Chapter 24

464 42 3
                                    









Seminggu berlalu tanpa ada lagi interaksi antara Yoongi dan dua pria yang masihlah berstatus sebagai kekasihnya. Taehyung dan Jungkook bukan tidak mencoba, tetapi Yoongi lah yang membangun benteng tinggi diantara mereka.

Karena rasa bersalah Taehyung yang memukul Yoongi seminggu yang lalu, dia juga cukup menghindarinya. Meski terkadang dia ingin merengkuh dan menyimpan tubuh mungil itu, Taehyung sangat merindukan Yoonginya yang manis.

Yoongi tetap melakukan aktivitasnya yang biasa, dia memasak dan menyiapkan makanan, mengurus keperluan Taehyung bekerja, sama seperti sebelumnya. Namun yang berbeda mereka tidak lagi makan bersama atau terlihat berkumpul.

Biasanya mereka bertiga berbagi ranjang yang sama, saling menghangatkan diri di balik selimut. Tapi hanya dingin yang mengisi kekosongan ranjang.

Jungkook menahan Yoongi yang ingin pergi seperti yang dilakukannya seminggu ini setelah menyiapkan makanan untuk mereka.

"Kami tidak akan ada dirumah karena ada pekerjaan, kami mungkin akan pulang tiga hari kedepan. Kamu gapapa sendiri?" Jungkook memandang lembut meski Yoongi tidak ingin menatapnya.

Yoongi mengangguk, dia berpikir untuk menyiapkan barang-barang untuk mereka pergi sementara mereka menghabiskan sarapan.

"Yoongi." Jungkook menggeram rendah ketika kedua tangannya mendorong Yoongi dan menempel dengan meja mini bar di belakangnya. Jungkook menghimpit Yoongi dan melumat bibirnya tergesa. Yoong membolakan matanya karena serangan tiba-tiba Jungkook.

"Hmh.. Lep—eng!" Ketika mulutnya hendak menyuarakan penolakan tapi dimanfaatkan Jungkook dengan baik untuk melesakkan lidahnya di belah labium Yoongi.

Tangan Jungkook ikut beraksi menyusup masuk celana Yoongi dan meremas pantatnya.

Yoongi mendorong sekuat tenaga dada Jungkook sampai ciuman sepihak Jungkook terlepas. Manik kucing Yoongi mendelik marah lalu pergi meninggalkan dapur dengan kaki yang menghentak.

"Sial!"

Taehyung menikmati dengan baik pertunjukan yang dibuat Jungkook sebelum mulai menyantap sarapan mereka.

"Tahan dirimu bodoh, dia sedang marah pada kita."

Jungkook mengedikkan bahu lalu duduk di kursinya, "Dia semakin seksi saat marah."

Taehyung terkekeh. "Aku setuju." 






Yoongi berubah pikiran tidak berniat lagi membantu Jungkook dan Taehyung menyiapkan keperluan mereka. Lagipula mereka bisa membeli semua keperluannya. 

Dengusan kesal terdengar dari Yoongi yang sedang duduk di pinggir kolam renang merendam kedua kakinya. Rasa sejuk air di hari yang lumayan cerah sangat membantu Yoongi menghilangkan kekesalannya.

Sejujurnya Yoongi tidak tahu apa yang harus dilakukannya. Dia ingin menjauh dan mungkin kembali seperti kehidupan penuh kerja keras sepertinya dulu, tapi hatinya justru tertawan di sini. Ingin tinggal pun Yoongi tak mampu rasanya, dia hanya terus ditahan tanpa diberi kepastian selain cincin yang telah disimpannya.

"Yoongi! Kami berangkat ya!"

Yoongi mendengar Jungkook yang berteriak di ujung kolam renang tempatnya duduk, ia tidak menjawab hanya memandang pantulan abstraknya diatas riak air.

"Jangan pernah mencoba pergi dari Mansion ini, kau tidak ingin tahu akibatnya jika tidak menurutkan?" 

Yoongi mendengus, mulutnya komat-kamit menyumpah serapahi Taehyung. Dia mungkin akan bebas tiga hari kedepan, setidaknya untuk lebih menenangkan diri dan hatinya.







•𝐌𝐀𝐈𝐃• -𝐘𝐨𝐨𝐧𝐠𝐢 𝐟𝐭 𝐓𝐚𝐞𝐤𝐨𝐨𝐤-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang