13. At Your Side 🍁

22 4 1
                                    

~Kenapa kamu begitu baik hati?  Membuatku tidak sampai hati untuk membuatmu patah hati~

🍁🍁🍁

"Kai"

"Iya, noona?"

Setelah memastikan Soobin tidak ikut bersama kami, aku lantas melepas rangkulanku pada Huening Kai dan hendak menanyakan sesuatu kepadanya.

"Tadi kamu mau bilang apa ke Soobin? Kok jadinya kamu malah nyalahin diri sendiri?" tanyaku.

Bocah itu menunduk, sepertinya enggan menjawab. "Maaf noona, tapi aku tidak bisa memberitahumu" tolaknya.

Aduh bocah ini! Sama saja dengan Soobin, terlalu patuh.

"Ayolah! Soobin nggak ada kok di sini. Janji deh, noona nggak bakal ngomong apa-apa ke Soobin"

"Janji ya!"

"Iya iya. Ayo cepetan bilang keburu masuk nih!"

Kai menghela napas, sedikit ragu untuk menceritakan. Sementara diriku hanya mampu menatapnya penasaran.

"Sebenernya di kafe kemarin Changbin sunbae bilang kalo posisi aku mau diganti sama kakak. Dia berniat buat membully kakak juga. Terus tiba-tiba Soobin hyung dateng ngebelain kakak sama aku, itu dia sebabnya kemarin Changbin sunbae marah dan numpahin minumannya ke baju Soobin hyung. Mungkin gara-gara itu juga Soobin hyung tadi sampai dibully kayak gitu" tuturnya.

"Jadi maksud kamu Soobin berani belain kita di depan Changbin?"

Kai mengangguk.

Sambil mencerna, aku pun semakin terkagum dengan sifat Soobin. Gentleman sekali. Aku jadi meleleh dibuatnya. Seharusnya dulu aku tidak salah menilainya. Sekali kenal sama anak itu, kalian akan dibuat terkagum olehnya.

Aku mulai mengetahui satu per satu keajaiban Soobin.

"Noona nggak bakal bilang sama Soobin hyung kan?" tanya Kai memastikan.

"Iya, makasih ya Kai" balasku.

Bel pertanda jam masuk berbunyi dan kami pun berpisah.

🍁🍁🍁

Selama jam pelajaran berlangsung hingga berakhir, aku hanya terus memikirkan Soobin. Bisa-bisanya anak seusia dia sudah berpikiran dewasa dan mandiri. Aku sendiri tidak bisa membayangkan diriku menjadi seperti itu.

"Gaeul, lo kenapa sih? Dari tadi cengengesan mulu" tegur Yeji saat pergantian jam pelajaran dan guru selanjutnya belum masuk.

Ryujin pun sama. Keduanya memerhatikan sejak tadi sambil bertopang dagu.

"Gue, enggak kenapa-napa tuh" jawabku.

"Ah kayaknya gue tau" seru Ryujin. "Lo pasti habis ditembak sama Yeonjun kan?"

Aku nyaris berteriak saking terkejutnya. Bagaimana bisa Ryujin tahu bahwa Yeonjun sempat menembakku? Bahkan aku sendiri sudah lupa gara-gara kepikiran Soobin terus.

"Uh? Lo diem? Berarti bener dong"

Aku pun mengangguk sehingga membuat kedua cewek itu berteriak histeris.

🍁Fall to You [CHOI SOOBIN] 🍂Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang