chapt 3

1.6K 135 61
                                    

.
.
.
.
"Silahkan" Ucap Aksa yang sudah duduk di kursi kebesarannya dengan Zura berdiri didepan nya dengan sedikit menunduk.

Hanya terhalang meja saja.

"Emm, nganu pak.." ucap Zura ragu

"Kamu tu am em am em ajaa dari tadi, kamu mau apa? Maem?" Tanya Aksa dengan nada sedikit tinggi, bukan membentak sih hanya memang nada bicara nya seperti itu.

"sayamaupinjemuangpak". Kata Zura dengan cepat yang sudah berani menatap bosnya

"Hah? Apa? Ngomong yang bener ". Balas Aksa.

"Saya mau pinjem uang pak ". Ujar Zura

"Untuk apa? Berapa?" Tanya Aksa

"Untuk bayar adik saya sekolah sama kebutuhan saya pak, sekitar 25 jutaan pak jika boleh..". Jawab Zura dengan menunduk

"Hmm".. jawab Aksa dengan deheman.

"Boleh pak "? Tanya Zura yg tak di jawab oleh Aksa.

Aksa memberikan cek dengan tulisan uang 30 juta

"Loh pak saya pinjem nya 25 bukan 30 ".

"Kamu mau atau tidak?" Tanya Aksa dengan nada datar.

"Makasii pak, saya usahakan satu bulan saya kembali kan.". Ucap Zura menunduk singkat tanpa berfikir panjang.

lalu keluar dari ruangan Aksa.

Sebenarnya Aksa tak menanggapi itu, mau satu bulan pun atau berapa bulan dia tak peduli. Toh yang penting di kembalikan.

Hatinya senang, walau sedikit ngeri akan bos nya itu, tak apa lah demi sang adik kan.

Disisi lain, tepatnya di kampus yang Zeyn tempati.

Sedang ada rapat, bahwa akan acara ulang tahun kampus, semua akan mengadakan pesta yang nantinya di hadiri oleh siswa/i dan para orang tua. Acara ini selalu diadakan tiap tahun nya dengan sangat meriah.

Mendengar itu, Zeyn sedikit kaget.
Zeyn berfikir akan kah sang kakak sibuk
nantinya?.

"Baik lah, sampai kan pada keluarga kalian, beritahu pihak kampus jika ada keluarga yang tidak dapat menghadiri acara". Ucapan terakhir dosen cantik itu lalu berlalu pergi dari tempat yang dimana berkumpul nya masyarakat kampus.

Aula kampus.

"Gimana? Siapa yang mau Dateng?". Tanya Danil dengan senyum mengejek.

Sendari dulu memang Danil sangat suka mengejek Zeyn semenjak orang tua Zeyn tiada.

Semua perkataan hanya di balas oleh keheningan kadang juga senyuman, ingin membalas tapi selalu teringat kata kata sang kakak

'Buruk jangan dibalas buruk, biarin aja. Jadi orang usahakan sedikit sabar'

"Kakak gue" Jawab Zeyn acuh lalu meninggalkan Danil di tempat.

Semua berlalu pulang, cukup sudah pembelajaran hari ini.
Zeyn pulang kerumah, sesampainya dirumah ia tetap berfikir apakah ia harus menghubungi pihak kampus bahwa orangtua nya tidak bisa hadir? Bukan-bukan maksud orang yang mendampingi nya nanti.

"Zeyn!" Teriak Zura didepan Zeyn yang tengah melamun.

"Hum, kakak kok udah pulang?" Tanya Zeyn

"Kenapa? Biasanya kan jam segini ". Jawab Zura

"Kak.." lirih Zeyn

Zura melihat lekat mata Zeyn yang sedang seperti menahan tangis?.

"Besok acara ulang tahun kampus sisw..." Ucapan Zeyn terputus kala yang Kakak
memeluknya

ZURA ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang