22. Stay?

2.1K 230 118
                                    

"Vel, lu udah siap belum? Kalau udah ayo kebawah, ayah sama bunda udah nungguin tuh dibawah." Sahut Samsul yang sedang berada di depan kamar Marvel.

"Iya, sebentar lagi.." Balas Marvel yang sedang merapihkan pakaian jasnya.

*Cklek

Marvel membuka pintu kamarnya. Terlihat Samsul yang sudah siap dengan setelan jasnya yang rapi.

"Perban di tanganlu udah ditutupin?" Tanya Samsul dengan pelan.

"Gak bisa semua.. Telapak tangan kanan gua juga luka soalnya. Tenang aja, nanti gua bakal usahain buat gak terlalu berbaur dengan kalian saat di pesta nanti." Balas Marvel yang menunjukkan telapak tangannya yang dilapisi perban kepada Samsul.

Samsul mengangguk pelan dan mengajak Marvel untuk kebawah untuk pergi menemui orang tua tirinya.

'Cara make dasi yang bahannya licin bagaimana sih? Gua gak terbiasa buat pakai dasi formal begini, bisanya cuman dasi sekolah doang anj*r..' Batin Marvel yang sedang berkutat keras dengan dasinya.

Setelah menemui orang tua tirinya, mereka berempat pergi menuju pintu masuk dan bersiap-siap untuk pergi.

"Ren, kami pergi dulu, tolong jaga kediaman ini dengan baik." Titah Pria bersurai pirang itu dengan serius.

"Baik Pak, hati-hati dijalan." Balas Ren dengan membungkuk.

Marvel, Samsul serta kedua orang tua tirinya itu memasuki mobil. Malam itu, pakaian mereka terlihat mewah dan rapih. Hanya satu yang kurang, keharmonisannya.

'Ah udahlah gua nyerah, dasinya mlenyot terus anj*ng!' Batin Marvel yang kesal dengan dasinya yang masih berantakan dan belum terikat.

Mereka berempat mengendarai mobil dan pergi menuju tempat pesta tersebut diadakan, dengan seorang sopir mobil dan ayah tirinya di kursi depan, Samsul duduk dengan ibu tirinya, dan Marvel sendiri duduk dibelakang.

"Marvel. Tolong jangan bersikap memalukan. Akan lebih baik kalau kamu pergi menjauh dari kami bertiga saat di pesta." Pinta ibu tirinya itu dengan tatapan sinis kepada Marvel.

"Iya, bunda.." Balas Marvel dengan singkat.

'Nyenyenye, padahal kalian yang nyuruh gua kesini. Sekarang gua malah diusir, kagak jelas.' Batin Marvel dalam hati.

"Kalau kamu sampai mencemarkan nama kami ataupun memberitahu orang lain mengenai apa yang terjadi sama kamu, kamu tahu bukan, apa yang akan kulakukan padamu jika kamu ketahuan?" Kecam ayah tirinya itu dengan tatapan mengancam.

"Baik yah.." Balas Marvel dengan pelan sambil menghela nafasnya dengan kasar.

Sesampainya di gedung tempat acara, Marvel, Samsul dan Orang Tua tirinya di sambut oleh banyaknya laki-laki berjas hitam putih yang bekerja sebagai pengawal di gedung tersebut. Marvel hanya sedikit menjaga jarak dan mengikuti kemana kedua orang tuanya itu pergi.

"Kenapa? Kok diem? Lu takjub sama Gedung acaranya?" Tanya Samsul yang berjalan di samping Marvel.

Marvel menggeleng pelan kepada Samsul. Memang bangunan yang ada di depannya ini sangatlah indah dan besar. Gedung bernuansa putih layaknya Istana yang akan dimasuki Marvel itu memanglah mewah. Namun, sepertinya Marvel sudah menganggap itu sebagai hal biasa. Hitung-hitung, dia sudah melihat Rumah milik teman sebangkunya beserta orang tuanya yang bahkan lebih mewah dibanding gedung ini.

Setelah memasuki Gedung, Marvel hanya diam mematung dan sedikit menjaga jarak dengan keluarganya. Samsul dan kedua orang tua tirinya itu sedang asik mengobrol dengan tamu acara yang lain. Marvel? Entahlah, dia malah masih sibuk dengan dasinya yang tidak bisa tertata dengan rapih.

Fall Together || Nevin x Elestial ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang