Chapter 27

595 53 2
                                    






Setiap pertemuan pasti akan ada perpisahan. Hari itu Jungkook belajar menerima bahwa apa yang datang tidak harus untuk menetap.

Kepala menunduk menatap kaki yang mengkerut, Jungkook menyembunyikan wajahnya dengan surai blonde panjang yang menutupi wajah.  Kedua tangan terkepal dengan segenap kekuatan tersisa.

"Kembali ke kamarmu," suara berat Taehyung semakin serak.

Tapi pria bermarga Jeon itu tetap bergeming, nafasnya bahkan tidak terdengar dihembuskan tapi dari bahunya yang turun, Taehyung tahu Jungkook sedang rapuh.

"Kubilang kembali ke kamarmu sialan! Kau tuli Jeon Ju—"

"Aku mau Yoongi..."

Brengsek! Taehyung terus memaki didalam hati meski dia hanya diam mematung menghadap Jungkook.

Itu bukan hujan, tapi air jatuh deras bermuara dari mata Jungkook. Bukan dunia, tapi Jungkook yang sedang hancur.

"Ini juga berat bagiku, tapi bukankah kita ingin dia bahagia?"

"Aku bohobg... Aku berbohong mengatakan aku bisa melepasnya."

"Sayang—"

"Taehyung! Aku hanya menginginkan Yoongi..."

Jungkook berlutut menutupi kedua mata dengan telapak tangan. Tidak ada suara yang terdengar hanya getaran hebat di bahu Jungkook yang menjadi petunjuk Taehyung.

Apa Jungkook berpikir dia mampu melepaskan Yoongi? Jangan bercanda, Taehyung bahkan pernah berpikir egois untuk memiliki Yoongi sendirian. Tapi hati Taehyung pun turut sakit melihat kembali apa saja yang sudah dilakukannya pada pemuda pemilik senyum manis itu.

Taehyung ingat apa yang diucapkan kakaknya Seokjin setelah puas melihat wajah mereka penuh luka.

'Kalian yakin yang dirasakan Yoongi itu cinta?'

Tidak ada yang menjawab karena terlalu sibuk menghirup oksigen, pernafasan mereka menyempit sebab beberapa pukulan yang diberikan kakak mereka masing–masing.

Seokjin dapat melihat jawaban di mata elang serupa miliknya, yang masih memicing tajam seolah tak gentar pada apa yang baru diterimanya.

'Yakin? Ah aku lupa apa namanya, seorang sandera yang jatuh cinta kepada penculiknya apa itu namanya aku lupa?'

'Stockholm,' sahut Jungkook pelan.

Seokjin menunjuk Jungkook dengan telunjuknya, 'Ah! Itu dia! Stockholm Syndrome, terima kasih Jungkook. Nah, sepertinya Yoongi tidak asing dengan itu.'

'Aku setuju dengan Seokjin.' Namjoon berbicara tenang, tak henti menatap tajam Jungkook.

"Jadi Yoongi mengalami Stockholm Syndrome yang membuatnya mempunyai perasaan pada kami karena terus-menerus bersama kami, begitu yang ingin kau katakan?'

'Jenius! Aku mendengar dari sudut pandang Yoongi, dan kalian sangat bajingan sudah mempermainkannya.'

'Yoongi tidak mungkin merasakan Stockholm Syndrom!'

Seokjin saling bertukar pandang dengan Namjoon sebentar lalu mengedikan kedua bahunya, 'Jika kalian seyakin itu kenapa tidak membuktikannya langsung? Katakan kalian akan melepasnya, jika Yoongi memang mencintai kalian, kalian tidak akan melihat senyum diwajah Yoongi karena akan berpisah dengan kalian.'

Sekarang perkataan Seokjin tempo lalu terbukti benar, bahwa Yoongi mungkin benar saja mengalami Stockholm Syndrome. Senyum haru terbentuk spontan di wajah Yoongi begitu tahu ia bisa pergi dari Mansion. Hati mereka seolah dicambuk mendengar ucapan terima kasih Yoongi karena sudah melepaskan dirinya.

•𝐌𝐀𝐈𝐃• -𝐘𝐨𝐨𝐧𝐠𝐢 𝐟𝐭 𝐓𝐚𝐞𝐤𝐨𝐨𝐤-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang