satu ( 1 )

4.7K 178 104
                                    

'Tak perlu merenung ketika hidup mu tak sesuai ekspektasi, coba tantang dirimu menjadi lebih baik. there are many days that you have not passed '

-Zura alifiana-

[By: santi Aulia]


Hi semua! Selamat datang di cerita pertama aku dan di bab pertama. Semoga suka, mohon maaf jika ada kesalahan, bisa minta koreksinya. terimakasiih and HAPPY READING!!🤍

🌼🌼🌼

Flashback on

Pagi ini pukul 09:00, di kampus yang Zura tempati akan berjalan nya acara wisuda.

Senang? Pasti nya! tapi berbeda dengan dengan Zura, Sedari tadi hatinya berkecamuk resah, ada rasa tak nyaman di benaknya kala menunggu sang orangtua datang ke acara tersebut.

Acara akan di mulai, tapi dimana orangtua Zura? Tak terlihat bahkan tidak mengabari sama sekali.

Dan hingga kini terdengar salah satu teman nya memanggil.

"Ra, ayo masuk acara mau di mulai nih" Panggil  teman Zura.

"E-h, iyaa yok"

Didalam gedung pikiran Zura semakin tak karuan, apa ini? Kenapa dirinya sangat tak nyaman.

Zura berusaha untuk sedikit tenang, mungkin orangtua nya sedang di Landa macet atau hal yang lebih penting lain nya.

Hingga Semua berjalan dengan lancar, ketika hendak berfoto kenapa orangtua nya juga tak kunjung datang.

Suara deringan ponsel Zura terdengar menandakan ada panggilan masuk saat itu.

"Assalamualaikum, hallo Zeyn kenapa?" Ucap Zura pada sang adik.

"KAKK..." suara bergetar Zeyn tak lain adalah adik kandung Zura.

"Hey kenapa?" Tanya Zura mulai khawatir

"Mama papa kak.." Suara zeyn makin bergetar se akan terdengar menahan tangis

"Kenapa zeyn, kenapa! Jangan buat kakak khawatir gini"

"Kecelakaan...hiks" Suara zeyn bergetar dengan tangis yang mengiringinya.

Deg!

Jantung Zura seakan berhenti berdetak.
Katakan pada Zura bahwa ini hanyalah kebohongan!

"Share lokasi, Kakak kesana sekarang" Ujar Zura langsung mematikan telfon tersebut dan tak lama ia mendapat lokasi yang di kirim oleh sang adik.

Zura berlari dengan Tergesa-gesa sedikit mengabaikan panggilan orang-orang disana.

"Ra, lo mau kemana?" Teriak salah satu teman Zura.

"Penting, kalian lanjut aja, gue ada urusan" Teriak Zura tak kalah keras.

Zura memesan taxsi online menuju lokasi rumah sakit, tetes demi tetes air mata nya selalu keluar tanpa di minta.

Sesampainya Zura di rumah sakit, dia berlari dari kejauhan ia melihat sang adik tengah menunduk menangis sendu di depan ruangan UGD .

"Kak.." panggil zeyn dengan tangisan nya, berlari Lalu memeluk sang kakak erat.

"A-apa, kalian bohong kan..hiks ". Tangis Zura tak yakin akan ini semua.

Zeyn menggeleng. " Mama sama papah kecelakaan kak" Jawab zeyn yang masih menangis dipelukan sang kakak.

Zura mencoba menenangkan sang adik, walau hatinya sakit, sangat sakit.

ZURA ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang