Happy reading readers tercintaaaaa😘
###
"Aku tau hati ini memilihmu. Namun jika kau bukan takdirku, aku bisa apa?"
-Aleysha Putri Martaarthara-
###
Drrtt drrtt
Ponsel Aley bergetar, ada panggilan masuk sepertinya. Aley mengambil ponsel itu diatas nakas dengan wajah sumringah.
Setelah melihat siapa yang memanggil dirinya sepagi ini, Aley langsung memasang senyum aneh diwajahnya. Semacam,,,, malu-malu biawak kayaknya.
Tanpa pikir panjang, Aley menggeser tombol hijau pada layar ponselnya.
"Halo," Aley membuka obrolan.
"Hai manis, bentar lagi aku jemput ya." Suara cowok disebrang sana terdengar berat dan candu bagi Aley.
(Ingat ya, bagi Aley ygy😊)
Sontak saja itu membuat Aley gugup setengah mati. Apa katanya? Manis? Sebentar lagi Aley harus memeriksa jantungnya ke dokter, jika tidak bisa bahaya!
"I- iya. Aku siap-siap dulu." Aley berusaha menetralkan suaranya setengah mati.
"Oke, sampe nanti ya manis." Cowok itu terdengar seperti terkekeh pelan.
"Sampe nanti." Aley buru-buru menutup panggilan itu. Cepat-cepat ia memegang dada kirinya yang merupakan tempat jantungnya bertengger.
Aley melompat dari atas ranjangnya. Ia terus melompat-lompat seperti orang gila yang butuh penanganan medis.
"Gue harus siap-siap! Gue harus tampil semaksimal mungkin, tapi gak boleh keliatan berlebihan." Aley berusaha menenangkan dirinya sendiri.
Ia berdehem beberapa kali untuk menetralkan detak jantungnya yang menggila. Setelah dirasa semua perlengkapan yang akan dia kenakan sudah siap, Aley pun melenggang pergi ke kamar mandi.
"Pangeran Gavin, i'm coming..." senandungnya.
###
"Korban mane lagi tuh, Vin. Jijik banget gue denger lo kek gitu." Kenan menggerutu sambil memakan gorengan yang dibeli Dino didekat markasnya tadi.
"Jomblo diem, gue mau ketemu gebetan baru gue." Ucap Gavin dengan penuh percaya diri.
Kenan melempar bantal yang disofa kearah Gavin, "Setan! Fans gue banyak, guenya aja yang kagak mau pacaran!"
Gavin menangkis bantal itu, "Makanya, jan sok jual mahal deh lo. Kesepian tau rasa kan lo."
"Ya terserah gue lah, gue yang punya idup nape lo yang ribet?!" Kesal Kenan yang masih terus melahap gorengan Dino.
"Woi! Gorengan gue kemana semua?!!" Pekik Dino yang baru saja kembali dari kamar mandi, entah kenapa perutnya sangat mules setelah membeli gorengan.
Sementara Kenan hanya nyengir kuda mendengar suara nyaring Dino.
"Anjing lo Nan, LO ABISIN SEMUA?!!" Suara Dino semakin nyaring sekarang, mengalahkan suara ibu-ibu komplek yang sedang memarahi anaknya yang bandel.
"Sorry bro gue laper." Kenan berdiri perlahan sambil mengangkat kedua tangannya, layaknya pelaku kriminal yang sedang tertangkap basah oleh polisi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just Her
Teen FictionIni hanya tentang kita yang mengikuti alur takdir, dan belajar ikhlas untuk setiap rencana-Nya yang terbaik. -Just Her- -Faizah Abbiah <3 ⚠️⚠️PERHATIAN!!⚠️⚠️ ⚠️KARYA INI MURNI HASIL PEMIKIRAN SAYA⚠️ ⚠️🚫SAY NO TO PLAGIAT!!🚫⚠️ Selamat membaca, semog...