22. siasat

24 4 2
                                    

_All about Trauma_

"Kamu percaya kepribadian ganda itu ada?" Tanya hany tiba tiba ditengah sunyinya malam

"Hm? Kenapa tiba tiba tanya gituan?" Tanya cherel heran sembari memeluk tubuh hany

"Eum.. cuman kepikiran aja tadi dapet notice dari website tentang kepribadian ganda. Emang hal kayak gitu ada ya?" Tanya hany lagi

"Aku ga tau juga. Tapi mungkin ada, cuman kita ga sadar ada orang kayak gitu" jawab Cherel. Hany memungut paham. Lalu menyamankan posisi tidurnya tenggelam di dada Cherel

Itu flashback tadi malam. Kini Cherel tengah menunggu seseorang dari dalam mobil, tak lama kemudian sosok gadis yang ia tunggu akhirnya datang dan masuk ke mobil cherel.

"Pagi banget jemputnya?" Ucap sovia

Cherel pun menjalankan mobilnya " gue pengen ngomong sesuatu di sekolah sebelum anak2 lain dateng" jawab cherel santai

"Lo... tumben"sovia ragu berbicara

"Lo pasti heran kenapa gue tiba tiba hubungin lo tadi malem" sahut Cherel menebak

"I-iya. Ada sesuatu kah?" Sovia tampak takut

"Gue nyesel sov. Gue nyesel g dengerin perkataan lo waktu itu. Lo bener, hany bukan cewek baik baik" raut wajah Cherel mulai sedih

"Ha? Maksudnya?"

"Hany tewas setelah kejadian penyerangan sama orang yang ga dikenal. Dan ternyata, hany .. hamil. Gue ga tau itu anak siapa" cherel mulai menunjukan kekesalannya

"Apa?! Hamil?! Hany mati?" Sovia terkejut

"Iya. Kematiannya meninggalkan luka, gua kecewa" Cherel tampak seperti sadboy

Dan sampailah mereka di lokasi sekolah yang masih sangat sepi.
"Ada yang pengen gue omongin lagi, lo ikut gue" Cherel tersenyum dan menggandeng tangan sovia untuk ia ajak kesuatu tempat

"Eh kemana?" Sovia cukup baper. Ini kali pertamanya disentuh oleh Cherel, terlebuh senyuman manis tadi itu masih belum pudar. Sovia pun tersenyum dalam diam, ia merasa bahagia dan menang.

Sampailah mereka di lantai 4. Sovia tak berfikir panjang, ketampanan Cherel benar benar membuatnya mabuk dan candu. Mereka memasuki ruangan yang bertulis lab kimia. Namun cherel mengunci pintu itu

"Kok dikunci?"

"Biar ga ada yang ganggu" jawab Cherel dengan senyumannya yang memabukan

"Sebenernya kamu mau ngomong apa sih. Ah!" Sovia terkejut dengan pergerakan cherel yang cepat memepet tubuh sovia

Sovia terbelalak melihat wajah cherel yang tampan sedekat ini. Sungguh ukiran tuhan yang nyaris sempurna.

"C-cherel" sovia mulai gugup

Tangan cherel mengangkat dagu sovia, cherel melihat bibir sovia yang merah dengan mesum.
"Gua butuh lo. Gua ga tahan" ucapan itu berhasil membuat sovia traveling. Apalagi Cherel melirik tubuhnya dengan tatapan aneh

"Rel.. tunggu. Kamu mau ngapain sih" sovia basa basi, tubuhnya jyga sudah merinding

Cherel melonggarkan dasinya. Ia melepas kancing kemeja nya satu persatu dengan tangan kanannya,sedangkan tangan kiri memaku di dinding samping telinga sovia.

"R-rell" sovia mulai panik karna dada cherel yang kekar terlihat jelas

"Disini panas"  Cherel menyentuh pinggang sovia hingga ke bagian belakang sovia

Lalu tangannya bergerak memegang tekuk leher sovia. Sovia dibuat merangsang, ia mulai memejamkan matanya ketika Cherel mulai mendekati bibirnya. Sovia membatin senang "cant you see me hany? I win, you lose" batin Sovia tertawa puas

All About Trauma. end√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang