3 》Maybe i'm wrong?

33 12 0
                                    

NGING!

Sebuah cahaya putih yang sangat menyilaukan menusuk mata Hee Ihn yang baru saja terbuka dari kegelapan.

"Mph!! Mph!! Mph!! Mph!!!" Sial mulut Hee Ihn ditutup dengan seutas lakban. Kaki, tangan, dan tubuhnya terikat di sebuah kursi, Hee Ihn melihat sekitarannya tapi tak tau dimana keberadaannya saat ini.

"Kau sudah sadar?" Tanya seseorang dibalik kegelapan.

"Mph!!!! Mph! Mph!" Hee Ihn terus memberontak, ingin rasanya ia mencaci maki orang di hadapannya. Ketika orang itu muncul di hadapannya dan Hee Ihn tau siapa dia.

"Katakan, apa saja yang kau ketahui?" Tanya orang itu pada Hee Ihn.

"Mph! Mph! Mph!" Hee Ihn terus berteriak yang mengisyaratkan untuk membuka lakban sialan di mulutnya. Bagaimana bisa ia bicara kalau mulutnya tertutup seperti ini?

Orang itu langsung membuka lakban di mulut Hee Ihn dengan perlahan. Aneh, biasanya mereka akan menarik kasar lakban itu tapi orang ini sangat lembut bahkan bisa dibilang berusaha untuk tidak membuat Hee Ihn kesakitan.

"Kau!! Kenapa kau melakukan ini?!" Seru Hee Ihn setelah lakban itu lepas dari mulutnya.

"Aku terpaksa melakukannya atau kau akan bertindak tanpa mengetahui kebenarannya."

"Kebenaran katamu?! Sudah sangat jelas kebenaran itu ada di depan mataku. Apa kau mencoba untuk mengelak dan menghilangkan bukti?! HAH!!" Teriak Hee Ihn.

"Sudah kuduga kau melihatnya tadi. Kau hanya melihat setelahnya bukan sebelumnya, aku cam'kan, sebaiknya kau tak terlibat dengan masalah ini. Tutuplah mulutmu rapat-rapat jika tidak tau kebenarannya dan kau akan kulepaskan besok." Orang itu lalu mulai beranjak pergi dari hadapan Hee Ihn.

"DASAR PEMBUNUH!!! KAU PRIA PALING MENJIJIKAN YANG KETEMUI!!! PRIA TAK TAU MALU!!! AKU PERINGATKAN PADAMU!!! KAU AKAN MATI BERSAMAKU SUATU HARI NANTI!!!! CAM'KAN ITU!!!!"

Mendengar ucapan Hee Ihn, pria itu berhenti setelah beberapa langkah. "Aku bukan pembunuh dan akan kupastikan aku bukan pembunuh. Tunggu saja sampai saat itu tiba dan kalau bersedia aku akan mati bersamamu jika itu yang kau inginkan."

Pria itu langsung menghilang kembali di balik kegelapan, membiarkan Hee Ihn seorang diri dengan diterangi lampu terang di atas kepalanya.

"Pria itu, apa sebenarnya yang terjadi? Adakah sesuatu yang tidak kuketahui? Apakah aku salah menilai keadaan ini? Tapi aku dengan jelas melihat dia keluar dengan baju penuh dengan darah sambil memegang pistol di tangannya," renung Hee Ihn.

> Pukul 05:00 KST <

Pagi hari buta yang masih sangat sepi, Hee Ihn masih terlelap dalam tidurnya walaupun dalam kondisi yang tidak nyaman sama sekali untuk porsi orang tidur.

"Bangun."

Suara lembut itu terdengar di telinga Hee Ihn, membuat dirinya perlahan membuka matanya dan memandangi sang pemilik suara.

"Aku akan melepaskanmu, tapi sebelum itu, berjanjilah kau akan tutup mulut terlebih dulu sampai waktu itu tiba."

"Aku tidak akan menutup mulut kalau kau tidak menjelaskan keadaannya padaku. Berikan aku suatu alasan sebagai jaminan tutup mulutku ini," balas Hee Ihn pada pria itu.

"Aku sudah bilang kau tidak boleh terlibat dalam hal ini. Kupastikan ini akan mengancam keberlangsungan hidupmu," ancam pria itu.

"Heuh! Kau pikir aku takut dengan kematian? Kau hanya tidak tau saja tapi akan kuberitahu padamu, aku setiap detik berurusan dengan kematian. Jadi, jangan berpikir aku takut mati."

All About Time [Never To The End] WooJi FF [Complete] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang