34. Menerima

62.1K 2.2K 275
                                    

Re publish: 05-10-2022

Taburkan bintangnya dulu yuk kak🥰

Terimakasih🙏

fernandthv07

**

"Anak aku?" Gumam Rey yang masih mematung di tempatnya. Ia masih shock mendengar kabar itu. Apa benar kalau dia akan menjadi seorang daddy di usia muda? INI SERIUS?!

"Ya! Ini akan kamu," seru Risa yang masih bisa mendengar gumaman Rey. "emang kenapa? Kamu mau nyuruh aku buat gugurin janin ini? Sorry ya Rey, sampai kapan pun aku nggak bakal gugurin anak aku, aku gak sejahat itu buat bunuh dia! Lebih baik aku kehilangan kamu selama-lamanya daripada kehilangan dia untuk selama-lamanya." lanjutnya. Risa mengusap air matanya yang mengalir entah kenapa ia takut setelah memberitahu Rey perihal kehamilannya, takut kalau Rey tidak menerima kehamilannya dan berakhir mengugurkan calon anaknya. Apa yang ia omongin tadi benar, lebih baik dia kehilangan Rey daripada kehilangan calon anaknya. Rey bisa saja berpaling kepada perempuan lain, tapi kalau anak akan selalu mengikuti ibunya bukan?

Risa menangis tergugu, ia menyembunyikan wajahnya dengan kedua telapak tangan. Dan kenapa juga Rey bisa mengetahui keberadaannya disini? Dia fikir dia tidak akan pernah bertemu lagi dengan Rey untuk selama-lamanya. Tetapi apa? Sekarang Rey berdiri di hadapannya.

Sedangkan Rey yang mendengar omongan Risa langsung berlari menghampiri perempuan itu. Ia langsung mendekap Risa dengan erat kemudian mengecup kepala Risa beberapa kali. "Aku nggak akan nyuruh kamu buat bunuh dia, malah aku senang tau kabar kalau dia sudah ada di perut kamu. Aku bahagia Ris, bahagia sekali." Rey semakin erat memeluk Risa

"K-kamu bahagia?"

"Iya, aku bahagia." Balas Rey. "Kamu mau kan rawat dia sama-sama?" Lanjut Rey.

Risa termenung sejenak untuk membalas omongan Risa itu. Enggak semestinya aku harus menaruh dendam dengan masa lalu selama nya. Masa lalu adalah masa lalu. Masa sekarang ya sekarang, bagaimana pun anak aku nantinya membutuhkan sosok Rey sebagai Ayahnya. Aku nggak mau anak aku tidak pernah mendapatkan kasih sayang dan cinta dari cinta pertamanya. Bukankah hidup harus berdamai dengan masa lalu? Batin Risa.

"Apa kamu yakin? Bagaimana dengan Naomi?" Tanya Risa mendongak untuk menatap Rey yang lebih tinggi darinya. "Naomi bukan siapa-siapa aku lagi. Jadi bagaimana? Apa kamu mau merawat dia bersama-sama?"

Risa menerbitkan senyum tipis lantas menganguk. "Yah aku mau, kamu harus berjanji akan selalu ada buat melindungi kita berdua," pinta Risa seraya membawa tangan Rey di atas perutnya yang sudah menonjol di balik hoodie.

"Janji." Balas Rey seraya mengelus perut buncit Risa. Rey merengangkan pelukannya, kemudian ia bersimpuh di depan perut buncit Risa. "Halo anak daddy, ini daddy. Maaf ya daddy baru mengetahui keberadaan kamu sekarang. Tapi kamu enggak perlu khawatir, daddy bakal menebus semua kesalahan daddy mulai dari sekarang. Daddy bakal terus menuruti kemauan kamu, manjain kamu. Daddy enggak sabar nunggu kamu lahir sayang. Laki-laki ataupun Perempuan daddy tidak masalah. Yang penting kamu tumbuh dengan baik nantinya, dan jadi anak yang pintar. Sehat-sehat ya di dalam perut mommy, i love you anak daddy."

Cup

Rey membubuhkan banyak kecupan di perut Risa yang terhalang oleh hoodie oversize. Kemudian Rey mendongak untuk menatap Risa. Ia langsung beranjak bangun saat melihat Risa menangis terseduh-seduh dan tidak mengeluarkan suara membuat ia tidak menyadarinya. "Hey kenapa kamu nangis, ada yang sakit kah? Bilang sama aku. Apa perlu kita ke rumah sakit sekarang?" Tanya Rey dengan nada khawatir. Ia takut terjadi sesuatu yang buruk dengan kandungan Risa, dia takut kehilangan Risa dan anaknya.

Reysa [Tamat]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang