Arrelia menggeleng kepala berkali-kali, cuba menolak cadangan Yedam untuk dia bercakap di hadapan kelas.
" Tak nak-"
" come on. Trust me Lia." ujar Yedam lagi. Dia mencapai pergelangan tangan Arrelia lalu dia terus saja menarik tangan gadis itu untuk berdiri di hadapan kelas, tepat pada meja guru.
Hal ini menyebabkan semua pelajar dalam kelas tersebut terus saja diam, sambil melihat arah mereka berdua.
" Our Class president want to say something .." ujar Yedam, memberitahu pelajar dalam kelas tersebut sebelum dia mempersilakan Arrelia untuk ke depan.
Arrelia ingin membantah lagi tapi pada masa ini perhatian semua pelajar dalam kelas itu sudahpun teralih kepadanya.
Arrelia menelan air liur.
Buat pertama kali dalam hidupnya, dia rasa gementar begini. Selalunya kalau dia jalankan tugas sebagai ketua kelas, dia cuma cakap apa yang perlu lepastu blah.
Dan selalunya pelajar dalam kelasnya cepat faham.
" Wae 반장 ? Ada apa-apa yang penting ke ?" Soobin tiba-tiba saja menyoal bila Arrelia hanya diam saja di depan.
" Cakaplah. We will listen." Lee Nara, salah seorang pelajar dari dalam kelas itu pula menambah.
Arrelia pusing mengerling arah Yedam, dan jejaka itu menganggukkan kepalanya sebagai tanda sokongan.
Arrelia menarik nafas dalam sebelum dia kembali pandang arah kelas,
" Tak ada apa-apa yang penting, sebenarnya." ujar gadis itu, membuka bicara. " cuma .. "
" saya nak cakap beberapa perkara."
" first of all , thank you for choosing me as your class president even that time, I know ada yang lebih layak untuk kedudukan ni .. macam Soobin, Chaerin .. tapi terima kasih sebab pilih saya."
Luahan daripada Arrelia itu menyebabkan kesemua pelajar dalam kelas itu saling berpandangan, masing-masing kelihatan bingung.
" kedua .. all of those years we've been classmates .. I've been treating you guys like your guys aren't important. Sorry on that too .."
Sekali lagi pelajar dalam kelas 3-1 itu terkejut. Sukar untuk mereka percaya yang perkataan yang baru saja keluar dari mulut Arrelia itu tadi di katakan oleh gadis itu sendiri.
Sampai rasa diorang bermimpi tapi takkan mimpi sama-sama kan .. ?
" This is not much, but .. I'd like to change.." tambah Arrelia lagi. " dan I'd be happy if you guys can help me on that .."
Sunyi.
Keadaan dalam kelas itu tiba-tiba saja berubah sunyi lepas Arrelia habis bercakap.
Pelajar dalam kelas itu saling berpandangan, dan masa ni Arrelia baru sedar ..No way they will accept me like that ..
Changbin tiba-tiba saja berdiri sambil menepuk meja,
" Yah ! Apa yang Korang bisik-bisik sangat tu ? Mengaku sajalah you guys have been waiting this time ~ " ujar jejaka itu sambil geleng kepala, lalu dia pusing pandang Arrelia. " 반장 , jangan risau ! Kalau pasal nak berubah, you can rely on me ~"
" banyak lah rely on me kau sana ! Dahlah otak tak betul, ada hati nak tolong 반장 ! " hentak Nara sambil membaling kertas yang sudahpun di bulatkan pada Changbin.
" Yah kau ! Diamlah ! Aku tak bercakap dengan kau pun !"
" apa huh ?!"
Pelajar lain sudahpun menggeleng kepala melihat Changbin dan Nara yang sudah mula bergaduh mulut,
" 반장, janganlah risau. We're always here to support you. And this our last year on highschool, let's make good memories together." ujar Soobin, sebagai wakil pelajar lain.
" betul tu ! Kami tak pernah bantah 반장 tau. Let's get along well this year too !"
Dan satu persatu pelajar dalam kelas itu mula menyatakan yang mereka selalu menyokong Arrelia. Hal ini menyebabkan gadis itu tersenyum.
Dia pusing memandang arah Yedam yang setia berdiri disebelahnya.
" see ? I told you .." ujar Yedam. Arrelia mengangguk.
" Gumawo, Yedam-ah.."
" cheonma .." ucap Yedam, lalu dia menyelitkan rambut Arrelia di telinga gadis itu, " I want to see you happier, so this is nothing .." tambahnya lagi.
Arrelia tersengih ..
That's right, rely on me more Lia ..
so later on ..
you will be begging me not to leave you ~
to be continued ..
YOU ARE READING
Badboys | Doyoung ft yedam.
Fanfiction" Yes I am an asshole, but you ain't never gonna find guy like me." " bad,manipulative and liar, but answer me babe, who you need the most in this world ?" This is the route that we created for us, To escape the reality.