22. Stuck 🍂

11 4 0
                                    

~kupikir sendiri itu lebih baik, tapi ternyata sepi membuatnya jadi lebih buruk~

🍂🍂🍂

Aku berjalan dengan langkah gontai di koridor sekolah. Tatapanku kosong sementara koridor tampak begitu lengang. Ada beberapa siswa lain yang lewat, tapi hanya sekedar ke toilet atau berkepentingan di ruang guru. Selebihnya sudah masuk lebih dulu ke dalam kelas.

Tatapanku masih kosong, kata-kata Yeonjun masih memengaruhiku sampai sekarang. Hingga aku akhirnya tiba di depan pintu kelas, kakiku terhenti. Tidak berniat sama sekali untuk melangkah masuk. Aku pun  menarik langkah dan memilih berjalan ke arah lain. Namun ketika sampai di depan tangga, aku kembali terhenti lalu seketika menarik diri untuk bersembunyi di balik  tembok.

Aku melihat Gaeul sedang menuruni anak tangga. Apa yang ia lakukan di luar kelas saat jam pelajaran? pikirku. Awalnya aku ingin menghampirinya, namun urung karena aku tidak ingin membiarkannya mengetahui kondisiku sekarang.

Lalu aku teringat lelaki yang  mengantar Gaeul ke sekolah tadi pagi. Bisa jadi lelaki itu adalah seseorang yang seharusnya ditunangkan dengan Gaeul mengingat keluarga Gaeul sangat royal dan tentunya sangat pemilih dalam urusan mencari pasangan untuk keluarga mereka. Lelaki tadi juga terlihat sangat mapan, dari segi usia dan sepertinya juga finansial. Lelaki bernama Joshua itu terlihat sangat terhormat.

Kepercayaan diriku semakin menciut. Aku semakin yakin bahwa diriku memang tidak pantas untuk Gaeul. Tidak sepadan dari segi manapun. Gadis itu sudah terlalu baik bersedia bergaul denganku.

Tidak ada tempat lain untuk pergi, aku memilih untuk berangkat kerja di kafe. Baru menjelang tengah hari, kafe itu sudah ramai sekali sehingga Hoseok hyung tampak begitu kewalahan memenuhi setiap pesanan. Aku pun bergegas mengganti baju dan turut meembantunya. Ia sempat mengerling heran menatapku, tapi ia tidak ada waktu untuk bertanya.

Lalu salah satu pengunjung menarik  perhatianku. Kalau aku tidak salah lihat, itu adalah Joshua, lelaki yang membuatku minder itu. Ia masuk ke dalam kafe dengan penampilan begitu keren dan tampannya, sama seperti tadi pagi di gerbang sekolah. Hanya saja, ada yang aneh. Ia tidak sendiri, tetapi bersama seorang gadis dan satu orang lelaki lagi yang aku kenal.. Dokter Kim Taehyung!

Lelaki bernama Joshua itu lantas berdiri di hadapanku dengan senyum hangat sembari menatap daftar menu yang terpampang di belakang. Lumayan lama. "Tolong dipercepat, antrian di belakang Anda masih panjang!" tegurku dengan sedikit rasa kesal. Apakah karena rasa minder, aku jadi tidak menyukainya?

Ia pun terkesiap lalu meminta maaf. Segera ia menyebutkan pesanannya dan menyerahkan kartu debit kepadaku untuk pembayaran. Ia lalu kembali ke tempat duduknya dan berbincang bersama dokter kim dan gadis yang datang bersamanya.

Akhirnya situasi mulai kondusif, antrian sudah semakin sepi dan aku baru bisa mengantar pesanan beberapa pengunjung, termasuk pesanan Joshua. Dokter Kim tersenyum melihatku dan menyapaku terlebih dahulu.

"Bagaimana kabarmu, Soobin? Hari ini kamu tidak masuk sekolah?"

"Aku baik-baik saja, Dokter. Hari ini aku sedang tidak ada kelas" jawabku berbohong walau aku tahu Dokter Kim  pasti tidak percaya.

"Kalian saling kenal?" tanya Joshua. Dokter Kim lantas memperkenalkanku sebagai pasiennya dan juga sebagai teman dekat Gaeul di sekolah. Entahlah, apa masih bisa dibilang dekat.

🍁Fall to You [CHOI SOOBIN] 🍂Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang