Chapter 15

1.1K 124 14
                                    









"Jungkook-"

"Apa?! Kau ingin bicara dengan tinjuku?!"

"Diam! Dengarkan aku lebih dulu"

Taehyung menarik nafas, emosinya juga mudah terpancing jika sudah begini. Ia tidak suka ada yang memotong ucapannya. Jika saja ia tidak bisa mengontrol emosi, maka mereka pasti akan menggunakan kemahiran bela diri masing-masing dalam menyelesaikan masalah seperti ini.

Jungkook duduk dengan angkuh pada sisi ranjang. Kedua tangannya terkepal diatas paha. Sedangkan Taehyung mengambil kursi dan duduk berhadapan dengannya.

"Cepat katakan, aku benci bersabar" desak Jungkook.

"Oke. aku langsung intinya. Apa kau berusaha memperkosa Yoongi?"

Jungkook memutar bola mata malas. Dia malas jika harus disuruh menjawab pertanyaan seperti ini. Jungkook berdiri, bersiap pergi tanpa perlu meladeni Taehyung. Tapi nada dingin yang menusuk membuatnya mengurungkan niat.

"Duduk. Aku belum selesai."

Jungkook berdecak, dia melirik Taehyung lewat ekor mata. "Aku mengikutimu kesini bukan untuk bermain Q&A"

"Kubilang duduk, Jungkook. Jangan memancing emosiku"

Jungkook kembali duduk meski terpaksa, dengan posisi tidak minat pada Taehyung.

"Pertanyaanku belum dijawab"

"Tidak, jika kau tidak menghentikanku"

"Kenapa kau tidak sabaran sekali? Sebegitu frustasinya huh?"

Jungkook tidak terpancing, ia sudah mulai bisa mengendalikan diri. Kakinya disilangkan dan kedua tangan bersedekap, "Tanyakan pada dirimu sendiri. Oh ayolah, apa bedanya dengan malam-malam sebelumnya saat kita memberinya obat perangsang? Bukankah hal itu termasuk pemerkosaan? Jangan terlalu berdrama Taehyung"

"Aku tahu. Tapi dengan tindakan yang kau lakukan tadi justru membuatnya sangat ketakutan."

"Memang apa peduliku?"

"Sebenarnya ada apa denganmu? Kau menginginkan Yoongi atau hanya ingin bermain-main?"

Jungkook mendengus, Taehyung terlalu banyak tanya hari ini. Dia tidak suka, terlalu merepotkan.

"Itu tidak penting"

"Penting. Karena jawabanmu menentukan keputusan yang harus diambil kedepannya" tekan Taehyung.

"Pikirkan dulu apa yang akan kau ucapkan. Jangan sampai kau menyesal"

Jungkook diam. Bukan ini bayangannya, setidaknya mereka pasti akan bertengkar hebat dengan Jungkook yang meledak-ledak. Bukan pada posisi dirinya harus dipaksa berpikir dan di introgasi seperti ini.

Min Yoongi. Entah sejak kapan nama itu mulai mengambil tempat di hati Jungkook. Membuatnya melakukan berbagai tindakan yang membuatnya semakin dekat dengan Yoongi.

Jungkook tidak yakin, dia jelas akan membantah jika mencintai pemuda pucat itu. Namun Jungkook sadar, Yoongi mengambil semua perhatian untuknya seorang. Pemuda itu menarik meski hanya dia hanya mengedipkan mata cantiknya.

Jungkook pun tidak memungkiri rasa membuncah yang dominan ingin memiliki sepenuhnya seorang Min Yoongi.

Padahal jika dia memandang banyak hal dari Yoongi, ada banyak hal yang bisa mengurungkan niatnya untuk memiliki pemuda itu.

Jungkook bisa saja hanya menggunakan Yoongi sebagai pemberi kesenangan semata, tapi hatinya seolah tidak terima jika Yoongi hanya dipermainkan.

Min Yoongi hanya hidup sendiri, dia bahkan tidak mempunyai harta yang bisa menjamin kehidupannya kedepan tanpa bekerja. Tapi Jungkook tidak peduli, dia mempunyai banyak uang dan aset, bukan harta yang Jungkook cari dari Yoongi.

•𝐌𝐀𝐈𝐃• -𝐘𝐨𝐨𝐧𝐠𝐢 𝐟𝐭 𝐓𝐚𝐞𝐤𝐨𝐨𝐤-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang