12 》The painful truth

22 9 0
                                    

> Pukul 12:45 KST <

Hee Ihn telah menepati janji si peneror alias Hyun Woo untuk bertemu di suatu tempat yang lumayan sepi. Sebuah lahan terbengkalai dengan rumah tua yang dipenuhi tanaman rambat.

"Hyun Woo!! DIMANA LO?!!" Teriak Hee Ihn.

"Kau datang," sahut seseorang dari belakang Hee Ihn.

Hee Ihn berbalik menemukan pria yang kini sedang mencarinya, Hyun Woo. Namun, dia sendiri? Dimana Ji Heon?

"Apa lagi sekarang? Dimana Ji Heon?"

Hyun Woo hanya diam dan mengeluarkan sesuatu dari balik saku celana miliknya. Ponsel? Bukankah itu milik Ji Heon? Apa yang membuat benda itu bisa berada di tangan Hyun Woo?

"Hyun Woo, aku tanya sekali lagi, dimana Ji Heon?" Ucap Hee Ihn namun seperti sedang menahan amarah yang akan bangkit.

Hyun Woo masih tidak menjawab, ia hanya melempar ponsel itu tepat di hadapan Hee Ihn. Jarak mereka masih cukup lebar dan tidak seorang pun dari mereka yang mencoba untuk mendekat.

Hee Ihn mengambil ponsel milik Ji Heon. Namun, apa yang ia dapat? Foto Ji Heon yang sedang duduk terikat seperti kondisi dimana Hee Ihn diperlakukan saat pertama kali bertemu dengannya? Apa semua ini karma?

"Hyun Woo, DIMANA JI HEON?!!" Hee Ihn sungguh tidak tau lagi harus seperti apa menangani pria di hadapannya ini.

Hyun Woo mulai melangkah, mendekat, mendekat dan semakin dekat, sampai dirinya sudah berada tepat di samping Hee Ihn dan membisikkan sesuatu.

Hee Ihn membulatkan matanya sempurna dan ia dengan cepat memegang kerah dari kemeja seorang Jeon Hyun Woo.

"LO PIKIR GUA BAKAL DIAM AJA HAH?!! GUA BISA AJA HANCURIN LO SEKARANG!! DAN INGAT BA*IGAN SEPERTI DIRIMU ADALAH ORANG PALING MENYEDIHKAN YANG AKU TEMUI DI DUNIA INI!!"

"Dunia itu kejam Kim Hee Ihn," balas Hyun Woo dengan santai meskipun dirinya kini sedang diamuk oleh Hee Ihn.

Hyun Woo langsung saja menepis kedua tangan Hee Ihn dengan kasar. Sampai membuat Hee Ihn tersungkur ke tanah menatap Hyun Woo dengan penuh amarah.

"Kau berlebihan," kata terakhir Hyun Woo sebelum dirinya pergi meninggalkan Hee Ihn seorang diri.

Hee Ihn kini sendiri? Benar ia hanya sendiri. Dengan setetes air bening mulai mengalir turun dari pipinya.

"Ji Heon hiks.. maafin gua hiks.. gua janji bakal selesain semua ini demi lo hiks.."

Hee Ihn mengempalkan kedua tangannya sambil menggenggam sedikit tanah dan daun kering. "AAAAAAAAAAA," teriakan frustasi disertakan tangisan Hee Ihn sungguh bergema di sekitar lahan kosong itu.

| ~ | ~ | ~ | ~ | ~ | ~ | ~ | ~ | ~ | ~ |

Hee Ihn sudah pulang ke apartemen. Tentu saja masih dalam kondisi yang lumayan berantakan dengan rambut sedikit acak-acakan, wajah yang lesu dan air mata yang masih membekas di pipinya.

Ia masuk ke dalam kamarnya, melempar tas dan ponsel Ji Heon ke atas kasur lalu berjalan ke kamar mandi.

Menghidupkan shower dan membiarkan air keluar dengan derasnya. Melangkah maju hingga air mulai membasahi rambut dan sekujur tubuhnya. Hee Ihn merasakan air tersebut mengalir dari atas sampai bawah dan sesekali mengibas rambutnya ke belakang.

Hee Ihn tersenyum sambil bergumam sesuatu. "Aku hebat bukan? Aku bisa sampai sejauh ini dan melakukan ini untuk kalian. Seharusnya kalian memberiku penghargaan sekarang."

Tok Tok Tok!

"Hee Ihn-a!!!"

"Sungguh!! Apalagi yang ingin pria Yoon itu lakukan!!"

All About Time [Never To The End] WooJi FF [Complete] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang