Chapter 28 ; end

1.2K 60 7
                                    






"Jadi ini semua rencana Seokjin-hyung?"

Seokjin membenarkan jika semua hal yang terjadi sesuai skenario rencananya.

"Iya."

"Bagaimana Hyung? Apakah berjalan sesuai rencana?" 

"Begitulah, hanya saja ada yang bertindak di luar perkiraanku. Beruntung aku tidak meninggalkan kalian sendiri."

Semua rencananya sudah dipikirkan dengan sangat matang oleh Seokjin, dibantu otak jenius Namjoon memperkirakan kemungkinan terburuk.

Kemungkinan terburuk hanyalah perpisahan mereka bertiga dan dampak besar pada pernikahan adik-adiknya. Tidak pernah terpikirkan bahwa salah satu dari mereka akan bertindak di luar otak jenius Namjoon. 

Jika saja Seokjin tidak mengawasi ataupun lengah, satu nyawa adiknya akan menjadi bayaran dari rencananya.

BUGH!

PRANK!

"Taehyung!"

Seokjin terhuyung ke belakang, membentur guci hias dan menjatuhkannya. Ia terlihat sangat terkejut akan benturan tiba-tiba di rahangnya.

Kerah kemejanya dicengkram membuatnya berhadapan dengan pelaku penonjokan wajahnya.

Yoongi hendak berlari menengahi tapi lengan nya ditahan sampai tidak bisa melangkah lebih jauh dari Jungkook.

"J-jangan tinggalkan aku…" Jungkook memohon dengan suara lemahnya yang bergetar, meski pegangan tangannya kuat tidak melepaskan Yoongi.

"Tapi Kak Taehyung?"

Jungkook meremas pergelangan Yoongi, dia terlihat gelisah dan berkeringat dingin banyak.

"Kumohon Yoongi… aku merasa sangat tidak baik."

Yoongi melirik Taehyung dan Seokjin yang sedang bersitegang atau mungkin akan saling adu tinju, ia melirik tangannya yang ditahan Jungkook, pria ini terlihat sangat kehilangan arah.

"Aku disini Kak. Bersamamu." Yoongi memeluk Jungkook, menyandarkan kepala Jungkook di bahunya yang lebih rendah dari Jungkook karena perbedaan postur tubuh.

"Ada apa ini Taehyung!" sinis Seokjin balas menatap tajam mata elang serupa dirinya. Kerah Taehyung juga dicengkramnya tak kalah kencang.

"Aku sangat berterima kasih karena sudah membuat rencana yang sangat cerdas. Tapi aku juga sangat marah karena rencana bodohmu sudah membahayakan Jungkook!" Taehyung membentak tidak bisa menahan lagi emosinya.

"Taehyung, kata-katamu!"

"Diam Gi! Aku sangat marah sekarang dengan pria yang tidak tahu harus kusebut pintar atau bodoh ini."

"Bagaimana kau bisa seenaknya menyetir hubungan kami mengikuti rencanamu? Bagaimana jika kemungkinan terburuk terjadi? Dan Jungkook? Kau tidak mengenal Jungkook sebaik aku Kak!"

Tidak ada yang lebih mengenal Jungkook sepenuhnya sebaik Taehyung. Dia tahu kegilaan apa yang akan dilakukan Jungkook jika anxietynya kambuh. Jungkook akan menyakiti dirinya sendiri.

Taehyung tidak bisa melakukan apapun, karena Jungkook tidaklah sakit sampai harus dilakukan penanganan lebih lanjut. Orang seperti Jungkook hanya perlu dijauhkan dari kecemasan berat yang akan berujung ketakutan. 

Taehyung sendiri baru mengetahui jika Yoongi sudah sepenting itu bagi Jungkook. Tapi Kakak bodohnya itu malah membuat kecemasan Jungkook meningkat di level tertinggi, dia tidak bisa berpisah dengan Yoongi.

Akibatnya sama seperti yang dilakukan Jungkook ketika Taehyung mengejar Yoongi, pemuda tinggi itu meraih pisau di dapur dan berniat memotong aliran nadinya.

Taehyung melepaskan kerah Seokjin. "Pergi."

Seokjin tersadar dengan tindakannya yang memang keterlaluan. Dia terlalu jauh mencampuri hubungan orang lain.

"Taehyung, hyung minta maaf. Yoongi, Jungkook, maafin hyung." 

Selepas Seokjin pergi, Taehyung dengan telaten membantu Yoongi mengobati luka di pergelangan tangan Jungkook. Taehyung sangat khawatir, tapi dia masih bisa menenangkan Yoongi yang hampir menangis melihat luka memanjang di dekat nadi Jungkook.

"Kendalikan dirimu, Jungkook."

Jungkook tersenyum menatap balutan rapi perban di lukanya. Tangannya yang diperban tapi rasanya hatinya yang sembuh. 

"Aku senang sekali." ucapnya riang.

Taehyung mengusap pucuk kepala Jungkook sembari memeluk pinggang Yoongi.

"Pernikahannya jadi kan?"

Taehyung tidak memperkirakan jawaban dari pertanyaan Jungkook barusan. Dia tidak siap, sejujurnya Taehyung masih memiliki keraguan besar dalam dirinya terhadap Yoongi.

Apakah pemuda mungil ini memang mencintai mereka, atau dia hanya kembali karena keadaan yang membuatnya terpaksa.

"Bagaimana bisa jadi, kalian saja bahkan belum melamar diriku."

Demi melihat gummy smile itu seumur hidup, Taehyung akan melakukan apapun.

Demi menjadi alasan gummy smile itu terus mekar, Jungkook akan merubah dirinya menjadi lebih baik.

"Ekhem! Jungkook persiapkan dirimu, kita akan melamar Min Yoongi malam ini juga."

"Eh? Bukankah itu terlalu cepat? Maksudku kita bisa melakukannya satu bulan lagi setidaknya."

"Yoongi! Tidak ada waktu lagi! Kamu pikir kami bisa menunggu selama itu?"

"Tapi—"

"Bagaimana jika sekarang saja?"

"Kak Taehyung! Jangan ikutan!"

Jungkook kompak melakukan tos dengan Taehyung, "Benar sekali! Pernikahannya akan dilakukan satu minggu lagi? Oke!"

"Kalian ini jangan terlalu cepat jugaa!"

"Aku harus menghubungi Namjoon, oh iya Taehyung, pastikan semuanya selesai dalam waktu satu minggu."

"Tenang saja."

"Kalian ini… terlalu heboh…" Yoongi menghela nafas, tapi dia berlari ke kamarnya juga, untuk memakai pakaian terbaik yang dia sisakan di kamarnya, untuk acara nanti malam.

Sementara dua calon suaminya sedang sibuk menelpon entah siapa diruang tamu.

Benar ini akhirnya? Benar mereka akan bahagia? Yoongi selalu yakin, Tuhan selalu memberikan yang terbaik untuk mereka.





—end




Beneran end huhuu, pasti banyak yg kecewa ya sama endingnya yg gak memuaskan. Tapi aku harap kalian semua suka yaa. Terima kasih kepada seluruh teman-teman yang sudah bersama Maid selama ini. I love you guys!❤❤




🎉 Kamu telah selesai membaca •𝐌𝐀𝐈𝐃• -𝐘𝐨𝐨𝐧𝐠𝐢 𝐟𝐭 𝐓𝐚𝐞𝐤𝐨𝐨𝐤- 🎉
•𝐌𝐀𝐈𝐃• -𝐘𝐨𝐨𝐧𝐠𝐢 𝐟𝐭 𝐓𝐚𝐞𝐤𝐨𝐨𝐤-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang