42. RIP

33.5K 1.3K 161
                                    

Re publish:09-10-2022

Taburkan bintangnya dulu yuk kak🥰

Terimakasih 🙏

fernandthv07

**

"Rey!" Rey yang baru keluar dari ruangan Risa mengeram marah saat mendapati kedatangan Naomi di rumah sakit, dimana Risa berada.

"Ngapain lo kesini?!" tanya Rey seraya menunjuk wajah Naomi dengan jari telunjuknya. Kalau saja Naomi bukan seorang perempuan, sudah habis dia di tangannya karena sudah berani menyakiti Risa dan hampir mencelakakan calon kedua anaknya tadi.

"Ada yang mau aku omongin sama kamu,"

Rey bersedekap dada memandang Naomi seraya memincing. "Ada perlu apa lo sama gue?"

"Aku mau jujur, sebenarnya aku masih cinta sama kamu,"

Rey yang mendengar ucapan Naomi kontan tertawa brutal. "Apa, cinta? Nggak salah denger nih gue? Sejak kapan lo cinta sama gue, bukannya lo sendiri yang bilang kalau nggak ada sedikitpun rasa cinta buat gue? Dan sekarang apa? Datang-datang ngomongin soal cinta? Lawak lo jadi orang." Kekeh Rey tak habis fikir dengan orang di hadapannya itu.

"Waktu itu aku cuma bohong Rey, sebenarnya aku cinta sama kamu,"

"Tutup mulut busuk lo itu! Jangan pernah bilang cinta lagi di hadapan gue, karna semenjak saat itu cinta gue buat lo udah hilang! Mungkin saat itu gue kerasukan valak sampai jatuh cinta sama wanita murahan macam lo!" tungkas Rey. "Ngomong-ngomong, Om-om lo itu kemana? Udah di buang ya jadinya ngejar-ngejar gue lagi? Kasihan banget." Ejek Rey sambil terkekeh sinis.

Muka Naomi memerah kesal mendengar ejekan dari Rey untuknya. "Sialan!" maki Naomi.

"Ck ck, sabar-sabar. Jadi beneran nih, lo udah di depak sama si om itu?"

"Berhenti Rey!"

"Kok marah?" Rey terus menerus memancing kemarahan dari Naomi.

Naomi yang mulai kesal langsung pergi membuat Rey tertawa. Rey langsung masuk kembali ke dalam kamar Risa, tidak jadi untuk pergi ke kantin karna dia was-was kalau Naomi akan datang lagi di saat dia pergi. Apalagi sahabat-sahabatnya sudah pulang karna waktu sudah menunjukan hampir jam satu pagi.

"Rey,"

"Kenapa bangun? Kamu mau ke kamar mandi?"

"Enggak, tadi aku denger ribut-ribut di luar jadi aku kebangun deh. Emang di luar ada apa?"

"Tadi ada Naomi," Setelah duduk di kursi samping brankar.

"Naomi? Ada apa dia kesini? Dia mau mencelakai anak kita lagi?" Ujar Risa dengan raut takutnya.

"Kamu nggak perlu takut, disini ada aku yang bakal lindungi kamu."

Risa mengangguk, percaya. "Kalau gitu, dia kesini mau apa?"

"Dia datang-datang bilang masih cinta sama aku,"

"Terus kamu balikan sama dia?"

"Ya enggak lah, kan aku udah punya kamu," balas Rey sambil mencolek dagu Risa.

"Jadi kalau belum punya aku kamu mau balikan sama dia?!"

Rey menggaruk lehernya bingung. Nampaknya dia harus berhati-hati ketika berbicara dengan Risa, takut wanita itu salah paham. "Bukan itu maksud aku sayang, kalau pun aku belum sama kamu, aku nggak mau balikan lagi sama wanita ular itu,"

"Loh kenapa? Bukannya dia wanita yang udah buat kamu jatuh cinta dengan mudah ya?"

"Ris..." lirih Rey saat Risa kembali mengungkit masa lalu. "Lebih baik kamu tidur lagi, jangan mikirin kalau aku bakalan kembali sama Naomi, karna hati aku sudah terkunci untuk kamu seorang,"

Reysa [Tamat]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang