensi cherel

"Iye iye"

Mereka pun sampai disebuah gedung besar, Cherel di kawal dengan banyak pria tinggi berjas hitam. Mereka menuju area bawah tanah, dan disana sudah ada orang tua sovia juga sovia sedang terikat tak sadarkan diri.

Mereka di bangunkan paksa dengan siraman air. Cherel melangkah mendekati mereka dengan mengeluarkan sebuah senjata api berupa pistol. Mereka ber3 mulai ketakutan.

"Kalian berani laporin kejadian itu ke polisi?" Tanya cherel dingin mengitari mereka bertiga

"Siapa yang kalian jerumuskan? Kenapa kalian bawa nama hany di kasus ini?" Tanya Cherel lagi dengan tenang

"Gue yang laporin!" Pekik sovia tiba tiba. Cherel pun mendekati sovia

"Oh.. lo juga yang nyangkutin nama cewek gua?" Tanya Cherel mendekati wajah sovia

"Iya! Sekarang lo mau apa?! Bunuh gue?! Bunuh!" Sovia segera di tampar kasar dengan pistolnya. Hingga pipi sovia terluka mengeluarkan darah akibat pistol itu.

Cherel tersenyum miring
"Belum puas aja ya lu buat nyakitin cewek gua. Mau lo apa si?"
"Kalo lo ga berani berurusan sama gua, hidup lo bakal tenang"

"Gue benci sama tu cewek tau gak?! Gue suka sama lo Cherel!" Pekik sovia mulai menangis
"Gue nungguin lo bertahun tahun! Tapi tiba tiba lo dateng dan lebih milih tu cewek! Lo gak ngerti perasaan gue reeeel!" Teriak Sovia yang menangis sejadi jadinya

"Cherel. Lepasin kami rel, kami janji gak akan berurusan lagi" ucap ibu sovia memelas

Cherel menunjuk kedua orang tua sovia dengan dagunya. Anak buah nya yang mengerti itu pun segera membungkam mereka dengan sapu tangan hingga pingsan, lalu menyeret mereka pergi

"Mau lu apain nyokap bokap guee?!" Pekik sovia lagi

"Gue kirim ke neraka buat di eksekusi" Cherel terkekeh licik lalu kembali mendekati wajah sovia yang sembab

All About Trauma. end√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang