Hee Ihn berlari secepatnya menuju apartemen Ji Heon, melupakan sejenak waktu-waktu yang terus saja muncul pada wajah setiap orang yang ia lalui.
"Hah... hah... hah... dimana dia?" Hee Ihn sudah tiba di depan apartemen Ji Heon, namun keberadaan manusia bernama Ji Heon itu tidak ada dalam pandangan Hee Ihn.
Tit! Tit!
"Cepat masuk!" Seru seseorang yang siapa lagi kalau bukan Ji Heon.
Hee Ihn langsung masuk ke dalam mobil dan memasang sabuk pengaman. Tanpa basa-basi, Ji Heon langsung menancap gas dalam, membuat Hee Ihn sedikit tersentak karena baru saja siap memasang tali pengamannya.
"Pelan dikit Ji Heon!! Ini jalan raya lho!!" Seru Hee Ihn karena Ji Heon sedang mengebut dan sudah menyalip beberapa mobil.
"Pelan sama saja dengan 1 nyawa pergi. Jadi, diam dan jangan mengganggu konsentrasiku."
Mendengar ucapan Ji Heon, Hee Ihn kembali diam walaupun dalam hatinya dia berteriak sangat kencang karena Ji Heon benar-benar sudah gila membawa mobil dengan kecepatan seperti ini di jalan raya.
Mereka cukup lama berkendara sampai akhirnya mereka tiba di sebuah gudang tua? Siapa yang tinggal di gudang tua begini? Apa tidak salah tempat?
"Ji Heon, kau yakin ini tempatnya? Siapa yang tinggal di gudang tua seperti ini?" Tanya Hee Ihn yang baru turun dari mobil setelah Ji Heon keluar terlebih dulu.
"Kali ini berbeda, dia tidak mendatangi rumah korban. Tapi...... dia membawanya ke sini karena sekarang aku sudah mengetahui taktik pembunuhannya," jawab Ji Heon.
"Kau yakin? Sebenarnya darimana kau bisa tau semua ini? Kau punya informan?"
"Aku tidak bisa memberitahumu."
Hee Ihn lagi-lagi merasa curiga akan sifat Ji Heon ini. Sepertinya ada banyak hal yang disembunyikan Ji Heon tentang kasus ini.
"Dia datang," satu ucapan Ji Heon seketika membuat Hee Ihn memandang ke arah depan tepat di pintu gudang sudah ada seseorang dengan hoodie hitam membopong seorang gadis di bahunya.
"Sial! Aku tidak bisa melihat waktu di wajah mereka," batin Hee Ihn.
"Hey! Kau melamun? Kita harus bergerak sekarang!" Seru Ji Heon menyadarkan Hee Ihn dari lamunannya itu.
Mereka berdua mendekat ke arah gudang tua itu. Terdengar suara perempuan meringis kesakitan dan menangis dari dalam gudang.
"Dalam hitungan ke-3, 1.... 2.... 3!!! Berhenti kau disana!!" Teriak Ji Heon membuat orang dengan hoodie hitam itu menghentikan aksinya.
Oh God! Ingin rasanya Hee Ihn berteriak histeris melihat keadaan gadis yang dibawa orang hoodie hitam ini. Tubuh yang sekarang penuh dengan darah dan perut yang menampakkan isinya, sungguh menjijikkan.
"Tu-tunggu? Gadis itu masih bisa selamat?" Batin Hee Ihn yang ternyata masih melihat harapan hidup gadis itu dari sisa waktunya masih 53:67:12:40:44.
"Siapa kau sebenarnya?!" Tanya Ji Heon yang sekarang memegang sebuah pistol dan mengarahkannya pada si pembunuh.
Bukannya takut, tapi orang hoodie hitam itu terkekeh sebelum ia berkata. "Kau ternyata cukup pintar daripada agen BIN di luar sana, mereka sekalipun tidak pernah menemukanku. Aku jadi curiga kalau ini ada hubungannya dengan para bawahanku."
"Cih!! Masih saja tertawa? Kali ini aku tidak akan melepaskanmu!!" Tegas Ji Heon.
"Kita lihat saja, kau atau aku yang menang," tantang orang itu.
Dengan cepat, orang hoodie hitam itu berlari diantara barang rongsokan untuk menghindari tembakan pistol milik Ji Heon.
"Sial! Hee Ihn pergi ke mobil sekarang! Bawa gadis itu pergi!" Perintah Ji Heon sambil berlari mengejar orang itu yang sepertinya berhasil kabur lewat celah dinding gudang yang sudah rapuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
All About Time [Never To The End] WooJi FF [Complete] ✅
Fiksi PenggemarKim Hee Ihn, wanita yang berharap bisa menemukan kebahagiaan dibalik kepedihan hidup yang dialami. Bagaimana tidak? Hidupnya yang selalu dihantui oleh kematian setiap saat membuat gadis malang nan menyedihkan ini harus tegar dan mampu melewati kenya...