6. Teaching

2K 213 24
                                    

Sepulang sekolah, Marvel langsung pergi ke koperasi sekolahnya untuk membeli berbagai macam peralatan alat tulis yang dia butuhkan.

"Jadi ini saja yang kamu butuhkan, Marvel?" Ucap seorang wanita penjaga koperasi dengan ramah.

"Iya bu, mungkin beberapa hari kedepan aku akan membeli beberapa barang lagi untuk persiapan demo ekskul." Jawab Marvel sambil memasukkan barang yang dia beli barusan ke ranselnya.

𝐷𝑒𝑚𝑜 𝐸𝑘𝑠𝑡𝑟𝑎𝑘𝑢𝑟𝑖𝑘𝑢𝑙𝑒𝑟 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑢𝑎𝑡𝑢 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑛𝑎𝑙𝑎𝑛 𝐸𝑠𝑘𝑢𝑙 𝑎𝑔𝑎𝑟 𝑠𝑒𝑚𝑢𝑎 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑏𝑎𝑟𝑢 𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡 𝑚𝑒𝑛𝑔𝑒𝑛𝑎𝑙 𝑎𝑝𝑎 𝐸𝑠𝑘𝑢𝑙 𝑖𝑡𝑢, 𝑑𝑎𝑛 𝑚𝑒𝑛𝑔𝑒𝑡𝑎ℎ𝑢𝑖 𝑘𝑒𝑔𝑖𝑎𝑡𝑎𝑛-𝑘𝑒𝑔𝑖𝑎𝑡𝑎𝑛𝑛𝑦𝑎.-Source Google.

"Baiklah, hari sudah sore. Kamu harus pulang sekarang sebelum gerbang pintu sekolah ditutup." Ujar Ibu penjaga koperasi sambil mengemaskan barangnya.

"Baik bu, kalau begitu saya pamit dulu." Pamit Marvel seraya meninggalkan koperasi sekolah.

Marvel sudah lama berada di koperasi sejak tadi. Mungkin di sekolahnya sekarang, hanya ada Marvel dan beberapa guru yang bersiap untuk pulang.

"Oh iya, gua lupa buat ngajarin si Monyet liar ya.. Bodo amat dah. Paling dia udah pulang. Mungkin bisa besok-besok saja ngajarinnya, lagipula hari ini gua pengen beristirahat lebih cepat." Gumam Marvel dengan pelan.

"Heh..? Gak bisa dong, gua udah nungguin elu daritadi loh!"

Nevin datang entah darimana dan langsung memeluk Marvel dari belakang. Marvel yang awalnya sedang dalam suasana tenang langsung dibuat pusing karena kedatangannya.

"Belajar, hari ini yuk!" Ajaknya seraya memeluk Marvel layaknya boneka.

"Apaansih? Gak ah, besok aja. Gua mau pulang!" Tolak Marvel sambil berusaha melepaskan diri,lagi-lagi dia dipeluk oleh Nevin.

"Yah.. Padahal gua udah nungguin elu dari sejam yang lalu loh." Keluh Nevin dengan rasa kecewa.

"Gua bilang enggak ya enggak. Udah ah sana! Kalau mau minta materi atau diajarin, mintanya sama Nelson aja!" Cetus Marvel sambil berusaha berjalan meskipun ditahan oleh Nevin.

"Gak mau, maunya sama elu."

"Gausah manja lah! Gua lagi males ngeladenin elu sekarang!"

Nevin sedikit cemberut ketika mendengarkan hal itu. Beberapa detik Kemudian, rasa cemburunya tergantikan oleh sebuah senyum licik di wajahnya.

"Fyuh, untung aja gua gak pake ikat pinggang gua pas ganti baju di sekolah tadi." Gumam Nevin sambil mengeluarkan ikat pinggang di dalam tasnya, kemudian dia ikatkan di kedua tangan Marvel.

"W, woi apa-apaan lu Vin?!" Kecam Marvel sambil berusaha untuk melepaskan ikat pinggang yang diikat di tangannya.

"Gaslah ke mobil gua!" Ajak Nevin seraya menggendong Marvel dengan ala bridal style.

"DIBILANGIN GUA MAU PULANG, LU TULI ATAU GIMANA SIH?!"

"Nanti gua anterin pulang, santuy aja."

"Motor gua gimana, sialan?!"

"Motor lu aman, gua udah nyuruh beberapa orang yang gua percaya buat bawa motorlu ke apartemen tempat lu tinggal kok."

"A-" Marvel tampak bingung, dia tidak punya pembelaan lagi. Hari ini jadwal kerja part timenya libur, motornya juga pasti sudah menghilang dari sekolah, lantas apa lagi yang bisa menghalangi ajakan Nevin untuk pergi mengajarinnya hari ini?

Fall Together || Nevin x Elestial ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang