25. Hurt 🍁

14 1 0
                                    

~Aku tidak tahu bahwa perasaan ini akan membawaku ke arah pelik~

🍁🍁🍁

Malam itu aku sampai di rumah dengan selamat. Badanku terasa remuk seluruhnya, ingin rasanya langsung berbaring, namun ibu sudah terlebih dahulu menyergapku dan menatapku dengan begitu tajam.

"Maaf ma, aku tadi habis jalan bareng Kak Joshua" aku inisiatif menyahut duluan. Tidak ingin ibuku naik pitam tanpa tahu alasanku.

Mendengar aku menyebut nama Kak Joshua, bahu ibu yang tadinya menegang kini terlihat lebih relaks. Kak Joshua sama seperti Kak Taehyung, memiliki magnet untuk menarik hati ibuku. "Ya sudah, jangan diulangi. Sekarang kamu mandi dan fokus belajar!" ucap ibu kemudian.

"Iya, ma" jawabku. Walau rasanya sangat lelah, tapi aku tidak punya pilihan lain selain menuruti perintah ibuku. Aku tidak bertenaga untuk melawan, selain itu, melawan perintah ibu adalah ide yang buruk mengingat suasana hatinya belakangan ini sedang tidak baik. Entah apa lagi yang terjadi padanya setelah berkunjung ke rumah kakek beberapa hari yang lalu.

Setelah mandi, aku duduk di meja belajar dan mulai membaca buku. Setidaknya tubuhku agak lebih segar setelah diguyur air dingin. Aku membuka buku pelajaran Kimia, membaca materi yang telah diajarkan oleh Pak Woozi tadi siang.

Sial! Materi itu sudah kumengerti saat dijelaskan tadi, tapi anehnya sekarang pikiranku malah buyar. Saat membaca halaman awal saja, mataku sudah terbayang wajah Soobin. Aneh sekali bukan?

Apa secepat itu aku merindukannya? Padahal baru beberapa jam yang lalu kami habis bertemu walau situasinya aku sedang bersikap dingin padanya. Argghh! Menyebalkan!

Tapi memikirkan kejadian tadi, aku masih belum mengerti satu hal. Untuk apa ibunya Beomgyu menabrak Soobin? Pasalnya, jelas sekali di video itu bahwa ia sengaja menunggu cukup lama di area seberang gerbang sekolah sebelum akhirnya melaju ketika Soobin sudah hendak menyeberang. Sungguh janggal tanpa tiadanya bukti cctv. Aku berasumsi bahwa ibunya beomgyu tidak lupa bahwa mobilnya memiliki kamera blackbox dan mengira tidak ada yang merekam kejadian itu.

Sungguh aneh pula Beomgyu juga berada di tempat kejadian, seolah-olah ia sudah tahu tentang rencana ibunya dan justru berniat untuk menyelamatkan Soobin diam-diam. Ah! Itu hanya membuatku pusing. Yang aku tidak habis pikir saja kenapa Soobin begitu besar hati memaafkan ibunya Beomgyu padahal nyawanya hampir melayang jika tidak segera dibawa ke rumah sakit dan ditangani oleh dokter hebat seperti kakakku.

Kenaifan Soobin kadang membuatku muak.

Perhatianku teralihkan ketika mendengar suara kakakku di ruang tamu. Dia kedengarannya tidak sendiri, seperti ada beberapa orang di ruang tamu dan salah satunya adalah Kak Joshua.

Aku lantas bangkit dan bergegas turun. Di ruang tamu sudah ada  Kak Joshua yang duduk bersama ibu, Kak Taehyung dan.. Kak Sowon. Aku terkesiap ketika melihat gadis cantik nan royal itu. Entah senang atau malah merasa enggan dengan kehadirannya.

"Gaeul" Kak Sowon menyeru namaku tatkala kami bersitatap. Ia seperti biasa, flawless, membuatku merasa iri kepadanya. Sudah cantik, anggun, pintar, baik hati, berasal dari keluarga terpandang pula. Ayahnya adalah pejabat pemerintahan, salah satu orang penting di Cheongwadae (istana kepresidenan). Jadi wajar saja jika wanita sepertiku merasa iri padanya.

Mereka menyuruhku bergabung. Awalnya perbincangan biasa, aku hanya diam. Lalu pembicaraan mulai membahas tentang satu hal yang membuatku terkejut nan kecewa.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 28, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

🍁Fall to You [CHOI SOOBIN] 🍂Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang