Malvin memijat pangkal hidungnya, ia bingung dan tak bisa memberi reaksi terhadap apa yang baru saja terjadi pada Kirana. Menunggu gadis, oh tidak. Maksudnya menunggu wanita itu keluar dari kamar mandi setelah mengganti pakaian.
Malvin terpaksa mengobrak-abrik isi almari Derran untuk mencari pakaian yang cocok untuk Kirana, awalnya Kirana menolak. Namun atas paksaan Malvin akhirnya Karina setuju untuk mengenakan baju Derran sementara.
"Vin," panggil Kirana yang baru saja keluar dari kamar mandi dengan tertatih.
Tujuan Malvin kali ini adalah untuk mengantar Kirana pulang.
"Ran, ayo pulang dulu ya. Gue bakal selesain masalah ini sama Derran, kalo ada apa-apa lo bisa hubungin gue, kapanpun lo butuh." Malvin menatap Kirana dengan serius.
"G-gue gak mau pulang, takut." Kirana menunduk, badannya masih bergetar hebat.
Malvin bingung, lantas ia harus bagaimana? menatap pintu kamar Derran yang tertutup sambil menggertakkan giginya, ia sungguh kecewa dengan Derran.
"Gue anter ke apa Ellena aja, ya? Masih satu gedung, kan?"
"G-gue takut, Vin," gumam Kirana, masih dengan kalimat yang sama. Kirana ketakutan. Malvin semakin dibuat bingung harus bereaksi seperti apa, tidak punya pilihan lain, akhirnya Malvin mendekap tubuh Kirana erat.
Malvin menggumamkan kalimat-kalimat penenang untuk Kirana, mengelus surai gadis itu dengan tulus. Ia tidak tega melihat kondisi Kirana sekarang, Malvin semakin dibuat gugup ketika Kirana terisak-isak di dadanya.
"Andai gue anterin Derran pulang, gak akan kayak gini kejadiannya," batin Malvin.
"Jangan takut! gue di sini, Ran."
Setelah berperang batin dengan dirinya sendiri, akhirnya Malvin menawarkan Kirana untuk tinggal sementara di apartemen milik cowok itu. Kabar baiknya adalah Kirana setuju, jadi Malvin sedikit tenang jika ia masih bisa mengawasi kondisi Kirana.
Setelah sampai mengantarkan Kirana ke apartemennya serta memberikan kata sandi, Malvin pamit untuk kembali ke apartemen Derran. Ada yang harus ia selesaikan dengan cowok itu, namun sebelum Malvin benar-benar pergi, cowok itu memberikan sebuah pesan pada Kirana. Pesan yang benar-benar membuat hati Kirana sesak.
"Jangan pernah merasa sendiri, Ran. Semua orang pernah mempunyai kesalahan, tidak ada manusia yang sempurna di dunia ini. Lo tahu, kan? kesempurnaan hanya milik Tuhan, kalaupun lo gak bisa menuhin ekspektasi orang tua lo, gak apa-apa. Lakuin apa aja yang lo mau, dan menurut lo itu baik," ujar Malvin.
Setelah beberapa detik, Malvin kembali angkat bicara, "gue harap, lo gak akan ngelakuin hal aneh pas gue pergi. Jaga diri lo baik-baik," pinta Malvin.
Kirana menatap Malvin sejenak, kemudian hanya mengangguk, sebelum akhirnya tubuh Malvin benar-benar hilang dari pandangannya. Kirana menghela nafas berat, terduduk di sofa sambil menenggelamkan wajahnya di lutut, kembali terisak bahkan sesekali menjambak rambutnya sendiri.
"Hidup gue udah hancur, bener-bener hancur! Ayah, Ibu, maafkan Kiran," lirihnya, bayangan-bayangan buruk semakin menghantui Kirana. Dari bayangan jika orangtuanya yang akan marah besar padanya, bayangan tentang teman-teman serta orang-orang di sekitarnya yang akan mengucilkan dirinya jika mereka tahu yang sebenarnya, dan bayangan buruk lainnya perlahan datang memenuhi otak Kirana.
"GUE BENCI LO, DERANDRA!"
Lihatlah seberapa cepat perasaan Kirana berubah, ketika bertahun-tahun lamanya Kirana menyukai Derran, sekarang semua itu berbanding terbalik. Yang ada pada hati dan pikiran Kirana adalah sosok Derandra yang brengsek, kasar, pemaksa, dan semua sifat yang sebelumnya Kirana belum ketahui.
Kirana menjambak rambutnya frustasi, tangisnya makin menggila. Beberapa saat kemudian Kirana terdiam, menatap kosong ke depan. Memandang vas bunga bergaya klasik yang terpajang apik di meja tamu.
'pyaar'
Entah apa yang Kirana pikirkan, hingga dirinya berani membanting vas bunga mahal milik Malvin, mengambil pecahan vas tersebut dan menggoresnya di pergelangan tangan. Darah mengucur deras dari sana, tiba-tiba secercah senyum muncul di wajah Kirana.
"Emang sepantasnya gue mati."
![](https://img.wattpad.com/cover/310104311-288-k51680.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Sorry | Completed [✓]
Fanfiction[헨드리 - NCT Hendery] Follow Dulu Sebelum Baca! *** Hidup di keluarga yang menjadikan kesempurnaan adalah patokan, membuat Kirana menjadi gadis yang kehilangan jati dirinya. Banyak orang iri padanya karena dia cantik dan pintar, tapi sebaliknya, Kiran...