Chapter 3

1.3K 145 16
                                    






Yoongi bangun sebelum alarmnya berbunyi. Dia dengan mata mengantuknya segera ke kamar mandi untuk membersihkan diri dan bersiap memulai pekerjaan yang sesungguhnya.

Setelah selesai mandi, masih dengan bathrobe yang menutupi tubuh basahnya, Yoongi kebingungan di depan lemari terbuka.

Dia tidak memiliki pakaian yang harus dikenakannya sebagai pelayan, bahkan seingatnya Jungkook juga tak membahas hal itu semalam.

Dia teringat pesan Jungkook agar pergi ke bibi Han jika ada yang ditanyakan, tapi dia justru langsung berlabuh ke alam mimpi. Yoongi merutuki kecerobohannya.

Dengan banyaknya pertimbangan pilihan Yoongi jatuh pada sweater putih oversize dan celana jeans hitam. Ia terpaksa memakainya jika tidak ingin mengacaukan pagi nya, dia berjanji akan meminta maaf dan bertanya pada Jungkook.

Yang pertama Yoongi lakukan saat di luar masih gelap adalah menaiki tangga menuju lantai dua, kamar Taehyung menjadi tujuannya.

Yoongi mendadak ragu, jantungnya berdegup cepat. Dia memberanikan diri mengetuk dua kali pintu kamar, tidak ada jawaban. Yoongi terpaksa membuka pintu kamar Taehyung yang tidak dikunci.

Kamarnya gelap, hanya ada penerangan dari lampu tidur. Taehyung tentu saja masih terlelap. Diliriknya Taehyung yang memunggungi pintu, hanya rambut hitam tebalnya yang terlihat.

Benar seperti yang dikatakan Jungkook. Mereka jarang tidur bersama. Buktinya tidak ada Jungkook di sisi Taehyung.

"Mereka pasangan yang unik" gumam Yoongi pelan sekali, takut membangunkan Taehyung.

Ia melanjutkan pekerjaannya tanpa suara.

Yoongi mengambil tablet diatas meja kaca seperti yang Jungkook perintahkan.

Ia membaca keseluruhan jadwal Taehyung sebagai pimpinan. Ada rapat yang akan dihadiri nanti siang, setelahnya tidak ada agenda tambahan. Jadi Yoongi hanya perlu menyiapkan pakaian yang sesuai untuk dipakai ke kantor sekaligus untuk rapat.

Manik cokelat Yoongi menatap semua setelan jas mahal milik Taehyung. Lalu pilihannya tertuju pada setelan jas abu-abu. Yoongi mengambilnya, juga kemeja putih polos. Sepatu pantofel hitam dan tas kulit coklat.

Ia menggantungkannya pada gantungan yang disediakan. Juga jam tangan rolex dan dasi biru malam menjadi pilihan Yoongi sebagai pelengkap.

"Semoga sesuai selera tuan Kim"

Yoongi merasa tidak perlu ke kamar Jungkook, pria itu mungkin lebih suka mengatur sendiri keperluannya. Jadi Yoongi pergi ke dapur. Tidak ada bibi Han disana, mungkin pulang dan akan datang seminggu lagi.

Yoongi hampir memekik girang melihat kulkas besar dua pintu di dapur terisi penuh oleh bahan masakan. Dia bisa memasak apa saja.

Masih ada sekitar satu jam sebelum sarapan jadi ia bisa memasak cukup banyak.

Yoongi memasang celemek hitam yang tergantung dan mulai mengeluarkan bahan masakan dari kulkas.




Senyum lebar terbit di bibir , geligi kecilnya dipamerkan ketika menatap meja makan.

Berbagai macam sarapan berhasil dia sediakan dalam waktu satu jam.

Ada sandwich bermacam isian, roti panggang, omelet, sereal, bahkan nasi goreng kimchi.

"Yoongi? kau kah itu?"

Ada Jungkook disana masih dengan piyama satin hitamnya. Wajahnya sudah segar dapat dilihat dari tetesan air yang menetes dari ujung rambut hitamnya yang dibiarkan panjang

"Ah maafkan aku Kak, aku tidak mempunyai seragam maid, juga ingin menanyakannya, maafkan penampilanku yang tidak sopan kak." Kata Yoongi bersungguh-sungguh.

•𝐌𝐀𝐈𝐃• -𝐘𝐨𝐨𝐧𝐠𝐢 𝐟𝐭 𝐓𝐚𝐞𝐤𝐨𝐨𝐤-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang