18. Apology?

2.1K 198 135
                                    

"Hachu!"

"Kan. Udah gua bilang buat jangan macem-macem sama anak berandalan!" Ketus Genah yang sekarang sedang video call dengan Marvel lewat discord di malam hari.

"Merekanya yang macem-macem duluan any*ng!" Bela Marvel sambil mengambil sebilah tissue di mejanya.

"Ya jangan diladenin lah Vel. Untung aja tadi Nelson sama NightD langsung dateng nyelamatin elu." Ujar Azrealon yang ikut menegur Marvel di discord.

"..."

Nelson dan NightD langsung meninggalkan Rapat Osis di sekolahnya demi menyelamatkan Marvel. Marvel diantar ke apartemen oleh kedua temannya itu tadi sore. Tak lupa, dia juga diobati terlebih dahulu oleh Nelson dan NightD. Lalu, mereka pamit pergi dari apartemen Marvel setelah Marvel sadar.

"Iya.. Mungkin besok, gua harus berterimakasih kepada mereka." Ujar Marvel sambil menghela nafasnya pelan.

"Mampus kan lu, ngeyel sih dibilangin. Kalau ketemu berandalan kagak jelas kayak begitu, harusnya lu telepon siapa gitu kek buat minta pertolongan." Titah Genah sambil memakan makanan malamnya.

"Dih? Gua gak mau keliatan lemah ya any*ng!" Sanggah Marvel tidak terima.

"Hadeh.. Gini deh Vel. Coba instrospeksi diri sendiri deh. Sekarang di badanlu, penuh plester dan perban luka. Kalau misalnya lu ngeladenin satu atau dua orang berandalan kelas lain kayak begitu sih gua oke-oke aja kalau lu sendirian. Tapi, kalau lima orang lebih.. Itu beda cerita, Vel." Tegur Azrealon dengan tenang.

"Ingat Vel, lu punya teman. Anak-anak kelas kita itu teman lu semua kan? Kenapa gak minta tolong sama setidaknya salah satu anak kelas A?" Tambah laki-laki berkepala jelly itu.

Marvel mendengarkan perkataan Azrealon dengan seksama. Jujur saja, dia masih meragukan beberapa teman sekelasnya. Marvel memang menganggap mereka semua itu sebagai temannya. Tapi, apakah mereka mengganggap Marvel sebagai teman juga?

"Entahlah... Gua juga gatau.." Gumam Marvel yang sekarang sedang bingung untuk merespon perkataan Azrealon.

Azre dan Genah menghela nafasnya dengan kasar secara bersamaan.

"Gua ngomong begini sama Azre tuh karena khawatir sama lu, Vel. Lu gak pernah mau cerita permasalahanlu ke siapapun. Gua aja baru tau kalau misalnya lu ada konflik sama Michelle kemarin." Tegas Genah sambil melipat tangannya di dada.

"Benar kata Genah. Tenang aja, Vel. Besok lu harus izin gak masuk sekolah, oke? Anak kelas C yang ngehajar elu kemarin, biar gua dan anak-anak kelas A yang ngurus." Tambah Azrealon sambil menganggukkan kepalanya pelan.

"Tapi besok ada tu-"

Perkataan Marvel langsung terpotong dengan cepat oleh Genah.

"Vel, gua tanya. Sekarang lu demam gak?"

"Iya?"

"Nah, lu pilek juga karena kehujanan kan?"

"Iyalah."

"Terus badanlu luka-luka sama lebam begitu, dan lu masih mau masuk sekolah besok?" Tanya Genah untuk yang kesekian kalinya.

"Iyalah Gen, kan ada tugas dari Pak S-"

"G*blok! Intinya, besok lo harus izin Vel. Besok gua kasih tau materi apa aja yang dipelajarin sama tugasnya kalau ada." Titah Genah sambil menyingkirkan piring bekas makanan.

"Ckk, iya-iyaa deh. Janji lu ya, buat ngasih tau materi sama tugas besok ke gua." Balas Marvel sambil menghela nafasnya pasrah.

"Iye, tenang aja Vel. Nanti gua bantu videoin sekalian pembelajarannya." Jawab Azrealon sambil mengacungkan jempolnya.

Fall Together || Nevin x Elestial ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang