24. Forgiving 🍂

5 1 0
                                    

~Membenci adalah hal yang mudah, tetapi menghilangkan kebencian itulah yang sulit~

🍂🍂🍂

Betapa jantungku serasa ingin berhenti berdetak ketika mendengar ucapan Beomgyu. Apa dia bilang? Kamera blackbox itu dia ambil dari mobil ibunya? Ah, ibu kami dulu.

"Hyung, tolong maafin mama ya, dia pasti nggak sengaja dan nggak ada niatan sama sekali untuk mencelakakan hyung" bujuk Beomgyu.

Aku masih terdiam sambil melirik Gaeul yang justru menatapku dengan tampang iba. Melihatnya seperti itu membuatku semakin merasa rendah. Satu kenyataan ini akan memberi asumsi di pikirannya bahwa aku adalah anak yang paling dibenci, anak yang terbuang. Tapi, memang itulah kenyataannya.

"Hyung"

Beomgyu berhasil mengembalikan fokusku. Aku pun beralih menatapnya. Sungguh kasihan, pasti sudah lama sekali ia tersiksa karena menyembunyikan kebenaran ini. "Beomgyu-ya, aku nggak masalah kok. Aku tau mama pasti nggak berniat buat nabrak aku. Tapi aku ada satu pertanyaan" ucapku.

"Apa itu, hyung?"

"Waktu kejadian itu, kamu ada di sana kan menyelamatkan aku?"

Beomgyu terdiam lantas mengangguk. "Iya, waktu itu aku sedang mengikuti hyung dari sekolah. Ada yang ingin aku sampaikan. Cuma.. hyung kelihatan buru-buru terus tertabrak. Awalnya aku kira yang menabrak hyung adalah orang lain, tapi ternyata jelas sekali bahwa mobil yang menabrak hyung adalah mobil mama. Syukurlah aku sempat menelpon ambulance dan hyung segera diselamatkan" tuturnya.

Aku hanya tersenyum mendengar hal itu. Ada sebuah perasaan hangat yang menjalar di dadaku. Tanganku pun terangkat dan mengelus pelan kepala Beomgyu. Anak pintar, desisku.

Namun ekspresi Beomgyu tampak murung. Aku bingung mengapa ia tampak demikian.

"Ada apa? Apa kamu punya masalah lain?" kali ini yang bertanya adalah Gaeul.

"Iya, ada apa?" timpalku.

"A-aku pergi dari rumah" jawab Beomgyu.

"Hah?!" aku dan Gaeul menyeru bersamaan.

"Aku nggak tahan tinggal di rumah. Mama dan Yeonjun hyung sangat menakutkan. Aku takut pada mereka" Beomgyu sedikit terisak ketika mengatakannya.

Keningku mengkerut. Bingung dengan maksud perkataan Beomgyu. Aku tidak mengerti, apa yang sebenarnya terjadi pada Yeonjun dan juga ibunya-yang dulu sering sekali aku panggil Mama Yura.

"Baiklah, malam ini kamu menginap di tempatku saja ya, terus ceritakan semuanya kepadaku" putusku.

Gaeul juga menyerahkan satu porsi teokbokki yang ia beli tadi kepada Beomgyu. "Ini aku udah beliin buat kamu. Kamu pasti laper" sahutnya lembut. Aku baru tahu bahwa Gaeul ternyata memiliki sisi penyayang dalam dirinya di samping penampilannya yang begitu tomboy. Aku salut kepadanya.

"Kalau begitu, aku pulang duluan. Mamaku pasti nyariin" pamit Gaeul.

"Kamu nggak mau aku antar?" tawarku.

Ia menggeleng. "Aku bisa naik taksi"

Aku pun hanya mengangguk. Gaeul sepertinya masih merasa canggung denganku. Jika tidak, ia pasti sudah banyak berceloteh sepanjang waktu tadi dan pasti tidak akan menolak ketika aku ingin mengantarnya pulang. Jujur, aku merasa tidak enak karena menolaknya.

🍁Fall to You [CHOI SOOBIN] 🍂Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang