17. New Comer 🍁

45 4 0
                                    

~Kamu milikku, jangan menjadi milik orang lain juga. Jangan tersenyum kepada orang lain selain diriku~

🍁🍁🍁

Tahukah kalian? Tadinya aku sedang menunggu antrian di rumah sakit bersama Soobin lalu aku ke toilet sebentar dan saat kembali aku melihat seorang gadis sedang duduk di samping Soobin, tepat di bagian yang tadinya aku duduki. Tunggu, itu bukannya gadis yang di bus tadi? Apa dia mengikuti kami sampai rumah sakit?

Aku merasa kesal tentunya. Bukan karena tempat dudukku yang diambil, melainkan karena gadis itu tampak genit kepada Soobin. Mereka berdua mengobrol santai seperti sudah kenal lama. Soobin juga sama saja. Andaikata ia tidak membalas ucapan gadis itu dan ikut tertawa, aku mungkin tidak akan merasa seperti ini. Pasalnya, dulu saat pertama kali kenal denganku, ia justru terlihat kaku, tidak seceria itu.

Tunggu! Apa sekarang aku merasa cemburu?

"Oh? Gaeul" seru Soobin sambil tersenyum saat melihatku kembali. Sementara aku justru berekspresi datar. Bodo amat lah! Aku sedang kesal kepada Soobin.

"Siapa dia?" tanyaku dengan nada tidak suka.

"Halo, aku Choi Arin" sapa gadis itu memperkenalkan diri.

Aku lantas membalasnya dengan anggukan. Memang sih, gadis ini cantik dan imut. Kulitnya bahkan sangat putih, seputih susu. Sementara caranya berpakaian juga feminin seperti anggota girlgroup. Manis sekali. Sungguh bertolak belakang dengan diriku yang cenderung tomboi. Huh! Pantas saja Soobin tertarik padanya.

"Arin ini Kim Gaeul, temank.."

"Pacar Soobin" tukasku memotong kalimat Soobin. Anak itu hanya bisa mengerjap sementara aku tersenyum puas.

Arin tampak kebingungan dan langsung terlihat kikuk. Tiba-tiba perawat memanggil namanya, ternyata dia adalah pasien kakakku juga dan antriannya tepat sebelum Soobin. "Kalau begitu, aku masuk duluan ya" pamitnya.

Aku kembali duduk di tempatku semula dan menatap Soobin dengan tajam.

"Kenapa?" tanyanya.

"Kamu suka ya sama cewek itu?" tudingku.

"Huh? Siapa? Arin? Tidak" jawabnya.

"Terus kenapa tadi kamu ketawa-ketawa sama dia? Kalian lagi ngobrolin apa?"

"Oohh.. Arin itu ternyata adalah keponakannya Paman Shihyuk, pemilik kedai tempatku bekerja tadi. Katanya dia sering melihatku saat bekerja dan kami tadi sedang menggosip tentang kebiasaan aneh Paman Shihyuk. Itu saja" tutur Soobin sambil sesekali tertawa pelan. Mungkin obrolannya dengan Arin tentang Paman Shihyuk memang lucu. Tapi walau pun begitu, aku tetap tidak suka.

"Tetep aja. Aku nggak suka kamu ketawa sama cewek lain" balasku dengan nada kesal.

"Kenapa?"

"Karena aku cemburu" ucapku reflek. Aku juga tidak sadar mengatakan itu, sementara Soobin tampak mengerjap beberapa kali. Gap!

"Tidak usah cemburu, kita kan memang tidak pacaran" ucapnya.

Aku pun memilih diam. Bisa-bisanya Soobin mengatakan itu. Tidak sadarkah dia bahwa perkataannya bisa melukai hatiku? Sementara aku mulai tidak bisa mengendalikan perasaanku padanya.

🍁Fall to You [CHOI SOOBIN] 🍂Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang