Bonus Chapter

846 101 6
                                    







Cup

Cup

Yoongi mengecup bergantian bibir dua pria yang berdiri berdampingan. Seperti yang menjadi kebiasaan baru sebelum Taehyung berangkat ke kantor. Jungkook juga akan menagih kecupan Yoongi meski pria itu tidak pergi kemana-mana.

"Ini buat kamu."

Yoongi menerima kartu kredit berwarna hitam mengkilap yang baru saja di serahkan Taehyung.

"Tapi aku juga punya kak."

"Simpan saja, itu khusus untukmu. Aku berangkat, kamu baik-baik sama Jungkook ya"

"Iya, hati-hati kak" Yoongi melambai pada Taehyung yang tersenyum di dalam mobil dengan kaca yang diturunkan.



Yoongi masih memandangi kartu tipis ditangan dengan bingung. Jungkook berjalan di sisinya dengan tangan yang menggandeng bahu Yoongi.

"Ini kak"

Jungkook mengernyit, kartu kredit tersodor di depan wajahnya. "Itu kan punya kamu."

"Tapi aku sudah punya kak."

"Sini ikut aku dulu, aku jelasin sambil baring aja."

Jungkook merangkul Yoongi setengah menyeret dengan langkah lebarnya. Membawa Yoongi ke kamarnya yang nyaman dan menariknya untuk berbaring dalam selimut yang sama.

"Ini namanya black card, bukan kartu kredit biasa yang kamu punya. Taehyung kasih ini buat kamu, buat kamu pakai beli apapun, terserah"

Pantas saja, Yoongi merasa tidak asing dengan kartu kredit yang di genggamnya. Tapi untuk tujuan Taehyung memberikan padanya Yoongi tidak dapat memikirkannya. Pasti pria itu hanya meminjamkannya, benda itu bukan sembarang benda yang bisa diberikan secara percuma.

"Buat hari ini aja kan kak? Kebetulan aku sekalian belanja bahan masakan."

Jungkook menarik kedua pipi Yoongi sampai melar karena terlampau gemas. Yoongi terlalu polos, bagaimana bisa dia hidup dalam kepolosan itu selama ini.

"Sayang, gini. Itu milik kamu selamanya karena kamu akan jadi pasangan kami. Taehyung tidak membutuhkannya, karena dia masih punya banyak kartu kredit, aku pun memiliki dua black card. Yoongi uang bukan apa-apanya bagi kami, apalagi itu untuk kamu."

Yoongi cemberut mendengarnya, seolah mereka tidak akan pernah takut kelaparan karena tidak punya uang, tapi memang itu kenyataannya. "Kalian enak sekali hidup terjamin, gak seperti aku yang harus kerja siang dan malam buat makan, belum lagi disisihkan buat tabungan."

Jungkook tahu, dia mengetahui semua tentang Yoongi. Dan Jungkook bangga, Yoongi hebat dan mandiri tanpa pernah meminta.

"Sekarang, black card ini milik kamu, terserah kamu mau buat beli apa yang dulu gak bisa kamu beli. Kamu gak perlu bekerja lagi Yoongi, karena sekarang ada kami."

"Kenapa kalian baik sekali?" bukan maksud mempertanyakan kebaikan orang lain, tapi Yoongi perlu alasan kenapa dia harus menerimanya.

"Karena kamu pantas mendapatkannya."

"Kakak kok jadi baik gini sama aku sih."

Jungkook mengernyit bingung, "Loh emangnya aku biasa jahat?"

"Gak juga sih, tapi emang benar kakak kadang jahat."

"Hahaha aku sadar kok aku jahat sama kamu, maafin ya. Alasannya cuma karena pengen deket-deket kamu aja kok."

"Emm iya yaudahh. Kakak jangan gitu natap akunya jadi malu." Yoongi merengek, bersembunyi dengan kedua tangan menutupi wajah merahnya.

"Jangan ditutup dong wajahnya, sini coba hadep aku."

"Malu."

"Gemes, kok malu sih. Sini peluk aja kalau gitu." Yoongi menggeser tubuh merapat, menyerahkan diri untuk di dekap hangat.

"Tidur aja yuk."

"Tapi peluk ya kak."

Jungkook mencubit gemas hidung mancung Yoongi, "Iya, kamu manja juga ya ternyata."

"Kaya gini manja ya namanya? Yaudah aku manja terus aja deh." ucap Yoongi sambil terkikik pelan.

"Yaudah ayo kita tidur."

"Selamat tidur kak Jungkook."

"Selamat tidur cantik."

•𝐌𝐀𝐈𝐃• -𝐘𝐨𝐨𝐧𝐠𝐢 𝐟𝐭 𝐓𝐚𝐞𝐤𝐨𝐨𝐤-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang