Re publish: 03-10-2022
Taburkan bintangnya dulu yuk kak🥰
Terimakasih🙏"RISA!"
**
"Risa kamu udah bangun?"
"Aku ada dimana Mil?" Tanya Risa dengan suara parau baru bangun dari pingsannya.
"Kamu ada di UKS, tadi kamu pingsan di tengah lapangan. Tapi kamu nggak perlu khawatir kamu cuma kelelahan doang kok nggak ada sakit yang serius."
"Syukurlah,"
"Tadi aku beli bubur buat kamu, makan yah biar cepat sembuh. Oh iya, mulai sekarang kamu jangan capek-capek, banyakin istirahat biar nggak drop lagi,"
"Banyak hal yang mesti aku urus Mil,"
"Iya aku tau, tapi jangan sampai telat makan juga nanti kena maag tau rasa,"
"Iya, kamu bawel banget sih,"
"Aku bawel karna aku khawatir sama kamu. Kan disini kamu nggak ada keluarga,"
"Thanks sudah baik sama aku Mil,"
Camila mengangguk sambil tersenyum. "Iya, sama-sama. Sekarang makan ya, biar aku suapin."
Risa menggelengkan kepalanya. "Biar aku makan sendiri aja."
"Enggak ada penolakan, wlee." Balas Camila menjulurkan lidahnya.
"Ishh dasar," omel Risa seraya mengerucutkan bibirnya kesal. Ia sangat berterima kasih kepada Tuhan yang sudah berbaik hati mengirimkan orang-orang baik di sekelilingnya.
Camila menyuapi Risa dengan telaten. Ini kali pertamanya dia bisa se-care ini dengan orang baru. Padahal sebelumnya di sekolah dia tidak memiliki teman satu pun, karena baginya kenapa harus punya teman kalau apa-apa bisa di lakukan sendirian. Dan lagi, mereka hanya mendekatinya hanya karena uang-nya saja. Bukan karena tulus ingin menjadi teman. Dan akhirnya ia bertemu Risa yang menjadi teman sebangkunya. Kesan pertama dia mengenal Risa adalah, karena Risa orang yang ramah dan sangat baik menurutnya.
"Mila udah, perut aku udah kenyang tau,"
"Tinggal dua sendok lagi, habisin."
"Tapi perut aku udah penuh Mila,"
"Oke-oke biar aku saja yang habisin,"
"Jangan! Emang kamu enggak jijik itu kan bekas aku?"
Camila tertawa kecil mendengarnya. "Emang kenapa kalau aku makan makanan bekas kamu? Kan sama-sama makanan juga,"
"Ya... Tap---" ucapan Riss terhenti saat Camila menghabiskan makanan bekasnya yang tinggal sedikit.
"Masih enak, dan rasanya sama. Jadi nggak ada kata jijik bagi aku. Yang penting itu makanan yang masih layak di makan."
"Mila peluk," pintah Risa yang sudah merentangkan tanganya di hadapan Camila. Camila mendekat, ia merendahkan tubuhnya kemudian memeluk tubuh Risa yang tengah berbaring.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reysa [Tamat]✔
RomanceVOTE, COMMENT, AND FOLLOW 🙏 #Dewasa Reyyan Geryntama, laki-laki kelas 12 dengan segudang kharismanya. Laki-laki keturunan Germany-Italia ini memiliki wajah rupawan yang di wariskan oleh kedua orang tuanya; rahang tegas, bulu mata lentik, mata keci...