18. Surprise🍂

27 4 0
                                    

~Aku kira kamu senang, ternyata kamu bahagia~

🍂🍂🍂

Sepanjang hari Kim Gaeul tidak kelihatan batang hidungnya. Padahal setiap pagi sebelum masuk kelas ia pasti menyapaku terlebih dahulu sebelum naik ke kelasnya atau setiap jam istirahat dia akan menyeretku ke kantin untuk makan siang bersama. Tapi hari ini tidak ia lakukan. Bahkan sampai jam pelajaran terakhir, aku tidak menerima satu pun chat darinya. Apa mungkin Kim Gaeul tidak ke sekolah? Apakah dia sakit?

Aku pun berinisiatif untuk mengiriminya chat terlebih dahulu. Seharusnya aku menghubunginya sejak tadi, tapi aku terlalu percaya diri bahwa Gaeul akan muncul di hadapanku. Sekarang aku benar-benar merasa khawatir.

Me:
Kamu sakit?

Itu saja.

Namun satu detik, satu menit, hingga satu jam kemudian tidak ada tanda-tanda akan dibalas oleh gadis itu. Dibaca pun tidak. Aku mulai merasa gelisah. Apa yang terjadi pada Kim Gaeul?

Aku pun mengangkat tangan kemudian meminta izin pada Pak Yoongi untuk keluar sebentar. Izinnya ke toilet, tapi aku malah naik ke lantai atas untuk mengecek Kim Gaeul di kelasnya.

Ternyata gadis itu benar-benar tidak ada di sana. Bangkunya kosong dan barang-barangnya pun tidak ada di sana. Aku sempat ditatap oleh beberapa anak yang duduk di dalam sana lalu segera pergi setelah memastikan bahwa Gaeul memang tidak ada. Aku naik beberapa lantai hingga tiba di loteng sekolah.

Di sana aku merasa sangat tenang. Entah mengapa aku tiba-tiba ke tempat itu, namun aku menyadari bahwa di tempat itulah pertama kalinya aku bertemu Kim Gaeul. Aku masih mengingat bayang-bayang Kim Gaeul saat pertama kali melihatnya dulu. Ia benar-benar seperti berandal dan membuatku sedikit takut.

Aku lantas mengeluarkan ponsel dari dalam saku kemudian menelpon Kim Gaeul. Terhubung. Namun tiba-tiba sambungan telepon tersebut diputus secara sepihak oleh Gaeul. Aku pun tidak percaya hal ini. Gadis itu baru saja me-reject panggilan dariku.

Setelah kucoba menelponnya kembali, ponselnya sudah tidak aktif. Aku merasa heran. Tidak biasanya Kim Gaeul mengabaikan telpon dariku. Ia seperti sedang menghindar dariku sekarang. Tapi kenapa? Apa salahku? Apa masih karena Arin?

Ah! Tidak mungkin. Aku sudah menjelaskannya kemarin dan semalam Gaeul juga sudah tidak marah lagi.

Lantas apa yang membuatnya mengabaikanku seperti ini?

🍂🍂🍂

Bahkan ketika aku sedang bekerja di restoran Paman Shihyuk, aku masih memikirkan Kim Gaeul. Tidak kusangka bahwa dengan dia mengabaikanku seperti ini membuatku jadi amat terpengaruh. Rasanya sedih bercampur bingung. Pasalnya aku tidak tahu mengapa ia seperti itu padaku?

"Soobin" panggil seseorang.

Aku pun menoleh kemudian mengangkat kedua alis ke arah Arin. Ia juga ikut bekerja di restoran hari ini.

"Paman menyuruh kita untuk mengangkat meja itu" ucapnya. Aku pun mengangguk.

Kami lantas sama-sama mengangkat salah satu meja di ujung ruangan kemudian membawanya ke belakang. Sepertinya Paman Shihyuk ingin mengurangi bangku di restoran mengingat lokasinya yang terlalu sempit jika semakin banyak pelanggan yang berdatangan. Bukannya ia tidak suka restorannya banjir pelanggan, tapi ia hanya tidak ingin pelanggan merasa tidak nyaman saat makan.

🍁Fall to You [CHOI SOOBIN] 🍂Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang