Pemain inti tim basket putri Meisei :
1. Natsuyo Kame (Kapten/Shooting Guard) #4
2. Shuichi Nana (Power Forward) #8
3. Yasahiro Nori (Center) #5
4. Uyeda Shima (Point Guard) #11
5. Hideki Naoka (Small Forward) #12Kelas 1:
1. Keira Hanazawa | Point Guard (PG)
2. Hara Fukui | Shooting Guard (SG)
3. Aki Hasegawa | Point Guard (PG)
4. Fuse Aoyama | Small Forward (SF)Kelas 2:
1. Naoka Hideki | SF
2. Nami Humiya | SG
3. Oka Chiba | C
4. Jun Isamu | PF
5. Uyeda Shima | PGKelas 3:
1. Nana Shuichi |PF
2. Kame Natsuyo | SG
3. Nori Yasahiro | CCoach : Akimoto Yasushi.
Guru Pembimbing : Shiro Hotaka.
Manajer 1 : Amarisa Mitsuru.
Manajer 2 : -Note : Penulisan nama di narasi menggunakan format (nama depan) + (nama belakang)
Pada adegan pertandingan, aku akan pakai nomor punggung dengan format seperti (#1) untuk menunjukkan tokohnya. Supaya enggak kebanyakan nama. (Mungkin akan terjadi perubahan)
***
“Untuk tujuan hari ini, aku mau tim kita memimpin 10 poin di akhir kuarter pertama.” Pelatih Akimoto menutup penjelasannya mengenai strategi yang akan mereka terapkan dan mengangguk.
Para pemain inti dari kedua sekolah memasuki lapangan. Keira dan teman-temannya yang duduk di bangku cadangan masih mengenakan jaket olahraga mereka, tetapi tetap bersiap untuk menanti giliran memasuki lapangan menggantikan pemain utama.
Tip-off dilakukan, Nori selaku center sekaligus pemain tertinggi dalam tim melakukan lompatan untuk merebut bola yang dilemparkan wasit ke udara. Lawannya juga melakukan hal yang sama, pemain bernomor punggung #2 secara fisik, #2 memiliki tubuh lebih tinggi daripada Nori.
Bukan hanya badannya yang besar, tetapi kedua lengannya juga panjang. Keira mulai menganalisis dalam hati. Dia memperhatikan pertandingan di depannya dengan saksama untuk dijadikan acuan ketika masuk lapangan nanti.
#2 berhasil mendapatkan bola pertama, ujung jarinya menyentuh bola dan mengarahkan bola itu ke telapak tangannya. Itu kali pertama Keira melihat seniornya Nori kalah dalam hal lompatan dan ketinggian, wajah sang gadis bermata kelabu tersebut tampak masam.
Nori melakukan defense, kelihatannya #2 berniat untuk melakukan jump shot. Dugaan Nori tepat, karena bola melambung tak lama setelahnya dan gadis itu melompat untuk melakukan blok. Sayangnya perbedaan tinggi, membuatnya gagal meraih bola dan SMA Namori mendapatkan poin pertama mereka.
Permainan berlanjut. Kame melakukan pass, mengirim bola kepada Shima. Keduanya melewati sejumlah pemain dan Shima mengoper bola kembali kepada kapten tim. Kame bersiap melakukan tembakan tiga angka, dia melompat dan bola melambung ke arah ring dengan sempurna. Sayangnya, tembakan itu diblok oleh pemain nomor #2 yang dengan cepat melakukan serangan balasan bersama timnya.
“Berapa tinggi pemain nomor dua itu?” gumam Keira.
“Kurang lebih, hampir mendekati 190 sentimeter atau mungkin malah sudah 190 sentimeter. Katanya dia berdarah campuran,” balas Hara dan Keira mengangguk.
Kalau misalkan 190 sentimeter, berarti hanya benda empat sentimeter saja dari Nori-senpai.
#2 melakukan shot, tembakannya mengenai pinggir ring.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unstoppable!
Teen FictionKlub basket SMA Meisei terancam dibubarkan akibat kekurangan anggota dan minim prestasi. Padahal, Keira Hanazawa yang terobsesi terhadap bola basket, menggantungkan impian pada klub bekas idolanya tersebut. Bersama Tim Meisei, gadis itu berjuang ke...