Chapt 10

2K 111 32
                                    

HAPPY READING ALL.
Follow dulu yu sebelum baca, makasi🤍
.
.
.
🌼🌼🌼

Selesai mandi Zura sudah kedapur untuk membuat sarapan pagi ini, sedikit berbeda karena ada seseorang lagi yang harus ia masakan nanti setiap hari nya.

Memasak menu Ayam kecap mungkin tidak terlalu buruk untuk awal menjadi seorang istri.

Selesai dengan masakan yang lain Zura menata di atas meja dengan rapih.

Tak selang beberapa lama Zeyn baru saja keluar dengan setelan kampusnya.

"Ngampus kamu dek?" Tanya Zura

"Hooh, enak nih kayanya " pandang Zeyn tertuju pada ayam kecap yang menggugah selera

"Makan gih sarapan apa nunggu in kakak dulu kalau nggak buru buru" kata Zura

"Makan sa.."

"Udah kumpul aja" suara lelaki tampan menghampiri Zura dan Zeyn.

"Sarapan kak, yuk" ajak Zeyn

"Boleh Yukk, ini siapa yang masak? Kamu sayang?" Tanya Aksa menatap masakan tersebut sekilas lalu ke arah Zura.

Reflek Zeyn tersedak mendengar kata "sayang?"

Uhukuhukk..

"Kamu pelan pelan bisa nggak sih dek? Jangan buru buru gini" omel Zura sembari menuangkan air ke gelas

"Namanya juga kaget " jawab Zeyn

"Apa yang kamu kagetin ?" Tanya Zura

"E...enggak, udah ah..Zeyn bawain bekel aja mau makan di kampus gamau beli, enak masakan kakak"

"Loh makan dulu dong " kata Zura menatap Zeyn

"Kamu kenapa cepet cepet? Bareng sama kakak aja" timpal Aksa

"Emang kakak mau keluar?" Tanya Zeyn

"Nanti sekalian kita mau keluar kok"

"Zeyn berangkat sendiri aja kak " jawab Zeyn mengambil bekal yang baru saja di tata oleh Zura.

"Zeyn berangkat ya " pamit Zeyn bersalaman dengan Aksa dan Zura.

Lupa jika Zura sudah menikah, Zeyn dengan santainya mencium pipi Zura di depan Aksa.

Cup cup!

"ASSALAMUALAIKUM" teriak Zeyn melenggang pergi dari hadapan kedua orang tersebut.

"Bapak kenapa liatin saya?" Tanya Zura pada Aksa.

Katakan pada Zura dia sudah menikah.

"Bapak?" Tanya Aksa menaikkan satu alisnya

"Hah?" Bingung Zura

"Bapak?" Ulang Aksa

"Astagfirullah, lupaa" Zura menyengir seperti tanpa dosa.

"Mas sarapan dulu deh, ya?" Kata Zura memberi tawaran

"Ya sama kamu masa mas suruh sarapan sendirian" jawab Aksa

"Y-ya aku juga sarapan gitu, maksudnya"

"Sini" Aksa menepuk kursi disamping nya.

Zura tak ingin memperlama waktu, dia duduk di samping Aksa dan sedikit berdiri untuk mengisi piring kosong dengan nasi dan masakan yang ia olah tadi.

"Nih, mas kalau nggak enak bilang yaa" ujar Zura

Aksa mengangguk, selesai berdoa Aksa memasukkan satu suap nasi dan lauk ke dalam mulut nya.

"Gimana? Enak mas?" Tanya Zura dengan harapan yang penuh.

ZURA ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang