21. Shoot

22 4 1
                                    

_All about Trauma_

Hembusan angin sejuk menerpa tirai dari jendela kamar yang terbuka. Terik fajar juga menembus hingga menyilaukan mata. Hany terbangun, mata nya terbuka dan mendapati wajah Cherel yang tampan masih tertidur pulas. Senyuman itu terukir manis, tangannya bergerak membelai wajah tegas Cherel.

Ia ingat semalam apa yang telah mereka lakukan. Ia kembali merasa tak enak badan, ia bangun mual mual dan segera ke kamar mandi. Hal itu membuat Cherel ikut terbangun.
"Sayang?" Panggil Cherel yang melihat istrinya ke kamar mandi

Cherel pun menyusulnya dengan raut wajah cemas "by. Kamu gapapa?"

Hany hanya merasa mual, namun ia tak mengeluarkan isi lambungnya. Wajahnya pucat, ia segera berkumur kumur. "Eumh gapapa, cuman mual dikit" jawab hany lesu

"Ah aku ga ngerti harus gimana" Cherel yang cemas bingung apa yang harus ia lakukan untuk hany

Hany tersenyum "jangan khawatir, ini udah biasa kok" ucap hany menenangkan

"Udah ga mual lagi sekarang?"

"Udah engga mungkin"

"Kita mandi aja ya? Mama kamu nungguin, dia khawatir denger kabar kejadian kemarin di lapangan scating. Dia talut kita kenapa2"

"Udah kamu kabarin kalo kita gapapa?"

"Udah. Dia nunggu di rumah"

...

Tibalah mereka dirumah. Kedatangan hany dan cherel membuat bu yujin antusias memeluk mereka "kalian kemana aja sih naaak" bu yujin terlihat cemas

"Maaf ma ga ngabarin" ucap hany sembari membalas pelukan ibunya

"Kalian gapapa kan? Mama kemarin kaget denger kabar lapangan scating terjadi ledakan sama baku tembak. Kalian ga luka kan?" Tanya ibu hany khawatir

"Tenang ma. Kami gapapa, gada yang luka" ucap Cherel yang jelas berupa kebohongan

"Syukurlah kalo gitu"
"Kalian udah sarapan?" Tanya bu yujin

"Belum mah" jawab Cherel

"Yauda ayo makan"

"Aku g laper ma" tolak hany

"Kamu belum makan loh by. Ayo sarapan" bujuk Cherel

"Ga mauu"

"Cherel ga makan kalo kamu ga makan loh nak. Ga kasian calon suami kamu?" Ujar bu yujin menengahi

"Ck. Yaudah deh"

"Nah gitu. Tadi aja di ajak makan susah banget" cibir Cherel

Merekapun duduk di depan makan. Hany tampak lesu tak punya mood untuk makan, padahal hidangan penggugah selera sudah tersaji di depannya.

"Dimakan by,bukan ditonton" ucap Cherel

"Ga mau. Gaenak perutku" hany menolak dengan lesu

"Sini aku suapin. Satu suaaap aja" Cherel menyendok makanan nya untuk ia suapkan ke mulut hany. Hany hanya melihatnya malas

"Buka by mulutnya" timpal Cherel lagi

All About Trauma. end√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang