19 》D-day to be the end

51 7 6
                                    

Hee Ihn tiba di lokasi sesuai kesepakatan yang dibuat Lee Dong Wook semalam. Chan segera mengambil perlengkapan untuk bersiaga menghadapi situasi berbahaya nantinya.

"Noona, diamlah di mobil saja, tujuanmu sudah tercapai kini dengarkan aku dan tetap di dalam mobil. Araseo?"

"Ne araseo-araseo, pergilah."

Chan sedikit tidak yakin dengan ucapan Hee Ihn, tapi tugasnya kini lebih penting daripada memikirkan ucapan Hee Ihn. Chan segera keluar dari mobil dan bergerak menuju ke suatu tempat di dalam semak-semak yang menjadi tempat persembunyian para anggota polisi lainnya.

"Baiklah sekarang adalah saatnya."

Benar saja, ucapan Hee Ihn memang tidak bisa dipercaya karena wanita ini diam-diam mulai bergerak keluar dari mobil menuju ke arah gedung lebih dekat.

Sementara disisi lain, tepat di persembunyian para anggota polisi berada, mereka berhasil menangkap keberadaan Hee Ihn melalui teropong penglihatan pistol milik mereka.

"Kapten, ada seorang wanita yang menyelinap masuk ke dalam gedung itu." seorang bawahan yang berhasil menangkap Hee Ihn melapor kepada atasannya.

"Mwo?! Apa yang sedang wanita itu pikirkan?! Siapa dia?!" Kapten Kwon jelas kesal sekaligus panik bercampur bingung dengan kehadiran wanita tak dikenal itu.

"Astaga noona! Apa yang noona lakukan?! Bagaimana ini? Apa aku harus memberitahu Kapten Kwon?" Chan hanya bisa membatin panik dan tidak yakin apa harus memberitahu kapten Kwon tentang Hee Ihn.

"Lee Chan? Lee Chan!"

"Eo-eoh?! I-iya kapten!"

"Apa yang kau pikirkan sekarang?! Cepat cari tau siapa wanita yang tiba-tiba menyelinap ke dalam gudang itu." Perintah kapten Kwon kepada Chan.

"Siap kapten!"

Chan pun hanya berpura-pura menjalankan tugasnya karena ia masih ragu apa harus memberitahu kaptennya itu atau tidak tentang Hee Ihn.

| ~ | ~ | ~ | ~ | ~ | ~ | ~ | ~ | ~ | ~ |

"Yakh Lee Dong Wook! Dimana kau?!"

"Tidak perlu terburu-buru Jeonghan-a, kita bisa mengobrol sebentar bukan? Ah benar! Aku juga mengajak seseorang disini. Tada!" Dong Wook membuka kain hitam yang di dalamnya terdapat seorang wanita dengan kepal ditutupi karung hitam lainnya.

Jeonghan jelas tau itu bukan ibunya walaupun detailnya sangat mirip. Tapi, ia juga tidak boleh gegabah mengakuinya karena tujuan mereka sekarang yang pertama adalah menyelamatkan sandera itu dulu.

"Oh iya, dimana rekan-rekanmu? Mereka takut kah? Atau bersembunyi menunggu kesempatan menyerangku kah? Aku merindukan wanita itu." Yang Dong Wook maksud adalah Hee Ihn.

"Mencariku?"

Semuanya langsung menatap ke arah sumber suara. Jeonghan yang mematung diikuti Hyun Woo dan Ji Heon yang menatap tidak percaya dibalik persembunyian serta Dong Wook yang terdiam karena tidak tau wanita ini tiba-tiba muncul.

"Ah kau sudah datang, kalian mempermainkanku? Luar biasa." Dong Wook memberi beberapa tepukan tangan kepada Jeonghan dan yang lain.

"Tapi, aku juga tidak begitu bodoh kau tau bukan? Hari ini adalah hari terakhir kalian menatap langit, seterusnya yang kalian tatap hanyalah dinding kayu yang amat gelap." Lanjutnya.

"Yakh! Aku juga akan berkata sama! Hari ini adalah hari terakhir kau menginjak tanah yang padat ini, seterusnya yang kau injak adalah api neraka yang membara dibawah sana."

All About Time [Never To The End] WooJi FF [Complete] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang