Hee Ihn sekarang telah tiba di gedung konstruksi dan segera masuk untuk memantau kondisi di dalam. Awalnya ia berpikir untuk meminta bantuan Hyun Woo tapi sekarang hatinya sedang tidak ingin melihat wajahnya.
"Menyebalkan sekali memikirkannya, aku akan memeriksanya sendiri."
Hee Ihn perlahan menaiki tangga menelusuri setiap lantai gedung ini. Di lantai pertama tampak tidak ada apapun begitu juga dengan lantai-lantai berikutnya. Namun begitu ia tiba pada lantai ke 10, ia mendengar suara langkah laki dari pasir-pasir bangunan yang begitu gemerisik.
"Pasti ini tempatnya." Hee Ihn perlahan mengintai dengan memunculkan sedikit bagian kepalanya dari arah tangga.
Dua orang laki-laki berdiri di depan pintu seolah sedang berjaga melindungi sesuatu di balik pintu itu. Pikiran Hee Ihn kini cuma satu, bagaimana cara mengalihkan perhatian para penjaga itu?
"Baiklah pertama aku harus pindah posisi ke arah batu bata itu, lalu aku akan melempar batu ke arah tangga dan para penjaga itu pasti akan berlari ke sini untuk memeriksa."
Memang mudah merencanakan sesuatu, masalahnya para penjaga itu terus melihat ke arah tangga, jadi bagaimana cara agar Hee Ihn bisa pindah tanpa ketahuan?
Tiba-tiba terdengar suara kaleng yang begitu nyaring membuat para penjaga dan Hee Ihn juga terkejut. Namun, kesempatan ini justru membuat Hee Ihn segera melakukan aksinya karena perhatian para penjaga kini teralihkan ke arah lain.
"Aish sial! Kucing itu mengagetkan saja." Umpat salah satu penjaga yang kesal karena kaget.
"Sudahlah tidak ada gunanya kau mengumpat kepada binatang, mereka juga tidak paham apa maksudmu. Fokus saja pada tugas kita."
"Baiklah-baiklah."
Hee Ihn yang mendengar percakapan antara kedua penjaga itu telah bersiap untuk rencana selanjutnya. Sementara perhatian keduanya masih belum pada posisi semestinya, ia dengan cepat mengambil batu bata yang sudah retak setengah dan menyasarkan pada sebuah tong besi kosong di lantai bawah tepat setelah menuruni tangga.
Tong!
"Yakh! Siapa disana!? Sial! Kita harus segera menangkapnya. Ayok!"
Kedua penjaga lantas berlari secepat mungkin menuruni tangga. Rencana Hee Ihn berhasil, kini ia harus segera melepaskan bibinya yang terkurung di dalam sana.
Ketika Hee Ihn sudah berada di depan pintu, ia dengan cepat membukanya dan benar ada seorang wanita yang Kepalanya ditutupi dengan karung hitam dan terikat di kursi.
"Imo! (Bibi!) Aku datang menyelamatkan imo, sebentar aku akan melepaskan semuanya."
Begitu karung hitam itu dibuka memang benar wanita itu adalah ibunya Jeonghan sekaligus bibinya Hee Ihn. Wanita paruh baya bermarga Kim itu tampak sangat ketakutan sekaligus bingung sampai tidak bisa berkata-kata.
Namun, Hee Ihn tampaknya kekurangan waktu karena suara para penjaga mulai terdengar dan sepertinya akan tiba di lantai ini. Hee Ihn dengan cepat menutup pintu dan menyuruh bibinya untuk kembali pada posisi sebelumnya.
"Aish C! Kucing-kucing di lingkungan ini sangat menyebalkan!"
"Harusnya kau bersyukur itu hanya kucing, kalau itu adalah manusia dan kita tidak berhasil menangkapnya, aku menjamin kau tidak akan pernah menyentuh tanah lagi."
"Hentikan ucapanmu itu, kau tidak membantu sama sekali. Periksa ke dalam apa wanita tua itu masih memberontak."
Salah satu penjaga mulai membuka pintu dan memeriksa keadaan di dalam. Ia hanya santai ketika melihat wanita yang mereka sandera sudah diam sejak setengah jam berlalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
All About Time [Never To The End] WooJi FF [Complete] ✅
FanfictionKim Hee Ihn, wanita yang berharap bisa menemukan kebahagiaan dibalik kepedihan hidup yang dialami. Bagaimana tidak? Hidupnya yang selalu dihantui oleh kematian setiap saat membuat gadis malang nan menyedihkan ini harus tegar dan mampu melewati kenya...