HATE TO LOSE YOU (SELESAI)

49. "......secepat ini?"

Semua menjadi lebih mudah hari itu,

Pulang ke Sydney di sambut bahagia oleh ayah,

Memberi waktu untuk dirinya beristirahat dari semua kekacauan hari lalu,

Tak lupa mengunjungi kekasih tercinta di hari penting Pembukaan Toko barunya,
Bermain-main sejenak disana hingga bosan,

Pulang untuk memulai semua dari awal,

Kembali mengurus kafe sebelum mendapat pekerjaan lain,

Mengambil beberapa kelas profesional chef untuk mendapat lebih banyak sertifikat profesi,

Sampai akhirnya berhasil mendapat pekerjaan yang sesuai kembali.

Hidupnya terlihat kembali berjalan dengan baik,

Melbourne nya memang sudah dalam kendali Tuan Seo,
Tapi Sydney masih sangat aman,

Kali ini, tak kan Ia biarkan lelaki tua itu kembali berkesempatan untuk menghancurkan karier nya,

Tuan Seo sepertinya lupa jika dunia Soohyun bukan hanya Melbourne saja.

***

2013

"Mandi sudah, makan juga sudah, sekarang minum obatnya setelah itu istirahat"

Ucap Soohyun membantu ayah meminumkan obat,

Penyakitnya Kembali kambuh bahkan lebih parah dari sebelumnya,
Ayah Soohyun terpaksa dilarikan  ke Rumah sakit saat tiba-tiba merasakan nyeri di dadanya hingga pingsan,

Tension pneumothorax,
Adalah penyakit yang menyerang seluruh bagian paru-paru, sehingga menyebabkan penurunan fungsi jantung dan organ tubuh lain,

12 tahun menderita penyakit Paru-paru kronis, meski tak bisa disembuhkan karna penyakit ini bersifat jangka panjang, Ia sempat mengalami pemulihan yang baik sejak tinggal bersama anak lelakinya,

Dan hari ini, penyakitnya kembali,
Tak ingin terus berdebat dengan Soohyun di ruang IGD saat kembali sadar,
Akhirnya dia menurut untuk dirawat saja,

"Soohyun, Jika kau menjual rumah kita, 1 unit appartment kecil yang ayah miliki, beserta seluruh tabungan ayah, apakah masih kurang untuk membuat restoran seperti keinginan Tuan Seo?"

Soohyun yang sedang merapikan selimutnya di sofa setelah selesai memberi obat berhenti seketika,

Menoleh ayahnya, menatap penuh kebingungan serta rasa ingin tahu tinggi tentang sebab ayah menanyakan hal itu padanya,

Berjalan mendekati ayah,

"Untuk apa ayah menanyakan hal itu?"

"Atau jika kurang, ayah akan meminjam sertifikat teman baik ayah untuk melakukan pinjaman, dia adalah pegawai negri, pasti bisa mendapat pinjaman besar, apa kau setuju?"

Semakin bingung dengan ayahnya,

"Ayah, untuk apa itu semua? Biarlah itu menjadi urusanku, yang terpenting sekarang adalah kesehatanmu, jangan memikirkan hal lain dulu"

"Entahlah, sepertinya ayah terlalu menginginkan sesuatu"

"Ayah ingin apa?"

"Ingin melihat pernikahan kalian, sebelum ayah mati"
Membelalakan mata kaget mendengar racauan ayahnya,

"Ayah, omong kosong apalagi ini? jangan berpikir macam-macam, ayah akan panjang umur dan melihatku menikah dengan Yeaji nanti"

"Nanti?? Kapan??  Aku bahkan ingin menggendong anakmu saat ini juga jika bisa, ayolah Soohyun, kali ini saja, kabulkan permintaan ayahmu yang sedang sekarat ini"
Terus merengek dalam posisi setengah tidur,