Kelas 1:
1. Keira Hanazawa | Point Guard (PG)
2. Hara Fukui | Shooting Guard (SG)
3. Aki Hasegawa | Point Guard (PG)
4. Fuse Aoyama | Small Forward (SF)Kelas 2:
1. Naoka Hideki | SF
2. Nami Humiya | SG
3. Oka Chiba | C
4. Jun Isamu | PF
5. Uyeda Shima | PGKelas 3:
1. Nana Shuichi |PF
2. Kame Natsuyo | SG
3. Nori Yasahiro | CCoach : Akimoto Yasushi.
Guru Pembimbing : Shiro Hotaka.
Manajer 1 : Amarisa Mitsuru.
Manajer 2 : -Note : Penulisan nama di narasi menggunakan format (nama belakang) + (nama depan)
***
Sejujurnya Keira masih kepikiran dengan bisik-bisik yang dia dengar beberapa hari lalu. Mungkin saja gadis-gadis waktu itu tidak membicarakannya, Keira berusaha meyakinkan diri demikian. Namun, ketepatan waktu saat gadis itu bergerak keluar dari barisan dan omongan mereka terlalu tepat, sampai-sampai sulit dielak.
Sepatu berdecit menekan lantai lapangan cokelat, bunyi pantulan bola terdengar sampai ke sudut-sudut ruangan. Aroma keringat bercampur dengan udara, memenuhi seluruh gimansium yang pintunya dibiarkan terbuka. Di tengah-tengah lapangan, sepuluh orang tengah bertanding.
Tim pertama dengan rompi berwarna hitam beranggotakan: Shuichi Nana (PF); Natsuyo Kame (SG);
Yasahiro Nori (C); Aoyama Fuse (SF); dan Uyeda Shima (PG), sementara lawannya berompi biru gelap: Hideki Naoka (SF); Humiya Nami (SG); Oka Chiba (C); Isamu Jun (PF); dan Hasegawa Aki (PG).Terakhir, Keira dan Hara kebagian jatah membalik papan skor sekaligus wasit dan pengawas pertandingan, karena mereka sudah bertanding lebih dulu tadi. Sekilas pertandingan ini tampak seperti anak kelas tiga melawan anak kelas dua.
Keira membalik skor Tim Hitam. Sejauh ini, Tim Hitam memimpin dengan 78-64. Di sebelahnya, Hara sibuk memperhatikan stopwatch dengan tangan memegang peluit. Sesekali gadis itu menatap ke arah pertandingan.
Begitu peluit terakhir dibunyikan, bola milik Tim Biru melambung di udara, mengenai pinggir ring sebelum akhirnya masuk.
Keira membalik skor terakhir, 86-74.
"Dengan total skor 86-74 maka Tim Hitam dinyatakan menang. Berbaris!" Hara mengumumkan. Kedua tim berkumpul di tengah, kemudian saling membungkuk.
Murid kelas dua dan kelas tiga saling mengoper botol yang diberikan manajer tim. Seluruh tim juga membagikan handuk seraya melakukan beberapa gerakan peregangan.
"Keira, Hara. Tolong pel lantainya, ya. Kita istirahat sebentar sebelum main lagi." Kame memerintahkan sambil menenggak air mineral, kedua siswi kelas satu itu mengangguk dan berlari kecil menuju gudang alat.
Begitu mereka kembali dari gudang, keduanya berpapasan dengan Pelatih Akimoto dan seorang pria.
“Ah, selamat datang.” Hara berucap, hampir bersamaan dengan Keira.
Akimoto mengangguk. Wanita bertopi itu melihat ke arah regunya yang baru selesai bertanding. “Aku punya pengumuman, bersih-bersihnya nanti saja,” kata wanita tersebut, lantas berjalan ke sisi lain lapangan.
Keira dan Hara mengangguk, mereka meletakkan kedua pel yang tengah dipegang lantas mengekori di belakang dua orang dewasa tersebut.
Melihat pelatihnya datang, Kame selaku kapten memberi arahan agar anggota timnya berbaris. Lebih-lebih, gadis berambut ungu gelap tersebut telah sedikit mengetahui perihal pengumuman yang akan disampaikan pelatih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unstoppable!
Teen FictionKlub basket SMA Meisei terancam dibubarkan akibat kekurangan anggota dan minim prestasi. Padahal, Keira Hanazawa yang terobsesi terhadap bola basket, menggantungkan impian pada klub bekas idolanya tersebut. Bersama Tim Meisei, gadis itu berjuang ke...