chapter 16

1.5K 98 25
                                    

HAPPY READING ALL.
follow dulu yu sebelum baca, makasi🤍
.
.
.
.
Kini terhitung sudah sekitar hampir 4 bulan menginjak usia pernikahan Aksa dan Zura.

Semua makin terbiasa satu sama lain, yang awalnya Canggung kini sudah saling mengenal lebih dalam.

Zeyn pun dia semakin di sayang oleh sang kakak iparnya, keberuntungan yang berpihak padanya.

"Zeyn, nggak kampus kamu?" Tanya Aksa yang duduk meminum teh hangatnya

"Engga, aku mau ada acara di rumah temen... kemungkinan aku pulang kerumah lama" jawab Zeyn

"Acara apa?" Tanya Zura tiba tiba yang datang dari dapur

"Acara biasa, dia ulang tahun party kecil kecil an lah" jawab Zeyn

"Awas kamu ya aneh aneh" peringat Zura

"Demi Allah, aku ngga aneh aneh tanya rifal dah"

"Kakak percaya" ujar Aksa

"Mau berangkat kapan?, Udah telfon pak Harto?" Tanya Aksa

"Udah, pak Harto lagi di jalan"

Mereka melanjutkan obrolan hingga pak Harto sampai dengan nafas ter engah engah.

"Assalamualaikum, huh maaf pak buk saya terlambat maaf juga mas Zeyn "

"Waaalaikumsalam, pak duduk dulu" ujar Aksa

"Iya duduk dulu, netralin nafas nya" suruh Zura

"Maaf mas Zeyn saya terlambat" maaf pak Harto pada Zeyn

"Ya ampun pak, kenapa bapak cepet cepet sih? Zeyn nggak nyuruh cepet cepet loh"

"Kasian kan" sambung nya.

"Yaudah mas Zeyn ayo berangkat sekarang"

"Eh kok buru buru" ucap Aksa

"Iya nih, mau minum teh dulu ya pak?" Tawar Zura

"Nggak usah pak buk, saya sudah minum dirumah" tolah pak Harto dengan halus.

"Manggil nya jangan gitu ah pak, masih jauh bapak loh umurnya" ujar Aksa

"Panggil nama aja pak, kalau nggak nak aja biar lebih pas" sambung nya.

"Nggak enak pak kalau gituu, saya  kerja jadi ya wajar wajar saja" ujar pak Harto

"Ayo mas Zeyn, kalau mau berangkat" ajak pak Harto yang dibalas anggukan oleh Zeyn

Zeyn dan pak Harto berpamitan pada Zura dan Aksa.

"Pak Harto duduk aja, biar Zeyn yang nyopir" ujar Zeyn

"Eh jangan mas jangan"

"Udah gapapa, pak Harto duduk aja nanti nyupir nya pas pulang" kata Zeyn lalu bergegas menuju ke kursi kemudi.

"Nanti saya di marahin pak Aksa kalau mas Zeyn malah yang nyopir"

"Engga kok, nanti malah pak Harto yang saya bilangin kalau ga ngebolehin"

"Y-yaudah tapi kalau capek bilang ya mas" peringat pak Harto

"Siap deh"

Didalam rumah Aksa sendiri dia sedang bersantai, kenapa dia tak bekerja? Dia sangat lelah untuk ke kantor.

Dirinya akan bekerja dirumah saja sekarang bersama sang istri tentunya.

"Mas ke ruang kerja dulu ya sayang" ujar Aksa

"Aku ya mau kerja mas"

"Yaudah ayo bareng".

Aksa dan Zura berjalan menuju ruang kerja Aksa.

ZURA ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang