chapt 9

1.8K 108 40
                                    

HAPPY READING ALL.
Follow dulu yu sebelum baca, makasi🤍
.
.
.
.
🌼🌼🌼

Selesai acara Aksa memilih pulang kerumah Zura terlebih dahulu untuk malam ini sebelum besok mereka akan menempati rumah yang Aksa beli untuk sang istri dan keluarga kecil nya kelak.

Risau dihati Zura tak henti-henti nya melihat pintu kamar mandi yang didalam nya terdapat Aksa sedang mandi.

'deg deg an banget, takut ' ujar Zura dalam hati.

Zura memilih memainkan ponselnya dari pada terus memikirkan hal tidak-tidak di fikirannya.

18 menit selesai, Aksa keluar dari kamar mandi menggunakan handuk yang melilit rapih di pinggang nya.

Sangking serius nya Zura, dia tak sadar bahwa suaminya sudah berada hadapan nya.

Cup!
Kecupan singkat mendarat di kening Zura

Zura mendongak an kepalanya, sedikit melotot kaget akan hal tadi.

"Mandi gih, nanti kemaleman dingin" ucap Aksa

Zura tidak menjawab, masih terpaku dengan tadi.

"Sayang?" Panggil Aksa dengan nada yang lembut.

"M-mau mandii dulu deh pak " gugup Zura tak berani menatap wajah sang suami dan berlari ke dalam kamar mandi.

Didalam kamar mandi Zura memang benar-benar mandi tapi dengan fikiran yang ya begitu lah.

"Keluar nggak ya? Tapi malu jidat gue abis di kecup" monolog Zura pada dirinya

"Ra, kamu kok lama? Kamu nggakpapa kan didalem?" Tanya Aksa diluar kamar mandi dengan suara yang sedikit di lantang kan agar terdengar sampai dalam kamar mandi.

"Gapapa kok pak, ini mau keluar" balas Zura.

Beberapa menit dengan keyakinan hati yang teguh, Zura keluar dari kamar mandi.

Ceklek...
Pintu kamar mandi terbuka menampakkan Zura dengan setelan piama dan jilbab terpakai rapih di kepalanya.

Dengan kikuk Zura mendudukan dirinya didepan meja rias, untuk memakai skincare tentunya.

Tak lama ia memakai beberapa skincare itu, Zura melihat Aksa tampak tertidur dengan damai nya, mungkin efek kelelahan.

Zura tau mereka sudah menikah saat ini tapi perasaan janggal masih ada, dengan alasan apa bos nya itu menikahinya?

Zura perlahan naik ke atas ranjang berukuran kingsize dan membelakangi Aksa.
Baru saja matanya tertutup tapi sudah ada tangan kekar yang melingkar di perutnya.

Zura kaget tentunya, dia hendak melepaskan tangan Aksa namun sang suami malah menahan nya.

"Mas pengen peluk istri mas, jangan di lepas, izin yaa" ucapan Aksa membuat Zura merinding seketika.

"Kamu tidur pake jilbab Ra?" Tanya Aksa saat keduanya terdiam beberapa detik

"Em...malu mau buka jilbab " balas Zura lirih

"Aku suami kamu sekarang, buat apa malu? Hm?" Tanya Aksa kembali.

'aku? Biasanya saya" Batin Zura sedikit heran

"Madep kesini masa kamu munggungin  suami" sambung nya.

Perlahan Zura membalikan badan Zura supaya menghadap dirinya.

Deg!

Wajah mereka sangat dekat sekarang.

"Kenapa sayang?" Tanya Aksa lembut.

ZURA ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang