chapt 2

1.8K 140 55
                                    

HAPPY READING.
Semoga suka, harap maklum typo di mana mana, mohon koreksinya.

🌼🌼🌼

Sesampainya dirumah, Zura sempat menawarkan Aksa untuk mampir, tapi Aksa menolak karna hari sudah mulai gelap, nanti apa kata tetangga?

"Assalamualaikum, dek" Ucap Zura memberi salam saat memasuki rumah nya.

Tampak rumah sudah terbuka tak terkunci lagi, pasti Zeyn sudah pulang

"Waallaikumsalam" Saut Zeyn berada di sofa depan tv yang menyala.

"Kakak tumben pulang jam segini?" Tanya Zeyn

"Kakak sibuk tadi, banyak meeting...oh iya kamu udah makan? Mau kakak buatin makan?" Jawab dan tanya Zura setelah mendudukan dirinya di sebelah zeyn.

"Zeyn udah makan"

"Sana sholat Maghrib" Sambung Zura.

"Udah ya, kakak aja yang belom"

"Masa sih?" Tanya Zura dengan nada mengejek.

"IYA!" jawab Zeyn dengan penuh penekanan. Kesel dia.

"Hahaha yaudah Kakak mau ke kamar dulu, byebye zeyn manisss" goda Zura dengan menoel pipi Zeyn dan mengusak  rambutnya.

"KAK! AKU UDAH WUDHU BUAT NANTI ISYA YA..." teriak Zeyn yang mendapati Kakak nya sudah berlari menjauh dari hadapannya.

"Eh tapi kan kita sedarah, ga batal lah!" Gerutu Zeyn yang sudah terduduk kembali si sofa.

Malam itu di habis kan kedua Kakak beradik tersebut seperti biasa.
Menonton tv, bercerita hanya itu saja tak lebih dari kata istimewa lain nya.

Pagi hari menyapa gadis cantik yang sedikit enggan untuk membuka kedua mata indah nya.

Zura sangat lelah pagi ini, ntah kenapa. mungkin efek  semalam dia menangisi sang mama, rindu akan usapan lembutnya, rindu papa yang selalu memarahi nya jika ke mana-mana tak izin terlebih dahulu.

Rindu di mana moment yang harus nya ada sampai sekarang kini lebur hilang sejak lama.

Di meja makan tampak Zeyn yang sedang bergulat dengan bahan dapur dan bumbu yang awalnya tertata rapi sekarang berserakan ke mana-mana.

Zeyn memasak, ntah lah baru kali ini dia mencoba memasak yang lebih ekstrim, biasanya hanya telur ceplok dan mie instan saja.

"Ini masak nya gimana dah, bumbu nya apa sayurnya? Masa bumbu nya si nanti sayurnya ga Mateng, kalo sayur nya nanti bumbunya ga enak kan?, terus ini gue gimana? ". Monolog Zeyn pada dirinya sendiri.

Masa bodoh tentang hasil, Zeyn memasukan sayur dan bumbu secara bersamaan.

Semua beres sekarang, berhubung sudah selesai dia akan bersantai, tenang sajaa hari ini tidak ada jadwal kampus jadi dia bisa tidur sepuasnya.

Disisi lain Zura sudah bangun karna mencium bau masakan tak jauh dari tempatnya.

Dia bergegas mandi dan bersiap, beritahu Zura bahwa saat ini dirinya lupa jam berangkat bekerja.

"Zeyn, kamu yang masak? " Tanya Zura melihat meja makan yang sudah ada hidangan lengkap di atasnya.

"Yoi, enak nggak?"

"Nggak yakin kakak ". Jawab Zura lalu mengambil piring dan sendok untuk alat makan.

"Yeee awas ya sampe tu rasa nya enak kakak harus aku kasih bonus uang jajan ". Tantang Zeyn

"Kalau ga enak?" Tanya Zura

"Emm...kakak kurangin aja uang jajan Zeyn" Jawab Zeyn

"Oke!"

ZURA ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang